Nida Chofiya Alfiani
INTRODUCTION OF ORGANIZATIONAL THEORY
- DEFINISI
Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu. Menurut jenisnya, organisasi dikelompokkan menjadi organisasi profit dan organisasi non-profit/nirlaba. Sedangkan teori organisasi sendiri adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membicarakan mekanisme kerja sama dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Salah satu kajian teori organisasi di antaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang di dalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.
- MACAM-MACAM TEORI ORGANISASI
- Teori Organisasi Klasik
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga sebagai teori tradisional yang berisi tentang konsep-konsep organisasi mulai dari abad ke-19 yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan, komunikasi, dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerjasama. Tugas dalam organisasi tersentralisasi dan terspesialisasi yang tidak mengandung unsur kreativitas. Teori ini berkembang dalam tiga aliran sbb:
- Teori Birokrasi (oleh Max Weber)
- Teori Administrasi (oleh Henry Fayol dan Lyndall Urwick, Mooney dan Reiley)
- Manajemen Ilmiah (dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor)
- Teori Organisasi Neo-Klasik
Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi. Teori ini dikembangkan atas dasar teori klasik dimana anggapan dasarnya menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerja. Atas anggapan tersebut, teori neoklasik mendefinisikan organisasi sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Dalam pembagian kerja, teori neoklasik mengemukakan perlunya hal sbb:
- Partisipasi, melibatkan setiap orang dalam mengambil keputusan
- Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi
- Manajemen bottom-up yang memberikan kesempatan kepada bawahan ketika proses pengambilan keputusan oleh manajemen puncak
- Teori Organisasi Modern
Teori modern ditandai dengan adanya gerakan contingency yang dipelopori Herbert Simon yang menyatakan bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan.
Teori modern yang seringkali disebut sebagai analisasa sistem pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori ini melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling ketergantungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar