Sabtu, 08 Maret 2014

EVOLUSI TEORI ORGANISASI
( Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Organisasi Pertemuan 2 )















Oleh


Dian Khusuma Wardani    :    (041211231055)
       Kelas                     :            ( J )




DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI  DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2014
Klasifikasi Teoritis
Tipe 1 : Organisasi sebagai alat mekanis untuk mencapai tujuan. Perhatian dipusatkan pada pencapaian efisiensi didalam fungsi-fungsi intern organisasi.
Tipe 2 : Menekankan pada hubungan informal dan motivasi-motivasi non ekonomis yang beroperasi dalam organisasi. Memenuhi kebutuhan sosial para anggota organisasi.
Tipe 3 : Organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Konsentrasi pada sasaran, teknologi dan ketidakpastian lingkungan sebagai variabel-variabel kontingensi yang menentukan struktur yang tepat yang seharusnya berlaku bagi organisasi.
Tipe 4 : Struktur merupakan hasil dari suatu pertarungan politis diantara koalisi-koalisi didalam organisasi untuk memperoleh kontrol.
Revolusi Industri dan Kaitannya dengan Teori Organisasi
Dimulai abad 18 di Inggris, revoleusi tersebut menyeberangi Samudera Atlantik dan menyebar ke Amerika.
Hasil Revolusi Industri : Menyebarnya pendirian pabrik dan sarana transportasi yang semakin cepat (kereta api uap).
Proses produksi yang efisien harus diciptakan, pekerjaan darumuskan, arus pekerjaan ditetapkan, departemen diciptakan dan mekanisme koordinasi dikembangkan.
Teoretikus Tipe 1
Frederick Taylor dan Scientific Management
Pada tahun 1911, diterbitkan buku Prinsiple of Scientifik Management.
Empat prinsip Scientific Management :
  1. Penentuan elemen pekerjaan dari seorang pekerja yang ditentukan secara ilmiah.
  2. Seleksi dan pelatihan para pekerja secara ilmiah.
  3. Kerjasama antara manajemen dan buruh untuk menyelesaikan tujuan pekerjaan yang sesuai dengan metoda ilmiah.
  4. Pembagian tanggung jawab yang lebih merata diantara manajer dan para pekerja.
Taylor menawarkan fokus yang terbatas mengenai organisasi. Ia hanya melihat pengorganisasian pekerjaan pada tingkat yang paling bawah dari organisasi.
Henry Fayol dan Prinsip-prinsip Organisasi
Fayol mencoba mengembangkan prinsip-prinsip umum yang dapat diaplikasikan pada semua manajer dari semua tingkatan organisasi, dan menjelaskan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer. 14 Prinsip Organisasi Fayol :
Pembagian Kerja, Wewenang, Disiplin, Kesatuan Komando, Kesatuan Arah, Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan individu, Remunerasi, Sentralisasi, Rantai skalar : Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah, Tata tertib, Keadilan, Stabiitas masa kerja para pegawai : Turn over rendah, Inisiatif, Esprit de corps.
Max Weber dan Birokrasi
Struktur ideal dari Max Weber :
  1. Adanya pembagian kerja.
  2. Sebuah hierarki dan wewenang yang jelas.
  3. Prosedur seleksi yang formal.
  4. Peraturan yang rinci.
  5. Hubungan yang tidak didasarkan atas hubungan pribadi (impersonal).
Gambaran Weber tentang birokrasi telah menjadi prototipe rancangan bagi kebanyakan struktur yang sekarang ada.
Ralph Davis dan Perencanaan Rasional
Perspektif perencanaan rasional menawarkan sebuah model yang sederhana dan langsung untuk merancang sebuah organisasi. Perencanaan formal manajemen menentukan tujuan-tujuan organisasi. Tujuan-tujuan tersebut kemudian dalam urutan yang logis, menentukan pengembangan struktur, arus wewenang, serta hubungan lainnya.
Teoritekus Tipe 2
Elton Mayo dan Kajian Hawthorne
Elton Mayo adalah ahli psikologi dari Harvard. Tahun 1927-1932 melakukan percobaan yang menyangkut rancang ulang pekerjaan, perubahan panjangnya hari kerja, waktu kerja dalam 1 minggu, pengenalan waktu istirahat dan penentuan upah individu. Para peneliti misalnya mencoba membuat evaluasi pengaruh dari sistem pembayaran insentif terhadap produktivitas kelompok. Hasilnya menunjukka bahwa rencana upah insentif tidak terlalu menentukan terhadap output yang dihasilkan seorang pekerja dibandingkan tekanan dan penerimaan kelompok serta rasa aman dalam kelompok.
Kajian Elto Mayo mengantarkan kita ke zaman humanisme dan memberi dampak yang dramatis pada arah manajemen dan teori organisasi. Dalam melihat masalah rancangan organisasi, para manajer harus selalu mempertimbangkan akibat terhadap kelompok kerja, sikap pegawai dan hubungan antara manajemen dan pegawai.
Chester Bernard dan Sistem Kerja Sama
Orang pertama yang memperlakukan organisasi sebagai suatu sistem. Memeperkenalkan peran dari organisasi informal kedalam teori organisasi. Mengusulkan agar peran utama manajer  adalah memperlancar komunikasi dan mendorong para bawahan untuk berusaha lebih keras.
Douglas Mc Gregor dan Teori X–Teori Y
4 Asumsi Teori X :
  1. Para pegawai, pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan, jika mungkin berusaha menghindarinya.
  2. Mereka harus dipaksa, dikendalikan dan diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
  3. Para pegawai akan mengelakkan tanggung jawab dan mencari pengarahan yang formal sepanjang itu mungkin.
  4. Kebanyakan pegawai menginginkan rasa aman diatas faktor lain dan hanya memperlihatkan sedikit ambisi.
4 Asumsi Teori Y :
  1. Para pekerja melihat pekerjaan sebagai suatu yang biasa seperti halnya istirahat atau bermain.
  2. Manusia akan menentukan arahnya sendiri dan mengendalikan diri, jika mereka merasa terikat kepada tujuan-tujuan.
  3. Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima, malahan mencari tanggung jawab.
  4. Kreativitas yaitu kempuan untuk membuat keputusan-keputusan yang baik-tersebar luas pada seluruh populasi dan tidak selalu merupakan hak dari mereka yang menduduki fungsi manajerial.
Warren Bennis dan Matinya Birokrasi
Pengambilan keputusan pada birokrasi yang disentralisasi, kepatuhan pada wewenang, serta pembagian kerja yang sempit diganti dengan struktur yang didesentralisasi dan demokratis yang diorganisasi disekitar kelompok yang fleksibel. Pengaruh atas dasar kekuasaan diganti dengan pengaruh yang berasal dari keahlian. Bentuk Organisasi yang ideal adalah adhocracy yang fleksibel.
Teoritikus Tipe 3
Herbert Simon dan Serangan terhadap prinsip-prinsip
Tumbuhnya gerakan Contingency. Teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing.
Perspektif Lingkungan dari Katz dan Kahn
Perspektif Sistem terbuka terhadap teori organisasi. Menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya. Perlunya suatu organisasi menyesuaikan diri terhadap “lingkungan” yang berubah jika ingin bertahan hidup. Kajian-kajian tentang lingkungan sebagai sebuah faktor contingency utama yang mempengaruhi bentuk struktur.
Kelompok Aston dan Besaran Organisasi
Organisasi memiliki pola tertentu yang memiliki banyak kesamaan pada saat organisasi berkembang dalam besarannya.
Teoritekus Tipe 4
Batas-batas kognitif terhadap rasionalitas dari March dan Simon
Model pengambilan keputusan yang rasional diperbaiki dengan mengakui keterbatasan rasionalitas pengambil keputusan serta mengakui keberadaan tujuan yang saling bertentangan.
Organisasi Pfefer Sebagai Arena Politik
Teori Organisasi mencakup koalisi kekuasaan, konflik inherent atas tujuan serta keputusan desain organisasi yang mendukung kepentingan pribadi dari mereka yang berkuasa. Menilai preferensi dan kepentingan dari mereka yang berada dalam organisasi yang mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar