Nama : Nur Ainun Meinawati
Nim : 041211231231
Kelas : J/ S1 Manajemen
Evolusi Teori Organisasi
Teori organisasi yang ada sekarang ini merupakan hasil dari sebuah proses Evolusi. Selama beberapa dekade,para akademisi dan praktisi dari berbagai latar belakang dan prespektif telah mengkaji dan menganalisis organisasi-organisasi.
Tujuan dari bab ini adalah memberikan gambaran singkat mengenai kontribusi-kontribusi tersebut serta untuk menunjukkan bagaimana kita sampai pada keadaan sekarang. Berbagai teori telah diperkenalkan,dievaluasi dan diperbaiki dari waktu ke waktu. Pandangan-pandangan baru cenderung mencerminkan keterbatasan teori-teori terdahulu.
Mengembangkan Sebuah Kerangka Kerja
Aktivitas yang sebenarnya dari teori organisasi terjadi sejak permulaan abad ini. Ada beberapa kejadian penting sebelum abad kedua puluh.
Di depan telah dikemukakan bahwa ada dua dimensi dasar di dalam evolusi teori organisasi,dan setiap dimensi mempunyai prespektif yang saling bertentangan.
- Dimensi pertama merfleksikan bahwa organisasi itu adalah sistem. Sebelum kurang lebih tahun 1960, teori organisasi cenderung didominasi oleh prespektif sistem tertutup. Organisasi-organisasi pada dasarnya di pandang berdiri sendiri dan tertutup dari lingkungannya. Akan tetapi mulai sekitar tahun 1960, teori organisasi secara jelas mulai menerima prespektif sistem terbuka.
- Dimensi yang kedua berhubungan dengan hasil-hasil akhir dari struktur organisasi.di sini kita jumpai kembali keadaan yang saling bertentangan. Prespektif rasional menyatakan bahwa struktur organisasi dirasakan sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan khusus secara efektif.
Kontribusi-kontribusi Awal
Struktur terbaik bagi sebuah organisasi adalah yang mendukung upaya kerja yang efektif dan yang meminimalkan kompleksitas. Struktur semacam itu akan efektif dan efisien. Kebanyakan kita mengenal keuntunagan dari pembagian kerja (division of labor). Kita misalnya, mengetahui bahwa general motors dapat menghasilkan mobil dengan biaya lebih rendah dengan cara memecah pekerjaan ke dalam sejumlah pekerjaan yang lebih kecil.
TEORETIKUS TIPE 1
Mereka sangat menggantungkan diri pada prinsip-prinsip yang simplisistik dan universal dan menggembankan model organisasi yang terlalu rasional dan mekanistik.
Frederick Taylor dan scientific Management
setelah melakukan percobaan selama beberapa tahun lamanya dengan para pekerja, ia mengusulkan empat prinsip sciencific management, yang menurutnya akan menghasilkan kenaikan yang berarti dalam produktivitas: (1) penggantian metode kira-kira untuk menentukan setiap elemen dari pekerjaan seorang pekerja yang ditentukan secara ilmiah. (2) seleksi dan pelatihan para pekerja secara ilmiah. (3) kerja sama antara manajemen dan buruh untuk menyelesaikan tujuan pekerjaan yang sesuai dengan metode ilmiah dan (4) pembagian tanggung jawab yang lebih merata di antar manajer dan para pekerja.
Henry Fayol dan Prinsip-prinsip Organisasi
Ide-ide taylor di dasarkan atas penelitian ilmiah, sedangkan fayol menulis atas dasar pengalamanya bertahun-tahun sebgai seorang praktisi eksekutif.fayol mencoba mengembankan prinsip-prinsip umum yang dapat di aplikasikan pada semua manajer dari semua tingkatan organisasi, dan menjelaskan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer.
Fayol mengusulkan empat belas prinsip yang menurutnya dapat di gunakan secra universal dan dapat di ajarkan di sekolah-sekolah dan universitas-universitas. Banyak dari prinsip organisasi tersebut, meskipun kurang keuniversalanya, diikuti secara luas oleh para manajer dewasa ini diantaranya: pembagian kerja, wewenang,disiplin,kesatuan komando,kesatuan arah,mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu,remunerasi, sentralisasi,rantai skalar, tata tertib, keadilan, stabilitas masa kerja para pegawai ,inisiatif,esprit de corps.
TEORETIKUS TIPE 2
Tema umum di antara para teoretikus Tipe 2 adalah pengakuan mengenai sifat sosial dari organisasi. Teoretikus-teoretikus tersebut seringkali disebut sebagai yang membentuk aliran hubungan antar manusia, memandang organisasi sebagai sesuatu yang terdiri dari tugas-tugas maupun manusia.
Douglas McGregor dan Teori X-Teori Y
di bawah teori X ada empat asumsi yang di anut oleh para manajer:
- Para pegawai pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan jika mungkin,berusaha menghindarinya.
- Karena pegawai tidak menyukai pekerjaan, maka mereka harus dipaksa,dikendalikan atau di ancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan-tujuan yg diinginkan.
- Para pegawai akan mengelakkan tanggung jawabdan mencari pengarahan yang formal sepanjang hal itu mungkin.
- Kebanyakan pegawai menempatkan rasa aman di atas faktor lain.
Kebalikan dari pandangan yang negatif terhadap manusia, McGregor menempatkan empat asumsi lain yang disebut Teori Y:
- Para pegawai dapat melihat pekerjaan sebagai sesuatu yang biasa
- Manusia akan menetukan arahnya sendiri dan mengendalikandiri
- Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima ,malahan mencari tanggung jawab.
- Kreativitas yaitu kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan yang baik.
TEORETIKUS TIPE 3
baik kekuatan gelap yang mekanistik maupun kekuatan terang yang humanistik dapat memperkuat pembuktian bahwa pemecahan mereka, dan hanya pemecahan mereka adalah yang benar untuk semua keadaan.
Kelompok Aston dan Besaran Organisasi
Selain para pendukung lingkungan dan teknologi, para teoretikus tipe 2 mencakup mereka yang mendukung besaran organisasi sebagai sebuah faktor penting yang mempengaruhi struktur. Posisi ini dipertahankan dengan gigih. Organisasi besar telah terbukti mempunyai banyak kesamaan komponen struktural.
Mungkin yang paling penting adalah bukti menunjukkan bahwa beberapa hal dari komponen tersebut mengikuti sebuah pola tertentu pada saat organisasi berkembang dalam besarannya.
TEORETIKUS TIPE 4
Pendekatan paling mutakhir mengenai teori organisasi memusatkan perhatian pada sifat politis organisasi.
Batas-batas kognitif terhadap rasionalitas dari march dan simon
March dan simon menentang gagasan klasik mengenai keputusan yang rasional atau optimum. Mereka berargumentasi bahwa mayoritas pengambil keputusan memilih alternatif yang memuaskan. March dan simon menganjurkan agar model teori organisasi diubah. Model yang sangat berbeda dari pandangan sistem kerja sama yang rasional.
Organisasi pfeffer sebagai arena politik
Organisasi merupakan koalisi yang terdiri dari berbagai kelompok dan individu dengan tuntutan berbeda-beda. Desain organisasi merupakan hasil dari pertarungan kekuasaan berbagai koalisi tersebut. Pfeffer mengatakan bahwa jika kita ingin mengerti mengapa dan bagaimana organisasi itu di rancang secara demikian,maka kita harus menilai preferensi dan kepentingan dari mereka yang berada di dalam organisasi yang mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan mengenai desain itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar