LULUK FAIZAH
041211231010
TEORI ORGANISASI
EVOLUSI TEORI ORGANISASI
Teori oragnisasi yang ada pada saat ini merupakan hasil dari sebuah evolusi yang mencerminkan suatu pola perkembangan organisasi yang kumulatif yang di perkenalkan, dievaluasi, dan di perbaiki dari waktu ke waktu oleh para akademisi dan prakrisi dari berbagai latar belakang.
Ada dua dimensi dasar dalam evolusi teori organisasi, dan setiap dimensi mempunyai perspektif yang saling bertentangan.
- Dimensi pertama ; merefleksikan bahwa orgaisasi merupakan sebuah sistem.
Sebelum kurang lebih tahun 1960, teori organisasi cenderung didominasi oleh perspektif yang bersifat tertutup, yang hanya berfokus pada karakteristik intern dari organisasi. Organisasi tersebut dianggap mampu berdiri sendiri dan bersifat tertutup dari lingkungannya. Akan tetapi pada sekitar tahun 1960 teori organisasi mulai menerima perspektif sistem terbuka, dan berubah menjadi pendekatan yang menekankan pentingnya organisasi serta memperlihatkan peristiwa dan proses yang terjadi di lingkungan ekstern.
- Dimensi kedua ; berhubungan dengan hasil-hasil akhir dari struktur organisasi.
Dalam dimensi ini terdapat dua perspektif yang saling bertentangan. Perspektif pertama yaitu perpektif rasional, dimana perpektif ini menyatakan bahwa struktur organisasi dinyatakan sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan khusus secara efektif. Perspektif yang kedua yaitu perspektif sosial yang menekankan bahwa struktur merupakan hasil utama dari kekuatan yang saling bertentangan dari para pengikut organisasi yang mencari kekuasaan dan kendali.
TEORETEKUS TIPE 1/ Aliran klasik (Pada tahun 1900-1930)
Tipe ini juga dikenal sebagai aliran klasik, sehingga pada dasarnya masing-masing melihat organisasi sebagai sebuah sistem yang tertutup, bersifat rasional dan sangat mengutamakan efisisensi untuk mencapai suatu tujuan dari sebuah organisasi.
Adapun para pakar yang mempunyai sumbangan yang besar dalam teori ini adalah :
- Frederick Taylor dengan Scientific Management
- Henry Fayol dengan prinsip-prinsip organisasi
- Max Weber dengan teori Birokrasi
- Ralph Dawis dengan Perencanaan Rasionalnya
Hal-hal yang menjadi kata kunci para ahli dalam mengemukakan teori ini adalah : efisiensi, rasionalitas, kontrol, pertentangan antara pemilik dan tenaga kerja, yang pada akhirnya mampu mengembangkan prinsip atau model universal yang dapat digunakan pada semua keadaan.
TEORETEKUS TIPE 2/ Aliran Neoklasik (Pada tahun 1930-1960)
Tipe ini masih menganut sistem tertutup, artinya organisasi tidak berhubungan dengan pihak luar, namun menekankan hubungan informal dan motivasi-motivasi non ekonomis yang beropersi dibawah organisasi Tema umum diantara para teoritikus adalah pengakuan mengenai sifat sosial dari organisasi. Teoritikus tersebut mamandang bahwa organisasi sebagai sesuatu yang terdiri dari tugas-tugas maupun manusia. Hal ini didasarkan dari sisi manusianya dibandingkan sisi mesin pada tipe pertama. Teoritikus-teoritikus tersebut sering kali disebut sebagai yang membentuk aliran hubungan antara manusia(human relation school).
Adapun para pakar yang mempunyai sumbangan besar dalam teori ini adalah :
- Elton mayor dengan Kajian Hawthorne
- Chester Bernard dengan Sistem Kerjasama
- Douglas McGregor dengan Teori X dan teori Y
- Warren Bennis dengan Matinya Birokrasi
TEORETEKUS TIPE 3/aliran Kontingensi (Pada tahun 1960-1975)
Pada teori ini sudah mulai ada perubahan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tipe yang sebelum-sebelumnya, sebab dalam tipe ini sudah menganut sistem terbuka, artinya organisasi mulai berhubungan dengan pihak eksternal baik organisasi lain maupun lingkungannya, sehingga didapatlah organisasi yang dinamis dan terbuka dengan hal yang baru. Namun organisasi ini masih mengutamakan rasionalitas. Teoritikus tipe 3 ini dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan yang berkosentrasi pada sasaran, teknologi, dan ketidak pastian lingkungan sebagi variabel kontongensi utama yang menetukan struktur yang tepat bagi organisasi
Adapun para pakar yang mempunyai sumbangan dalam teori ini adalah :
- Herbert Simon dengan Serangan Terhadap Prinsip-prinsip
- Katz dan Kahn dengan Perspektif Lingkungan
- Kelompok Aston dengan Besaran Organisasi
TEORETEKUS TIPE 4/ aliran Post Modern (Pada tahun 1975- sekarang)
Pada tipe ini, perspektif sosial digunakan kembali, namun dalam kerangka sistem terbuka. Hasilnya adalah bahwa struktur bukanlah merupakan usaha yang rasional dari para manajer untuk menciptalan struktur yang paling efektif, tetapi merupakan hasil dari suatu pertarungan politis diantara koalisi-koalisi didalam organisasi untuk memperoleh kendali atau kontrol.
Adapun para pakar yang mempunyai sumbangan dalam teori ini adalah :
- March dan Simon dengan Batas Kognitif Rasinalitas
- Pfeffer sebagai Arena Politik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar