RESUME TEORI ORGANISASI : EVOLUSI TEORI ORGANISASI
Oleh
Audita Kurnianingrum 041211231067
Kelas J
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga
2014
Kontribusi Awal
TIPE I (Pada tahun 1900-1930)
Pada tipe ini juga di kenal sebagai aliran klasik, sehingga pada dasarnya masing-masing melihat organisasi sebagai system tertutup yang diciptakan untuk mencapai tujuan dengan efisien. Pada tipe memang sangat di kenal sebagai system yang tertutup bersifat rasional dan sangat mengutamakan efisiensi dari sebuah organisasi.
Adapun para pakar yang mempunyai sumbangan yang besar dalam teori ini adalah• Frederick taylor dengaan scientific managementnya
Pada tipe ini juga di kenal sebagai aliran klasik, sehingga pada dasarnya masing-masing melihat organisasi sebagai system tertutup yang diciptakan untuk mencapai tujuan dengan efisien. Pada tipe memang sangat di kenal sebagai system yang tertutup bersifat rasional dan sangat mengutamakan efisiensi dari sebuah organisasi.
Adapun para pakar yang mempunyai sumbangan yang besar dalam teori ini adalah• Frederick taylor dengaan scientific managementnya
Frederic mengusulkan empat prinsip scientific management yang menurutnya akan menghasilkan kenaikan yang berarti dalam produktifitas :
- penggantian metode kira-kira untuk menentukan setiap elemen daari pekerjaan seorang pekerja yang ditentukan secara ilmiah.
- seleksi dan pelatihan pekerja secara ilmiah;
- kerjasama antara manajemen dan buruh untuk menyelesaikan tujuan pekerjaan yang sesuai dengan tujuan ilmiah; dan
- pembagian yang lebih merata diantara para manajer dan para pekerja.
• Henry Fayol dengan Prinsip-Prinsip Organisasinya
Fayol mengusulkan beberapa prinsip yang menurutnya dapat digunakan secara universal :
- Pembagian kerja prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” adam smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan caara membuat para pekerja lebih efisien.
- Wewenang manajer harus dapat memberi perintah. Wewenang memberikan hak ini kepadanya. Tetapi wewenang berjalan seiring tanggung jawab, jika wewenang digunakan, timbuulah tanggung jawab.
- Disiplin, para pegawai harus menghormati dan menghargai peraturan yang mengatur organisasi.
- Kesatuan komando, pegawai seharusnya menerima perintah hanya darai seorang atasan.
- Kesatuan arah, setiap kelompok aktifitas organisasi yang mempunyai tujuan yang sama harus dipimpin oleh seorang manajer dengan menggunakan sebuah rencana.
- Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan individu, kepentingan seorang pegawai atau seorang kelompok.
- Remunerasi, bekerja sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
- Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauhmana para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan.
- Rantai skalar, garis wewenang dari manajemen puncak sampai ketingkat paling rendah merupakan rantai skalar komunitas yang mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta komunitas silang dapat diijinkan bila disetujui semua pihak.
- Tata tertib, orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dan waktu yang tepat.
- Keadilan, manajer harus selalu baik dan jujur kepada bawahan.
- Stabilitas masa pekerja para pegawai, perputaran (turn over) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu ada pengganti
- Inisiatif, pegawai yang diijinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana harus berusaha keras.
- Esprit de corps, mendorong team spirit akan membangun keselarasan dan persatuan dalam organisasi.
• Max Weber dengan teori Birokrasinya
Birokrasi adalah model yg paling efisien dan efektif untuk organisasi yg mempunyai tingkat kompleksitas tinggi seperti : perusahaan, pemerintah, dan militer. Max Weber berpegang pada sebuah konsep yakni Rasional Legal, di mana konsep ini memberikan penekanan pada Hak untuk melaksanakan berdasarkan kedudukan yang ditetapkan secara legal. Struktur tersebut dicirikan dengan adanya pembagian kerja, sebuah hirarki wewenang yang jelas, prosedur seleksi yang formal, peraturan yang rinci, serta hubungan yang tidak didasarkan atas hubungan pribadi (impersonal).• Ralph Dawis dengan Perencaaan Rasionalnya
Davis mengatakan bahwa tujuan utama sebuah perusahaan adalah pelayanan ekonomis. Tidak ada perusahaan yang hidup jika tidak dapat memberikan niai ekonomis. Nilai ekonomis ini dikembangkan melalui aktivitas yang dilakukan oleh para anggota nya untuk menciptakan produk atau jasa organisasi.
TIPE II (Pada Tahun 1930-1960)
Pada tipe masih berlandaskan atau menganut system tertutup artinya tipe ini organisasi tidak berhubungan dengan pihak luar teme umum diantara para teori tikus adalah pengakuan mengenai sifat social dari organisasi. Teori tikus tersebut memandang organisasi sebagai suatu yang terdri dari tugas-tugas maupun manusia. Para teori tikus tipe dua mewakili pandangan dari sisi manusianya dibandingkan sisi mesin pada tipe pertama.
Adapun para pakar yang mempunyai sumbangan yang besar dalam teori ini adalah• Elton mayor dengan kajian hawthornenya
Pada tipe masih berlandaskan atau menganut system tertutup artinya tipe ini organisasi tidak berhubungan dengan pihak luar teme umum diantara para teori tikus adalah pengakuan mengenai sifat social dari organisasi. Teori tikus tersebut memandang organisasi sebagai suatu yang terdri dari tugas-tugas maupun manusia. Para teori tikus tipe dua mewakili pandangan dari sisi manusianya dibandingkan sisi mesin pada tipe pertama.
Adapun para pakar yang mempunyai sumbangan yang besar dalam teori ini adalah• Elton mayor dengan kajian hawthornenya
Elton Mayo juga menghasilkan teori perilaku manusia dalam organisasi. Terdapat 8 perilaku yang ia kemukakan :
- Organisasi adalah sistem sosial disamping sistem teknis-ekonomis.
- Individu dimotivasi faktor sosial dan psikologis, disamping motif ekonomi.
- Kelompok kerja informal adalah unit yang perlu mendapat perhatian.
- Pola kepemimpinan berdasarkan struktur formal kedudukan – perlu pertimbangan faktor psikososial ; lebih demokratis.
- Kepuasan kerja mempengaruhi produktivitas.
- Saluran komunikasi yg efektif hendaknya dikembangkan dalam berbagai level dalam hirarki. Berguna untuk pertukaran informasi; pentingnya partisipasi.
- Manajemen membutuhkan skill sosial yg efektif, disamping skill teknis.
- Para anggota organisasi digerakkan oleh terpenuhinya kebutuhan sosio-psikologis.
• Douglas McGregog dengan Teory X- dan Teori Y
Teori X ada empat asumsi yang dianut oleh para manajer :
- Para pegawai pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan jika mungkin, berusaha menghindarinya.
- Karena pegawai tidak menyukai pekerjaan, maka mereka harus dipaksa, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan – tujuan yang akan diinginkan.
- Para pegawai akan mengelakan tanggungjawab dan dan mencari pengarahan yang formal sepanjang hal itu mungkin.
- Kebanyakan pegawai menempatkan rasa aman diatas faktor lain berhubungan dengan pekerjaan dan hanya akan memperlihatkan sedikit ambisi.
Kebalikan dari pandangan yang negative terhadap manusia McGregor menempatkan asumsi lain yang disebut teori Y.
- Para pegawai dapat melihat pekerjaan sebagai sesuatu yang biasa seperti halnya istirahat atau bermain.
- Manusia akan menentukan arahnya sendiri dan mengendalikan diri, jika mereka merasa terikat kepada tujuan-tujuan.
- Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima, dan juga mencari tanggung jawab.
- Kreativitas yaitu, kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan yang baik tersebar luas pada seluruh populasi dan tidak selalu merupakan hak yang menduduki fungsi manajerial.
TIPE III (Pada Tahun 1960-1975)
Pada teori ini sudah mulai ada perubahan yang cukup signifikan dengan tipe-tipe sebelumnya sebab tipe ini sudah menganut system terbuka, artinya organisasi itu sudah mulai berhubungan dengan eksternal baik organisasi lain maupun dengan lingkunganya, sehingga didapatlah organisasi yang dinamis dan terbuka dengan hal-hal baru yang berasal dari luar organisasi itu sendiri. Adapun para pakar yang mempunyai sumbangan yang besar dalam teori ini adalah :• Herbert Simon dengan Serangan Terhadap Prinsip-Prinsipnya
Herbert menyatakan bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan. Bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan prinsip-prinsip yang simplistik-baik dalam keragaman mekanistik maupun humanistik.
• Katz dan Kahn Dengan Perspektif Lingkungannya
Mereka memberikan deskripsi yang meyakinkan tentang keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya, dan perlunya menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika mereka ingin bertahan hidup.
• Kelompok Aston dengan Besaran Organisasinya
Selain para pendukung lingkungan dan teknologi, para teoritikus tipe 3 mencakup mereka yang mendukung besaran (size) organisasi sebagai sebuah faktor penting yang mempengaruhi struktur.
TIPE IV (Pada Tahun 1975- Sekarang)
Tipe ini merupakan yipe yang paling terbaru dan mutakhir tentang organisasiyang pada dasarnya yang memusatkan perhatian pada sifat politis organisasi.pada tipe ini seperti tipe sebelumnya sudah menganut sisem terbuka. March dan Simon menentang gagasan klasik mengenai yang rasional ataupun optimum. Mereka mengusulkan model organisasi itu di ubah-model yang sangat berbeda dari pandangan system kerja sama yang rasional. Artinya model ini sudah sangat mengacu pada aspek social.
Adapun para pakar yang mempunyai sumbangan yang besar dalam teori ini adalah :• Organisasi Pfeffer sebagai Arena politik
Tipe ini merupakan yipe yang paling terbaru dan mutakhir tentang organisasiyang pada dasarnya yang memusatkan perhatian pada sifat politis organisasi.pada tipe ini seperti tipe sebelumnya sudah menganut sisem terbuka. March dan Simon menentang gagasan klasik mengenai yang rasional ataupun optimum. Mereka mengusulkan model organisasi itu di ubah-model yang sangat berbeda dari pandangan system kerja sama yang rasional. Artinya model ini sudah sangat mengacu pada aspek social.
Adapun para pakar yang mempunyai sumbangan yang besar dalam teori ini adalah :• Organisasi Pfeffer sebagai Arena politik
Berdasarkan karya Simon dan March, Pfeffer manciptakan teori organisasi yang mencakup koalisi kekuasaan, konflik atas tujuan, serta keputusan desain organisasi yang mendukung kepentingan pribadi dari mereka yang berkuasa.
•Batas Kognitif Rasionalitas March dan Simon
March dan Simon menentang gagasan klasik mengenai keputusan yang rasional dan optimum, karena dianggapnya keputusan alternatif juga memberi kepuasan sendiri, dan model yang diperbaiki ini mengakui keterbatasan rasionalitas pengambilan keputusan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar