Yunita Dwi Setiowati
041211231068
Manajemen / Kelas J
Evolusi Teori Organisasi
Kegiatan dalam teori organisasi sebenarnya terjadi dalam abad ini. Terdapat dua dimensi dasar dengan masing-masing perspektif yang saling bertentangan dalam evolusi teori organisasi. Dimensi pertama merefleksikan bahwa suatu organisasi merupakan system. Sedangkan, dimensi yang kedua berhubungan dengan hasil akhir dari struktur organisasi.
Dalam dimensi pertama, sebelum tahun 1960 teori organisasi didominasi oleh perspektif system tertutup yaitu organisasi berdiri sendiri dan tertutup dari lingkungannya. Pada tahun 1960 teori organisasi mulai menerima perspektif sistem terbuka yaitu organisasi memperhatikan peristiwa maupun proses yang terjadi pada lingkungan eksternal.
Dalam dimensi kedua terdapat perspektif yang bertentangan pula. Perspektif rasional menyatakan bahwa struktur organisasi dirasakan sebagai alat untuk mencapai tujuan khusus. Sedangkan perspektif sosial menyatakan bahwa struktur adalah hasil utama dari kekuatan yang saling bertentangan dari para anggota organisasi yang mencari kekuasaan atau kendali.
- Teoretis tipe 1
Pada tahun 1900-1930. Menggunakan perspektif sistem tertutup dan perspektif tujuan rasional. Pendekatan awal pada teori organisasi menganggap organisasi sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan.
Teoretikus tipe satu mengembangkan prinsip atau model universal yang dapat digunakan pada semua keadaanditerbitkannya karya Frederick Taylor pada tahun 1911 yang berjudul Principles of Scientific Management menandai awal penciptaan sebuah teori yang serius dalam bidang manajemen dan organisasi. Taylor hanya melihat pengorganisaian pekerjaan pada tingkat yang paling bawah dari organisasi. Henry Fayol, orang Perancis, dan taylor menulis pada waktu yang bersamaan, akan tetapi fokus dari Fayol dan taylor berbeda. Fayol menulis atas dasar pengalamannya bekerja menjadi praktisi eksekutif. Fayol mengusulkan empat prinsip yang menurutnya dapat digunakan secara universal yaitu pembagian kerja, wewenang, disiplin, kesatuan komando, kesatuan arah, mendahulukan kepentingan umum diatas kepentinagn individu,remunerasi, sentralisasi, rantai scalar, tata tertib, keadilan, stabilitas masa kerja para pegawai, inisiatif, esprit de corps (mendorong team spirit akan membangun keselarasandan persatuan di dalam organisasi).
Selain itu juga dikenal Max Weber dengan “tipe ideal” dan Ralph Davis dengan perspektif perencanaan rasional yang mengatakan bahwa struktur merupakan hasil logis dari tujuan-tujuan organisasi. Davis mengatakan bahwa tujuanutama sebuah perusahaan adalah pelayanan ekonomis.
- Teoretis tipe 2
Pada tahun 1930-1960. Menggunakan perspektif sistem tertutup dan perspektif tujuan sosial. Organisasi tidak bekerja dengan mulus dan bukan merupakan mesin yang bekerja secara sempurna. Tipe 2 merupakan pengakuan mengenai sifat sosial dari organisasi.
Percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo beserta para insinyur Western Electric menghasilkan kesimpulan bahwa norma sosial kelompok merupakan kunci penentu perilaku kerja seseorang. Teoretikus lain dalam teoretis tipe 2 yaitu Chester Bernard dengan “sistem kerja sama”-nya dan Douglas McGregor dengan “teori X-teori Y”-nya serta Warren Bennis.
- Teoretis tipe 3
Pada tahun 1960-1975. Menggunakan perspektif sistem terbuka dan perspektif tujuan rasional. Oganisasi dilihat sebagaialat untuk mencapai tujuan. Para teoretikus tipe 3 menyatakan bahwa struktur yang sesuai dengan variable-variabel kontingensi akan membantu pencapaian tujuan organisasi.
Harbert Simon menyatakan bahwa teori organisai perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan prinsip-prinsip yang saling bersaing.
Buku Daniel Katz dan Robert Kahn The Social Psychology of Organization memberikan deskripsi yang meyakinkan tentang keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya, dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika mereka ingin tetap bertahan hidup.
Selain itu juga ada kasus teknologi yang membahas mengenai pentingnya teknologi bagi sebuah organisasi dan “besaran organisasi” yang diungkapkan oleh kelompok Aston.
- Teoretis tipe 4
Dimuali pada tahun 1975. Menggunakan perspektif sistem terbuka dan perspektif tujuan sosial. Pandangan bahwa struktur bukanlah merupakan usaha yang rasional dari para manajer untuk menciptakan struktur yang paling efektif, tetapi merupakan hasil dari suatu pertarungan politis diantara koalisi-koalisi di dalam organisasi untuk memperoleh kontrol.
Batas-batas kognitif terhadap rasionalitas dari March dan Simon. Mereka berargumentasi bahwa mayoritas pengambil keputusan memilih alternatif yang cukup baik dan menganjurkan agar model teori organisai diubah. Model yang diperbaiaki mengakui keterbatasan rasionalitas pengambil keputusan serta mengakui keberadaan tujuan yang saling bertentangan.
Organisasi Pfeffer sebagai arena politik. Jeffrey Pfeffer menciptakan model teori organisasi yang mencakup koalisi kekuasaan, konflik atas tujuan, serta keputusan desain organisasi yang mendukung kepentingan pribadi dari mereka yang berkuasa. Pfeffer mengusulkan agar kendali organisasi menjadi tujuan ketimbang hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan yang rasional seperti produksi output.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar