Minggu, 13 April 2014

Yunita Dwi Setiowati
041211231068
Kelas J / S1-Manajemen


Teknologi


Teknologi melihat tentang bagaimana masukan diubah menjadi keluaran.
Penelitian Woodward. Pertengahan 1960-an pada karya Joan Woodward, penelitian yang berfokus pada teknologi adalah usaha besar pertama yang melihat struktur organisasi dari perspektif teknologi. Woodward menemukan bahwa terdapat hubungan yang jelas antara klasifikasi teknologi tersebut dan struktur selanjutnya dari perusahaan dan keefektifan organisasi ada kaitannya dengan kesesuaian antara teknologi dan struktur. Edward Harvey adalah pendukung Woodward. Ia berasumsi bahwa teknologi yang lebih khusus memberikan lebih sedikit masalah yang membutuhkan pemecahan baru, atau inovatif dibandingkan teknologi yang tersebar atau yang kompleks.
Kontribusi dari Perrow. Salah satu keterbatasan perspektif Woodward mengenai teknologi adalah dasar manufakturnya. Organisasi dan sub-unit organisasi  dengan teknologi rutin cenderung untuk mempunyai formalisasi dan sentralisasi yang lebih tinggi daripada yang menggunakan teknologi non-rutin.
Kontribusi  Thompson. Kontribusi Thompson terletak pada upaya untuk menunjukkan bahwa teknologi menentukan pemilihan strategi untuk mengurangi ketidakpastian dan bahwa pengaturan struktur yang spesifik dapat membantu dikuranginya ketidakpastian. Setiap teknologi menciptakan semacam saling ketergantungan.
  • Long-linked Technology. Tugas atau operasi saling tergantung secara sekuensial.
  • Mediating Technology. Teknologi yang menghubungkan klien baik yang berada pada sisi masukan maupun keluaran organisasi.
  • Intensive Technology. Merupakan tanggapan yang disesuaikan dengan berbagai kontingensi.
Pengaruh Industri dan Besaran. Organisasi pada industri apa pun mungkin harus mengadopsi teknologi inti konvensional agar dapat bersaing. Industri juga membatasi pilihan teknologi yang dapat berjalan terus. Organisasi harus mencapai suatu besaran tertentu sebelum kemajuan dapat diperoleh dari keuntungan yang ditawarkan oleh teknologi yang lebih kompleks. Kemungkinan besar dampak teknologi terhadap struktur dapat diaplikasikan pada dimensi struktural pada atau dekat pada inti operasi organisasi dan lebih banyak pada organisasi kecil dari pada yang besar.
  • Teknologi dan kompleksitas. Makin besar rutinisasi maka makin sedikit jumlah kelompok pemegang jabatan dan makin sekitit pelatihan yang didapat para professional.
  • Teknologi dan formalisasi. Jika besaran dikontrol, maka hubungan teknologi terhadap formalisasi akan hilang. Hubungan tersebut berlaku bagi organisasi yang kecil serta untuk aktivitas yang berada pada atau yang dekat dengan inti operasi. Formalisasi yang tinggi merupakan alat koordinasi yang efisien.
  • Teknologi dan sentralisasi. Teknologi rutin akan dihubungkan dengan struktur yang desentralisasi, sedangkan teknologi yang non-rutin, yang akan lebih banyak menyadarkan diri pada pengetahuan seorang spesialis, akan dicirikan oleh wewenang pengambilan keputusan yang didelegasikan. Hubungan teknologi dan setralisasi dilunakkan oleh tingkat formalisasi.  
Nama :  Hasda Rahma bella                        Resume bab 7
Nim     :  041211231005
Kelas    :  J
TEKNOLOGI
Teknologi adalah informasi,peralatan,teknik dan proses yang dibutuhkan untuk mengubah masukan menjadi keluaran dalam orgnisasi. Yang artinya teknologi melihat pada bagaimana masukan diubah menjadi keluaran.
Dorongan pertama: penelitian woodward
Woodward mengkategorikan perusahaan menjadi salah satu dari tiga jenis teknologi, yaitu:
  1. Unit produksi : teknologi di mana di unit custom made dan pekerjaan non rutin
  2. Massa produksi : sejumlah besar atau diproduksi tecnologi
  3. Proses produksi : sangat dikontrol, teknologi pengolahan standar dan berkesinambungan
Kesimpulan : woodward menemukan bahwa terdapat hubungan yang jelas antara klasifikasi teknologi tersebut dan struktur selanjutnya dari perusahann dan kefektifan organisasi ada kaitannya dengan “kesesuaian” antarateknologi dan struktur.
Ikhtisar temuan woodward perihal hubungan antara kompleksitas teknologi dan struktur
RENDAH                        TINGGI    
TEKNOLOGI



KARAKTERISTIK STRUKTURAL
PRODUKSI
UNIT
PRODUKSI MASSAL
PRODUKSI
PROSES
Jumlah tingkat vertikal
3
4
9
Rentang kendali supervisor
24
48
14
Rasio manajer/total pegawai
1 : 23
1: 16
18
Proporsi pegawai terampil
Tinggi
Rendah
Tinggi
Kompleksitas keseluuhan
Rendah
Tinggi
Rendah
Formalisasi
Rendah
Tinggi
Rendah
Sentralisasi
Rendah
Tinggi
Rendah


Evaluasi : menuurut Edward Harvey pendukung woodward, ia percaya bahwa dasar dari skala woodward aalah kekuasaan teknis yang berasumsi bahwa teknologi yang lebih khusus memberikan lebih sedikit masalah yang membutuhkan pemecahan baru, atau yang inovatif dibandingkan teknologi yang terbesar atau yang kompleksitas.  



Teknologi berdasarkan pengetahuan : kontribusi dari Perrow
Perrow lebih memperhatikn teknologi pengetahuan daripadateknologi produksi. Perrow mendefinisikan teknologi sebagai tindakan yang dilakukan seorang individu terhadap sebuah objek,dengan atau tanpa bantuan alat atau perlengkapan mekanis, untuk membuat perubahan tertentu pada objek tersebut.
Dimensi – dimensi :
  1. variabilitas Tugas: jumlah pengecualian yang dihadapi dalam melaksanakan tugas.
  2. Masalah analyzability: jenis prosedur pencarian yang diikuti untuk menemukan metode sukses untuk memadai menanggapi tugas pengecualian dari yang didefinisikan dengan baik dan dianalisa untuk didefinisikan.
  3. teknologi Rutin: mengandung beberapa harapan dan mudah untuk menganalisa masalah.
  4. Rekayasa teknologi: mengandung sejumlah besar harapan, tetapi dapat menangani dengan cara yang rasional dan sistematis.
  5. Teknologi Craft: mengandung masalah yang relatif sulit tetapi dengan seperangkat harapan yang terbatas.
Kesimpulan : perrow menyatakan bahwa metode kontrol dan koordinasi harus bervariasi sesuaidengan jenis teknologi. Semakin trutin teknologinya, maka semakin tingu organisasi tersebut di struktur. Sebaliknya, teknologi non rutin membuuhkan fleksibilitas structural yang lebih besar. Perrow mengidentifikasikan aspek – aspek utama dari struktur yang dapat dimodifikasi kepada teknologi :
  1. Tingkat keleluasaan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan tugas
  2. Kekuasaan kelompok untuk mengontrol tujuan dan strategi dasar unit.
  3. Tingkat saling ketergantungan antara kelompok tersebut
  4. Tingkat sejauh mana kelompok tersebut turut serta dalam mengkoordinasikan pekerjaan mereka, bai dengan menggunakan umpan balik atau perencanaan dari orang lain.
Evaluasi : ramalan teknologi – struktur dari Perrow
KARAKTERISTIK STRUKTURAL





SEL
TEKNO
LOGI
FORMA
LISASI
SENTRA
LISASI
RENTANG
KENDALI
KOORDINASI DAN KONTROL
1
Routine
Tinggi
Tinggi
Lebur
Perencanaan dan peraturan yang kaku
2
Engineering
Rendah
Tinggi
Moderat
Laporan dan rapat
3
Craft
Moderat
Rendah
Moderat – lebar
Pelatihan dan rapat
4
Nonroutine
Rendah
Rendah
Moderat -sempit
Norma dan rapat kelompok



Ketidakpastian teknologi : kontribusi Thompson
Thompson berusaha menciptakan skema klasifiasi yangcukup umum untuk menghadapisejumlah teknologi yang ditemukan pada organisasi yang komplek. Ada tiga jenisteknologiyang dideferensiasi berdasarkan tugas yang dilaksanakan oleh suatu unit organisasi :
  1. Long linked technology : urutan tetap terhubung langkah: tugas berurutan saling tergantung..
  2. Mediating technology : proses menghubungkan bersama klien yang berbeda membutuhkan layanan masing-masing; saling ketergantungan.
  3. Intensive technology : pemanfaatan berbagai tanggapan disesuaikan tergantung pada sifat dan berbagai masalah; saling ketergantungan timbal balik..
Kesimpulan : implikasi struktral kerangka kerja Thompson kurang jelas dibandingkan dengan yang di dapat dari karya woodward dan perrow. Koordinaasi mediating technology yang paling efektif adalah melalui peraturan dan prosedur. Intensive technology membutuhkan mutual adjustment , ini berarti bahwa :
  • Mediating technology : kompleksitas rendah , formalisasi tinggi
  • Long –linked technology :  kompleksitas dan formalisasi modrat
  • Intensive technology : kompleksitas tinggi , formalisasi rendah


Task uncertainly : Galbraith’s contribution
Luasnya keraguan dari tugas diri itu tidak penting untuk Galbraith. Sebaliknya, ia menganggap bahwa keraguan sebagai tugas yang meningkat, begitu pula jumlah formasi yang harus diproses antara para pembuat keputusan dalam rangka untuk mencapai tingkat kinerja yang diinginkan organisasi.
Strategi desain Galbraith's organisasi









Kesimpulan : Galbraith berpendapat penentu utama struktur organisasi adalah jumlah informasi yang harus diproses untuk mengubah input menjadi output. Model Galbraith memiliki kesamaan tipologi toperrow di kedua kesepakatan dengan routine tugas. tetapi di mana Perrow melihat dampak routine pada tingkat yang melaksanakan tugas, Galbraith mempertimbangkan efek routine pada struktur seluruh organisasi, atau minimal bagian-bagian yang berhubungan dengan ketidakpastian.
Evaluasi : Galbraith tipologi tidak tumbuh dari penyelidikan empiris tentang bagaimana proses organisasi informasion. Akhirnya, kategori Galbraith juga memungkinkan unsur routine. Pekerjaan yang routinein alami memiliki keraguan yang rendah, dan tidak ada persyaratan besar untuk memproses informasi. Atau, pekerjaan non rutin cenderung memiliki ragu-ragu yang tinggi, dengan jauh lebih perlu untuk memproses informasi.
Mengikatnya bersama-sama: apa artinya semua ini?
Apakah mungkin untuk mengisolasi teknologi sebagai kontingensi?
Teknologi dan struktur merupakan konsep multidimensi.akibatnya ada kemungkinan bahwa teknologi berhubungan dengan struktur meskipun secara langsung dan sederhana. Model industri – model ukuran integrative






Tingkat unit kerja versus tingkat organisasi
Tingkat kerja mendukung teknologi imperative sedangkan  yang berada pada tingkat organisasi tidakdemikian, karemna penelitian pada unit kerja mempunyai masalah konsepsional dan metodologi yang lebih sedikit. Fakta bahwa penelitian pada tingkat organisasi secara konseptual dan metodologis adalah heterogen, ditambah dengan kenyataan bahwa teknologi pada tingkat tersebut harus mempunyai efek yang kurang terhadap strukktur.
Special issues in organizational technology
  1. Teknologi manufaktur yang vs Teknologi Jasa
Faktor yang menyulitkan dalam menilai dampak teknologi terhadap struktur organisasi adalah bahwa kebanyakan studi yang telah dilakukan telah di organisasi manufaktur. Namun, semakin banyak tenaga kerja yang terlibat dalam memberikan pelayanan.



  1. Teknologi dan Proses IT
Teknologi INFORMASI adalah istilah generik yang mencakup penerapan informasi terkomputerisasi rocessing teknik untuk operasi organisasi.
  1. Pengaruh IT pada Struktur
Kebanyakan organisasi menggunakan beberapa bentuk teknologi informasi; bahkan yang paling sederhana dari bisnis umumnya memiliki komputer untuk tugas rutin. Ringkasan pengaruh penggunaan teknologi informasi pada Struktur organisasi:


  • Memperpanjang penggunaan IT : sebagian organisasi beberapa bentuk IT. Tetapi mereka dengan pekerjaan yang dinamis dan kurang rutin cenderung menggunakan IT lebih intensif.
  • Dampak terhadap komunikasi dan koordinasi: IT adalah kemampuan untuk memfasilitasi komunikasi dan koordinasi telah diizinkan kerja yang lebih kompleks dilakukan.
  • Dampak terhadap manajer menengah: penggunaan IT telah menyebabkan penurunan jumlah manajer menengah di organisaton terpusat. Dalam organisasi yang terdesentralisasi, manajer menengah cenderung meningkat.
  • Dampak terhadap pengambilan keputusan: IT cenderung untuk mendukung tingkat yang lebih rendah, keputusan rutin membuat bahwa tingkat yang lebih tinggi, pengambilan keputusan konseptual.
  • Dampak teknologi komunikasi: IT telah memfasilitasi penyebaran kegiatan organisasional dan pembentukan jaringan dan cluters. Ini telah mengurangi biaya koordinasi dan integrasi.
  • Struktur departemen IT: ini cenderung mencerminkan struktur organisasi lain yang patut. Jika organisasi terpusat, demikian juga akan departemen theit terpusat. sebaliknya juga berlaku.


TEKNOLOGI DAN STRUKTUR
Teknologi dan kompleksitas
Teknologi rutin yang secara positif berhubungan dengan kompleksitas yang rendah, semakin besar rutinitas maka semakin sedikit jumlah kelompok pemegangjabatan dan semakin sedikit pelatihan yang di dapat para professional.
Teknologi dan formalisasi
Teknologi menemukan bahwa teknologi rutinyang  secara positif berhubungan dengan formalisasi. Jika kajian – kajian yang ada tidak langsung mengatakan bahwa kita harus berhai – hati dengan menggeneralisasi dampak teknologi terhadap formalisasi, hubungan tersebut berlaku bagi organisasi yang kecil serta untuk aktivitas yang beradapada atau yang dekat dengan inti operasi.
Teknologi dan sentralisasi
Hubungan teknologi sentralisasi membuahkan hasil yang tidak konsisten. Argumen yang logis adalah bahwa teknolgi rutin akan di hubungkan dengan struktur yang disentralisasi, sedangkan teknologi non rutin yang akan lebih banyak menyadarkan diri pada pengetahuan seorang spesialis, akan didirikan oleh wewenang pengambilan keputusan yang didelegasikan.


Nama        : Celindianova Putri Rosyida
NIM        : 041211231099
Prodi / Kelas    : S1 Manajemen / J
TEKNOLOGI
MENDEFINISIKAN TEKNOLOGI
Para peneliti menggunakan sejumlah klasifikasi teknologi. Ukuran tersebut berupa : penyertaan teknik operasi yang digunakan dalam aktivitas arus kerja; krakteristik bahan baku yang digunakan dalam arus kerja; berbagai macam kompleksitas dalam sistem pengetahuan yang digunakan dalam arus kerja; tingkat operasi yang bertahap tetap dan terus menerus; tingkat saling ketergantungan antara sistem kerja.
DORONGAN PERTAMA : PENELITIAN WOODWARD
Dalam penelitian yang dilakukan Woodward menemukan bahwa terdapat (1) hubungan yang jelas antara klasifikasi teknologi dan struktur dari perusahaan, dan (2) keefetifan organisasi ada kaitannya dengan “kesesuaian” antara teknologi dan struktur. Sehingga Woodward menyimpulkan bahwa pada setiap kategori teknologi, perusahaan yang paling sesuai dengan angka median untuk setiap komponen struktural adalah yang paling efektif.
TEKNOLOGI BERDASARKAN PENGETAHUAN : KONTRIBUSI DARI PERROW
Perrow mendifinisikan teknologi sebagai “tindakan yang dilakukan seorang individu terhadap sebuah objek, dengan atau tanpa bantuan alat atau perlengkapan mekanis, untuk membuat perubahan tertentu pada objek tersebut.”  Perrow menyatakan bahwa semakin rutin teknologinya, maka makin tinggi organisasi tersebut distruktur.
KETAKPASTIAN TEKNOLOGI : KONTRIBUSI THOMPSON
Kontribusi Thompson terletak pada upaya untuk menunjukkan bahwa teknologi menentukan pemilihan strategi untuk mengurangi ketidakpastian dan bahwa pengaturan struktur yang spesifik dapat membantu dikuranginya ketakpastian. Klasifikasi menurut Thompson :
  • Long-linked Technology    : kompleksitas rendah, formalisasi tinggi
  • Mediating Technology    : kompleksitas dan formalisasi moderat
  • Intensive Technology    : kompleksitas tinggi, formalisasi rendah
MEMPERTALIKAN SEMUANYA : APA ARTI INI SEMUA?
Pengaruh Industri dan Besaran
  • Industri
  • Besaran


Model Industri-Besaran Integratif
   




Denominator yang Sama : Kerutinan

TEKNOLOGI

KONTRIBUTOR
RUTIN
NON RUTIN
Woodward
Masa, Proses
Unit
Perrow
Routine, Engineering
Craft, Non routine
Thompson
Long-linked, Mediating
Intensive


Tingkat Unit Kerja Versus Tingkat Organisasi
Penelitian teknologi telah dilakukan pada tingkat organisasi dan unit. Keduanya melihat teknologi sebagai cara yang digunakan untuk melaksanakan tugas, tetapi ada yang menganggap organisasi sebagai unit analisis dan yang lain menganggap unit kerja sebagai unit utama. Jika kedua macam penelitian tersebut digabungkan, maka akan sangat sukar atau sama sekali tidak mungkin menarik kesimpulan yang berguna. Namun, jika dipisahkan, sebuah pola yang jelas akan timbul.
Teknologi Manufaktur Versus Teknologi Jasa
TEKNOLOGI DAN STRUKTUR
Teknologi dan Kompleksitas
Semakin besar rutinitas, maka semakin sedikit jumlah kelompok pemegang jabatan dan semakin sedikit pelatihan yang didapat para profesional. Yang sebaliknya pun berlaku; artinya, teknologi nonrutin kemungkinan membawa kompleksitas yang tinggi. Sedangkanpekerjaan itu lebih menjadi lebih canggih dan lebih disesuaikan dengan keinginan, rentang kendali akan menyempit dan diferensiasi vertikal meningkat.
Teknologi dan Formalisasi
Peninjauan kembali terhadap lima kajian mengenai teknologi menemukan bahwa teknologi rutin secara positif berhubungan dengan formalisasi. Kajian-kajian tersebut secara tidak langsung mengatakan bahwa kita harus berhati-hati dalam menggeneralisasi dampak teknologi terhadap formalisasi.



Teknologi dan Sentralisasi
Hubungan teknlogi-sentralisasi membuahkan hasil yang tidak konsisten. Argumentasi yang logis adalah bahwa teknologi rutin akan dihubungkan dengan struktur yang disentralisasi, sedangkan teknologi non-rutin, yang akan lebih banyak menyandarkan diri pada pengetahuan seorang spesialis, akan dicirikan oleh wewenang pengambilan keputusan yang didelegasi.