Minggu, 13 April 2014

Nama        : Ni L Pt Sipta Dewi Anindita
NIM        : 041211232135
Kelas        : J



CHAPTER 7 – TEKNOLOGI


    Teknologi merujuk pada informasi, peralatan, teknik, dan proses yang dibutuhkan untuk mengubah masukan menjadi keluaran dalam organisasi. Terdapat 4 kontribusi utama yang mengantarkan kita pada pemahaman mengenai teknologi itu :


  1. Dorongan pertama: Penelitian Woodward
Penelitannya berfokus pada teknologi produksi, adalah usaha besar pertama yang melihat struktur organisasi dari perspektif teknologi.
Latarbelakang
Woodward memilih kurang lebih seratus perusahaan manufaktur di Inggris Selatan. Woodward mengkategorikan perusahaan menjadi salah satu dari tiga jenis teknologi: unit, mass atau process production. Ia memperlakukan kategori tersebut sebagai sebuah skala dengan tingkat kompleksitas teknologis yang makin meningkat, dengan unit sebagai yang paling tidak kompleks dan proses sebagai yang paling kompleks.
Kesimpulan
Woodward menemukan bahwa terdapat : (1) hubungan yang jelas antara klasifikasi teknologi tersebut dan struktur selanjutnya dari perusahaan. (2) keefektifan organisasi ada kaitannya dengan “kesesuaian” anatara teknologi dan struktur. (3) komponen administrative berubah secara langsung berdasarkan jenis teknologi. (4) untuk setiap kategori pada skala teknologi (unit, mass, process) dan untuk setiap komponen structural, terdapat kisaran (range) yang optimal di sekitar titik median yang mencakup posisi perusahaan yang lebih efektif. (5) perbedaan antara temuannya dan petunjuk klasis dari teoritikus manajemen – prinsip ini didasarkan atas pengalaman para teoritikus tersebut dengan organisasi yang menggunakan teknologi mass-production. Woodward juga memperlihatkan adanya hubungan antara teknologi, struktur dan keefektifan.
Evaluasi
Karena semua perusahannya adalah perusahaan inggris, yang semuanya hamper mengkhususkan diri pada perusahaan manufaktur, maka generalisasi bagi semua organisasi, bahkan untuk manufaktur, maka generalisasi bagi semua organisasi, bahkan untuk semua perusahaan yang berada di luar inggris, harus diterima secara hati – hati.


  1. Teknologi Berdasarkan pengetahuan: Kontribusi dari Perrow
Perrow menawarkan pandangan yang lebih luas mengenai teknologi dengan melihat kepada pengetahuan. Ia mengidentifikasi dua dimensi dasar tentang teknologi pengetahuan, yaitu:
  1. Task variability: dimensi yang memperhatikan jumlah pengecualian yang dihadapi seseorang dalam pekerjaannya. Pengecualian tersebut jumlahnya sedikit jika pekerjaan itu mempunyai tingkat rutinitas yang tinggi.
  2. Process analyzability : dimensi yang menilai jenis prosedur pencarian yang diikuti untuk mendapatkan metode yang berguna agar dapat memberikan respons secara memadai terhadap pengecualian tugas.
Pada kedua hal tersebut dikombinasikan untuk menciptakan empat jenis teknologi yang masing – masing adalah: routine, engineering, craft, nonroutine.
Kemudian dari keempat jenis teknologi tersebut, Perrow berkesimpulan bahwa semakin rutin teknologi, maka semakin terstruktur organisasinya. Penjelasan: secara sederhana, dapat dikatakan bahwa cara terbaik menyelesaikan teknologi rutin adalah melalui koordinasi dan control yang distandardisasi. Teknologi tersebut harus dikaitkan dengan struktur yang mempunyai formalisasi maupun sentralisasi yang tinggi. Pada ujung lainnya, teknologi non rutin menuntut fleksibilitas. Pada dasarnya merka akan desentralisasi, mempunyai interaksi yang tinggi diantara semua anggota, dan mempunyai cirri tingkat formalisasi minim. Di tengahnya, craft teknologi mensyaratkan bahwa pemecahan masalah harus dilakukan oleh mereka yang paling banyak pengalaman dan pengetahuannya. Ini berarti desentralisasi. Dan engineering technology, karena mempunyai banyak pengecualian tetap juga proses pencarian yang dapat dianalisis, harus mempunyai pengambilan keputusan yang disentralisasi sambil tetap mempertahankan fleksibilitas melalui formalisasi yang rendah.


  1. Ketakpastian Teknologi: Kontribusi Thompson
Thompson memperlihatkan bahwa saling ketergantungan yang diciptakan oleh teknologi penting dalam menentukan struktur sebuah organisasi. khususnya, ia mengidentifikasikan teknologi menjadi 3 jenis, yaitu:
  1. Long-linked technology: merupakan tugas atau operasi yang saling berhubungan. Teknologi ini bercirikan sekuen langkah berulang tetap. Ciri: saling ketergantungan sekuensial
  2. Mediating technology: teknologi yang menghubungkan klien, baik yang pada sisi masukan maupun keluaran organisasi. ciri: saling ketergantungan kelompok
  3. Intensive technology: tanggapan yang disesuaikan dengan berbagai kontingensi. Tanggapan yang tepat begantung pada sifat dari masalah dan keanekaragaman masalah tersebut, yang tidak ramalkan secara tepat. Ciri : saling ketergantungan respirokal


  1. Task Uncertainty: Galbraith’s contribution


Mempertalikan semuanya: apa arti ini semua?
Pengaruh industry dan besaran.
Teknologi dan struktur merupakan konsep multidimensi. Akibatnya, ada kemungkinan bahwa teknologi berhubungan dengan struktur, meskipun tidak secara langsung dan sederhana.
Besaran. Serangan paling kuat terhadap technological imperative dating dari mereka yang menyatakan bahwa besaran organisasi merupakan determinan struktur yang kritis. Besaran ditemukan mempunyai pengaruh yang lebih dominan terhadap struktur. Maka besaran organisasi, maka semakin kecil peran yang dimainkan oleh teknologi. Makin kecil organisasi, makin kecil kemungkinannya bahwa seluruh organisasi tersebut akan ditimpa oleh arus kerja produksi atau inti operasinya.
Kesimpulan. Industri menghambat pilihan teknologi. Tetapi organisasi harus mencapai suatu besaran tertentu sebelum kemajuan dapat diperoleh dari keuntungan yang ditawarkan oleh teknologi yang lebih kompleks. Besaran menentukan teknologi.


Denominator yang sama: Kerutinan
Teknologi unit berhubungan dengan aktivitas yang dibuat atas pesanan atau yang tidak rutin; teknologi proses menjelaskan aktivitas yang diotomatisasi dan yang distandarisasi. Mass technology pada dasarnya rutin.
Tingkat unit kerja versus tingkat organisasi
Organisasi dan komponennya jarang sekali homogen.
Teknologi manufaktur versus teknologi jasa
Terdapat perbedaan yang nyata antara teknologi yang mendominasi kedua jenis organisasi tersebut. Jika para pneliti mengkombinasikan dua jenis organisasi tersebut, mereka mungkin akan menghapus hubungan yang ada. Dengan demikian, penelitian yang mengkombinasikan organisasi manufaktur dan jasa lebih kecil kemungkinannya menemukan adanya hubungan yang mencolok antara teknologi dan struktur.


Teknologi dan Struktur
Teknologi dan kompleksitas
Teknologi rutin positif berhubungan dengan kompleksitas yang rendah. Makin besar rutinisasi, maka makin sedikit jumlah kelompok pemegang jabatan dan semakin sedikit pelatihan yang didapat para professional. Teknologi nonrutin kemungkinan membawa kompleksitas yang tinggi. Sedangkan pekerjaan itu menjadi lebih canggih dan lebih disesuaikan dengan keinginan, rentang kendali akan semakin menyempit dan diferensiasi vertical meningkat.
Teknologi dan fomalisasi
Teknologi rutin secara positif berhubungan dengan formalisasi. Kerutinan secara mencolok dihubungkan dengan keberadaan sebuah manual peraturan, keberadaan uraian pekerjaan, dan tingkat sejauh mana uraian pekerjaan tersebut dispesifikasikan. Teknologi non rutin membutuhkan system kontrol yang mengizinkan adanya keleluasaan dan fleksibilitas yang tinggi. Harus hati – hati dalam mengeneralisasi dampak teknologi terhadap formalisasi. Formalisasi yang tinggi merupakan alat koordinasi yang efisien.
Teknologi dan sentralisasi
Hubungan teknologi sentralisasi membuahkan hasil yang tidak konsisten. Argumentasi yang logis adalah bahwa teknologi rutin akan dihubungkan dengan struktur yang disentralisasi. Teknologi non-rutin, yang akan lebih banyak menyandarkan diri pada pengetahuan seorang spesialis. Hubungan teknologi-sentralisasi dilunakkan oleh tinfkat formalisasi. Jika formalisasinya tinggi, teknologi rutin dapat diikuti sentralisasi.


Sumber:
Organisation Theory - Stephen P Robbins (fourth edition)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar