Minggu, 13 April 2014

Nama: Aga Heraldika Purnomo
NIM: 041211232158
TEKNOLOGI
Definisi
Teknologi didefinisikan sebagai pengetahuan, alat-alat, teknik dan kegiatan yang digunakan untuk mengubah input menjadi output. Karena itu dapat dikatakan bahwa teknologi meliputi seluruh proses transformasi yang terjadi dalam organisasi, menyangkut mesin-mesin yang digunakan, pendidikan dan keahlian karyawan, serta prosedur kerja yang digunakan dalam pelaksanaan seluruh kegiatan (Lubis & Husaini : 1987 : 96).
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengaruh teknologi dalam organisasi, ahli-ahli tersebut adalah:
Joan Woodward pada tahun 1950-an melakukan kajian terhadap 100 perusahaan manufaktur. Woodwaard mendapati berbagai aspek dari struktur organisasi dikaitkan dengan keberhasilan perusahaan secara komersial. Hasilnya ternyata tidak ada korelasi antara bentuk struktur organisasi dgn keberhasilan perusahaan. Kemudian Woodward mengklasifikasikan perusahaan menurut jenis tehnologinya yang diukur dari kompleksitas teknis. Kompleksitas teknis yang dimaksud adalah tingkat mekanisasi dan kepastian (predictability) proses manufaktur. Hasilnya diketemukan 10 kelas teknologi pada 100 perusahaan yang diteliti. Kemudian dikelompokkan menjadi tiga kelompok teknologi produksi.
  • Produksi Unit atau Tunggal
Produksi unit adalah perusahaan yang membuat produk secara tunggal atau dalam jumlah kecil sesuai pesanan.Teknologi produksi yang digunakan masih sederhana, yang menggantungkan pada kemampuan operator, tidak menggunakan peralatan atau mesin yang mekanis atau otomatis, kepastian terhadap jumlah dan keseragaman produk yang dihasilkan sangat rendah..
  • Produksi Massal
Pembuatan produk melalui proses panjang untuk menghasilkan produk dalam jumlah besar atau massal. Produksi ini menggunakan peralatan/mesin yang mekanis atau otomatis, dan memiliki kepastian tinggi terhadap jumlah maupun karakteristik produk yang baku (standar).
  • Produksi Proses.
produk dihasilkan oleh proses yang berjalan secara otomatis tanpa campur tangan pekerja. Menggunkan mesin-mesin dengan tingkat otomatisasi yang sangat tinggi, dan sangat terkontrol, dan mempunyai tingkat kepastian yang tinggi baik terhadap jumlah maupun terhadap karakteristik produknya.
Charles Perrow lebih memperhatikan teknologi pengetahuan daripada teknologi produksi. Ia mendefinisikan teknologi sebagai tindakan yang dilakukan individu terhadap sebuah objek, dengan atau tanpa bantuan alat atau perlengkapan mekanis, untuk membuat perubahan tertentu pada objek tersebut. Ia kemudian mengidentifikasikan hal tersebut dalam dua dimensi dasar, yaitu task variability dan problem analyzability yang kemudian dapat digunakan untuk menggambarkan matriks di atas yang mewakili empat jenis teknologi: routine, engineering, craft, dan non-routine.
Kajian Teoritis James Thomson Teknologi Organisasi merupakan cerminan dari kondisi lingkungan organisasi dan jenis kegiatan internal organisasi. Thomson membedakan teknologi organisasi menjadi tiga jenis, yang masing-masing menggambarkan jenis hubungan yang terjadi dengan konsumen /klien maupun jenis kegiatan internal dalam organisasi, yaitu;
  • Teknologi Rangkaian Panjang (Long-linked Tecknology)
  • Teknologi Perantara (Mediating Tecknology)
  • Teknologi Intensif (Intensive Tecknology)
Jay Galbraith memberikan perhatiannya pada masalah kepastian dari kegiatan organisasi dalam hubungannya dengan aspek perencanaan dan kebutuhan akan informasi dalam organisasi. Dalam pandangan Jay Galbraith organisasi dilihat sebagai tempat proses pemilihan atau seleksi informasi berlangsung. Gagasan Jay Galbraith ini merupakan suatu yang dapat diterima di kalangan pemikir teori organisasi kontemporer.Jay Galbraith telah mengidentifikasi lima strategi desain organisasi utama dalam dua kategori - kapasitas informasi pengolahan meningkat dan mengurangi kebutuhan pengolahan informasi.
  1. Pengurangan pengolahan kebutuhan informasi
  2. Manajemen lingkungan
  3. Penciptaan sumber daya slack
  4. Penciptaan tugas mandiri
  5. Meningkatkan kapasitas pemrosesan informasi organisasi
Dari berbagai penelitian mengenai teknologi dapat ditarik kesimpulan hubungan teknologi dengan struktur ternyata bersifat terbatas dan bahwa pengaruh teknologi terhadap struktur terasa pada bagian dari suatu organisasi ataupun pada organisasi yang ukurannya kecil. Sementara itu struktur suatu organisasi terutama pada organisasi besar, merupakan hasil akhir dari berbagai macam pengaruh yaitu pengaruh teknologi, ukuran, dan lingkungan organisasi. Oleh karena itu, maka dalam merencanakan desain dari suatu organisasi berukuran besar, sebaiknya organisasi besar itu dipandang sebagai suatu rangkaian bagian yang masing masing dipengaruhi oleh teknologi dengan cara yang berbeda-beda.
Rutinitas dan Teknologi
Organisasi memiliki kegiatan menyerap sumberdaya , mengolah serta memproduksi. rutinitas, merupakan SOP (Standar Operating Procedures) yang biasanya terdiri dari aturan, prosedur serta praktik yang telah dikembangkan untuk memenuhi keadaan yang diharapkan. Proses bisnis, merupakan sekumpulan dari rutinitas. Dengan mengamati proses bisnis kita akan dapat melihat/memahami bagaimana bisnis dalam perusahaan bekerja. Sedangkan Sistem informasi terkait dengan politik organisasi karena mempengaruhi akses ke sumber utama, yaitu informasi. Sistem informasi berpotensi mengubah struktur, budaya, politik, dan kerja organisasi. Alasan paling umum dari kegagalan proyek-proyek besar mengarah kepada hambatan perubahan politikal dan organisasional. Kedua hal ini jelas terkait karena dewasa ini rutinitas sebuah perusahaan penyaluran informasi pastilah menggunakan teknologi.
Unit kerja vs Tingkat Organisasional
Pada Unit kerja dukungan imparatif teknologi sangatlah dibuthkan karena mereka hanya sedikit mengalami masalah konseptual dan metodologikal yang homogen dan karena ukuran unit kerja yang kecil.
Sebaliknya pada tingkat organisasional banyak masalah mengenai konsep dan metodologi dan pandangan mengenai teknologi relatif heterogen sehingga realisasi pengaruh teknologi pada struktur relatif kecil.
Teknologi Organisasi Perusahaan Manufaktur dan Non-Manufakur
Penelitian Universitas Aston di Birmingham Inggris. Tempat pusat kajian rumusan skala klasifikasi teknologi organisasi, yang dapat dipergunakan baik untuk organisasi manufaktur maaupun non-manufaktur. Aston menemukan tiga variabel yg dianggap merupakan gambaran dari aliran kegiatan kerja suatu organisasi yaitu;otomatisasi peralatan, fleksibilitas aliran kegiatan, dan ketelitian evaluasi program. Ketiga variabel teknologi tersebut erat hubungannya satu sama lain. Karena itu Aston menggabungkan ketiga variabel tersebut menjadi satu skala pengukuran teknologi dan dinamakan integrasi aliran kegiatan (worflow integration). Makin tinggi angka integrasi aliran kegiatan suatu perusahaan menunjukkan tingkat otomatisasi peralatan yanag lebih besar, aliran kegiatan yang lebih kaku, dan ketelitian evaluasi proses yang lebih tinggi
Pengaruh TI pada struktur Organisasi
Pengunaan TI yang lebih tinggi: Sebagian besar organisasi menggunakan beberapa bentuk Teknologi Informasi, tetapi organisasi yang dinamis dan mempunyai rutinitas kerja yang rendah lebih intens menggunakan TI
Pengaruh terhadap komunikasi dan koordinasi: TI memfasilitasi organisasi supaya organisasi bisa melakukan  komunikasi dan koordinasi yang lebih baik dan tantangan kerja yang kompleks dapat dilaksanakan
Pengaruh terhadap manajer middle: Pada perusahaan yang tersentralisasi adanya TI mengurangi jumlah manajer mid yang ada, sebaliknya di organisasi yang menganut sistem desentralisasi jumlah manajer mid malah meningkat.
Pengaruh terhadap pengambilan keputusan: TI mendukung terciptanya keputusan-keputusan tingkat bawah.
Pengaruh terhadap teknologi komunikasi: TI tentu saja mengurangi biaya yang harus dikeluarkan organisasi untuk berkoordinasi dan berkomunikasi
Pengaruh terhadap struktur departemen TI: Struktur departemen TI akan mengikuti struktur organisasi baik bersifat sentralisasi ataupun desentralisasi.
Hubungan antara Teknologi dan kompleksitas,formalisasi dan sentralisasi:
Hubungan  antara teknologi dan kompleksitas adalah untuk mengendalikan aktivitas struktural dalam organisasi semakin tinggi rutinitas teknologi kompleksitas semakin rendah, demikian juga sebaliknya.
Hubungan antara teknologi dan formalisasi: Hubungan antara teknologi dan formalisasi bersifat positif karena formalisasi yang tinggi adalah akibat dari baiknya istrumen koordinasi dalam hal ini teknologi, tetapi hal tersebut hanya terbukti untuk organisasi skala kecil karena dalam organisasi yang berukuran besar, asosiasi tersebut lambat laun menghilang.
Hubungan antara teknologi dan Sentralisasi: hubungan keduanya sebenarnya tidak konsisten, tetapi hal ini bisa ditengahi orlah formalisasi, Rutinitas teknologi dapat mendukung sentralisasi jika peraturan dan regulasi minim,tetapi ketika peraturan dan regulasi lebih ketat, rutinitas teknologi mendukung desentralisasi.
Referensi:


Robbins, Stephen P. and Neil Barnwell, Organisation Theory. 4th edition, Australia, Prentice Hall 2002
teori organisasi managemen by willy's ardian on Prezi l   diambil pada 12 April 2014 pukul 11.23 WIB
perilakuorganisasi.com/charles-perrow.html   diambil pada 12 April 2014 pukul 11.23 WIB
ardhianasita.wordpress.com   diambil pada 12 April 2014 pukul 11.23 WIB



Tidak ada komentar:

Posting Komentar