Minggu, 13 April 2014

TEKNOLOGI
Nida Chofiya Alfiani (041211233167)


PENGERTIAN TEKNOLOGI
Teknologi didefinisikan sebagai pengetahuan, alat-alat, teknik dan kegiatan yang digunakan untuk mengubah input menjadi output. Karena itu dapat dikatakan bahwa teknologi meliputi seluruh proses transformasi yang terjadi dalam organisasi, menyangkut mesin-mesin yang digunakan, pendidikan dan keahlian karyawan, serta prosedur kerja yang digunakan dalam pelaksanaan seluruh kegiatan (Lubis & Husaini: 1987: 96).
Teknologi dalam organisasi memiliki peranan utama dalam mempelajari sifat-sifat dari teknologi suatu organisasi dan hubungan teknologi terhadap struktur organisasi. Dalam teori organisasi yaitu dengan prinsip ketergantungan (contingency), menyatakan bahwa karakteristik organisasi mempunyai ketergantungan terhadap faktor-faktor teknologi yang pada akhirnya berkembang menjadi pendekatan modern dalam teori organisasi.


KONTRIBUSI DARI WOODWARD (Perusahaan Manufaktur)
    Pada tahun 1950, Joan Woodward melakukan kajian terhadap 100 perusahaan manufaktur. Woodward mendapati berbagai aspek dari struktur organisasi dikaitkan dengan keberhasilan perusahaan secara komersial. Hasilnya ternyata tidak ada korelasi antara bentuk
struktur organisasi dgn keberhasilan perusahaan. Kemudian Woodward mengklasifikasikan perusahaan menurut jenis teknologinya yang diukur dari kompleksitas teknis. Kompleksitas teknis yang dimaksud adalah tingkat mekanisasi dan kepastian (predictability) proses manufaktur. Hasilnya diketemukan 10 kelas teknologi pada 100 perusahaan yang diteliti kemudian dikelompokkan menjadi tiga kelompok teknologi produksi.
  1. Produksi Unit/Tunggal
  • Produksi unit adalah perusahaan yang membuat produk secara tunggal atau dalam jumlah kecil sesuai pesanan
  • Teknologi produksi masih sederhana yang bergantung pada kemampuan operator, tidak menggunakan peralatan atau mesin yang mekanis atau otomatis
  • Kepastian terhadap jumlah dan keseragaman produk yang dihasilkan sangat rendah
  1. Produksi Massal
  • Pembuatan produk melalui proses panjang untuk menghasilkan produk dalam jumlah besar atau massal
  • Menggunakan peralatan atau mesin yang mekanis atau otomatis
  • Kepastian tinggi terhadap jumlah maupun karakteristik produk yang baku (standar)
  1. Produksi Proses
  • Produk dihasilkan oleh proses yang berjalan secara otomatis tanpa campur tangan pekerja
  • Menggunakan peralatan atau mesin dengan tingkat otomatisasi yang sangat tinggi dan terkontrol
  • Mempunya tingkat tinggi dalam jumlah maupun karakteristik produk yang dihasilkan


THOMSON DAN PERROW
  1. THOMSON (Perusahaan Non-Manufaktur)
 Menurut James Thomson, teknologi organisasi tidak didasarkan pada penyelidikan yang dilakukan dilapangan, melainkan merupakan suatu pembahasan teoritis yang disusun berdasarkan landasan-landasan pemikiran yang telah muncul sebelumnya. Thomson mengelompokkan teknologi organisasi menjadi 3 jenis, yang masing-masing menggambarkan jenis hubungan yang terjadi dengan konsumen maupun jenis kegiatan internal yang terjadi dalam organisasi, yaitu:
  1. Teknologi perantara (mediating technology). Digunakan untuk menghubungkan beberapa klien yang satu sama lain tidak dapat dihubungkan secara langsung, misalnya jika hubungan langsung tersebut memerlukan ongkos yang besar ataupun karena terlalu rumit untuk dilaksanakan.
  2. Teknologi rangkaian panjang (long-linked technology). Pada jenis teknologi ini kegiatan organisasi terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan yang berurutan. Hasil dari suatu kegiatan menjadi input bagi kegiatan berikutnya, berurutan, hingga akhirnya produk siap untuk digunakan oleh konsumen.
  3. Teknologi intensif (intensitive technology) merupakan kumpulan dari beberapa jenis pelayanan khusus, yang keseruhannya digabungkan untuk melayani klien. Teknologi intensif ini umumnya digunakan pada kegiatan yang mempunyai akibat yang cukup berarti pada klien sehingga klien mengalami perubahan.


  1. PERROW (Teknologi pada Bagian-bagian Organisasi)
Penelitian terhadap teknologi pada bagian-bagian organisasi dengan menggunakan skala pengukur teknologi yang dapat digunakan untuk organisasi manufaktur maupun organisasi non-manufaktur. Perrow lebih menekankan teknologi pengetahuan daripada teknologi produksi.
Menurut Perrow teknologi sebagai tindakan yg dilakukan seseorang individu terhadap sejumlah obyek, dengan atau tanpa bantuan alat dan perlengkapan mekanis untuk membuat perubahan tertentu pada obyek tersebut. Perrow mengklarifikasi empat jenis teknologi, yaitu:
  1. Teknologi rutin: ditandai dengan variasi tugas yang kecil, pekerjaan yang dilakukan umumnya bisa mempunyai standar dan juga formal serat mempunyai prosedur komputasi tertentu untuk menyelesaikannya. Ini berarti bahwa jenis teknologi rutin mempunyai tingkat kemudahan analisis yang tinggi.
  2. Teknologi non-rutin: ditandai dengan mempunyai variasi tugas yang dapat dikatakan tinggi dan juga proses yang tidak terlalu dimengerti sehingga tidak mudah untuk dianalisis dalam penyelesaian pekerjaan yang termasuk teknologi non-rutin, diperlukan usaha yang cukup besar untuk menganalisis kegiatan maupun permasalahan yang muncul, karena itu diperlukan adanya pengalaman yang cukup tinggi serta pengetahuan teknis yang memadai.
  3. Teknologi craft: cirinya adalah adanya aliran kegitan yang relatif stabil, tetapi dengan proses yang tidak terlalu dimengerti. Karena itu pekerjaan jenis ini menuntut pengalaman yang tinggi serta latihan yang cukup agar para karyawan dapat menghadapi permasalahan yang rumit dengan bijaksana berdasarkan intuisi dan pengalamannya.
  4. Teknologi engineering: pekerjaan yang cukup rumit karena variasi tugas yang cukup tinggi tetapi umumnya kegiatan ditangani dengan formula prosedur maupun teknik yang sudah baku. Permasalahan umumnya diselesaikan dengan menggunakan sejumlah pengetahuan yang sudah cukup mapan sebagai acuan.


Pada suatu organisasi yang kompleks setiap bagian organisasi mempunyai teknologi yang jenisnya berbeda-beda disebabkan kenyataan bahwa setiap bagian organisasi melakukan kegiatan mengubah input menjadi output dengan teknologi yang berlainan. Perrow menunjukkan adanya dua dimensi dari kegiatan kerja yang mempunyai relevansi terhadap struktur maupun kegiatan yang terjadi dalam suatu organisasi, yaitu:
  1. Variasi tugas, menunjukkan banyaknya pengecualian dalam tugas yang diukur dengan banyaknya hal yang tak terduga dan hal yang baru yang terjadi dalam proses pekerjaan.
  2. Kemudahan analisis, pekerjaan yang mudah dianalisis bisa diuraikan menjadi beberapa langkah yang jelas dan juga bersifat mekanistik sehingga bisa dijalankan dengan prosedur yang bersifat objektif dan terukur secara kuantitatif. Penyelesaian masalah menjadi mudah karena setiap langkah dalam proses terukur secara jelas dan mudah diketahui jika ada penyimpangan.


TEKNOLOGI DAN STRUKTUR
  1. Child
“Mengemukakan bahwa ukuran organisasi lebih besar pengaruhnya terhadap struktur dibanding pengaruh dari teknologi produksi.” Menurut Child Teknologi lebih erat dengan karakteristik lain seperti:
    -  Spesialisasi
    -  Formalisasi
    -  Standarisasi
    -  Sentralisasi
    -  Terasa pengaruhnya pada ukuran organisasi yang kecil
B. Pradip Khandwalla
“Memperlihatkan bahwa pengaruh teknologi terhadap struktur dapat dianggap bersifat selektif, artinya pengaruh itu sangat tergantung pada variabel struktur yang diteliti.”


Pengaruh teknologi terhadap struktur lebih terasa pada bagian dari suatu organisasi ataupun pada organisasi ukuran kecil.  Sementara itu, struktur organisasi terutama pada organisasi berukuran besar merupakan hasil akhir dari berbagai macam pengaruh teknologi, ukuran dan lingkungan organisasi.




















Sumber:
Diakses pada: Senin, 31 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar