Nadhiar irma suryani / 041211232042
STRATEGI
Menurut artikel Chandler Strategi dapat didefinisikan sebagai dasar penentuan tujuan jangka panjang suatu perusahaan, dan pengadopsian tindakan dan pengalokasian sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan tujuan organisasi.
Modus Perencanaan
Modus perencanaan menjelaskan dan melihat bahwa strategi sebagai rencana dan seperangkat panduan sistematis yang dikembangkan. Manajer mengidentifikasi kemana mereka akan bertujuan, yang kemudian mereka akan mengembangkan sebuah rencana sistematis dan terstruktur untuk mencapai tujuan. Strategi ini memainkan peran yang signifikan, banyak yang menganggap bahwa modus perencanaan sebagai bentuk ideal tekad strategi dan sampai baru-baru ini didominasi sudut pandang teori organisasi.
Modus Evolusioner
Modus Evolusioner adalah modus yang memandang bahwa strategi keputusan penting yang mengalir dalam arti lain berkembang dari waktu-waktu. Modus ini tidak memandang strategi sebagai rencana yang sudah sistematis.
Tingkat Strategi
Perusahaan yang bergerak dalam beberapa bidang bisnis, perlu mengembangkan strategi berbeda untuk beberapa tingkat aktifitas. Maka karena itu sangatlah penting untuk membedakan antara strategi tingkat perusahaan dan strategi tingkat bisnis.
Corporate Level Strategy (Startegi tingkat perusahaan)
Strategi ini menjelaskan bagaimana cara menjawab pertanyaan “dalam tipe bisnis apa kita harus berada?“. Strategi tingkat perusahaan berupaya untuk mendefinisikan sifat dan lingkungan bisnis, dalam sifat bisnis mana perusahaan akan beroperasi.
Business Level Strategy (Strategi Tingkat Bisnis)
Strategi tingkat bisnis disini berpacu untuk menjawab pertanyaan “bagaimana kita harus berkompetisi dalam setiap bisnis kita?”. Untuk sebuah organisasi kecil yang hanya bergerak dalam bidang satu lini bisnis kecil , atau perusahaan besar yang telah menghindari diversifikasi, Strategi tingkat bisnis ini sama saja seperti Strategi tingkat perusahaan. Melainkan dengan perusahaan besar yang memiliki banyak bisnis dalam setiap divisinya akan memiliki strateginya sendiri yang mendefinisikan produk atau jasa yang akan ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Maka Strategi Tingkat Bisnis mengacu kepada strategi yang disesuaikan dengan unit bisnis dari organisasi.
Miles and Snow’s Four Strategic Types
Raymond Miles dan Charles Snow mengklasifikasikan organisasi kedalam empat tipe berdasarkan pada tingkat dimana mereka mengubah produk atau pasar. Mereka menamakan tipe ini Defenders , Prospectors , Analysers , Reactors.
Defenders
Mengacu kepada stabilitas dengan memproduksi hanya sebuah produk yang terbatas pada sebuah segmen yang kecil, dari beberapa segmen pasar yang ada. Dalam lini pasar yang terbatas ini Defenders berjuang sekuat-kuatnya untuk mencegah para competitor dari memasuki pasar mereka. Maka karena itu Defenders disini adalah sebuah perusahaan yang yang strateginya adalah untuk memproduksi dan menghasilkan sebuah produk yang terbatas dan diarahan pada segmen yang sempit dari semua pasar potensial.
Prospectors
Kekuatan dari Prospector adalah berada dalam pencarian dan mengeksploitasi produk baru dan peluang pasar. Maka karena itu Prospector disini adalah organisasi yang strateginya adalah untuk mencari dan mengeksploitasi produk baru dan peluang pasar.
Analysers
Adalah sebuh organisasi yang strateginya adalah untuk berpindah untuk membuat produk baru atau pasar baru hanya apabila kelangsungan mereka dapat dibuktikan oleh prospectors. Analysers bergerak dalam bidang imitasi, mereka hanya mengambil ide sukses dari para prospectors , dan kemudian membuat salinan produk para prospectors, dan kemudian menyebarluaskan produk mereka keseluruh dunia.
Reactors
Elemen kunci dari teori struktur Startegi Miles dan Snow disini adalah penilaian manajemen terhadap lingkungan bisnis yang penuh dengan ketidakpastian. Apabila manajemen memilih untuk memakai strategi defenders maka sebagai contoh apabila lingkungan stabil tentu saja persepsi dari ketidakpastian lingkungan dari beberapa manajer dapat bervariasi. Manajer di kedua organisasi dapat menghadapi situasi yang sama namun melihat dengan cara yang berbeda.
Porters Competitives Strategies
Michael Porters percaya bahwa tidak ada perusahaan yang dapat sukses dengan diatas tingkat rata-rata dengan memenuhi semua kebutuhan-kebutuhan orang. Manajer harus memiliki strategi agar dapat memberikan organisasi keuntungan kompetitif. Manajemen dapat memilih salah satu dari strategi, baik itu Cost Leadership(kepemimpinan harga) , diferensiasi dan fokus. Pilihan yang dipilih manajemen tergantung dari kekuatan organisasi dan kelemahan competitor.
Cost Leadership Strategy (Strategi Kepemimpinan harga)
Strategi kepemimpinan harga dapat diadopsi apabila organisasi menetapkan untuk menjadi produsen dengan harga jual yang rendah. Apabila ingin sukses dengan strategi ini organisasi diperlukan untuk menjadi pemimpin harga dan tidak hanya menjadi salah satu pesaing dalam posisi tersebut. Produk dan barang atau jasa yang ditawarkan harus dapat dikomparasikan dengan apa yang ditawarkan juga oleh pesaing , atau paling tidak , dapat diterima oleh para pembeli.
Differentiation Strategy (Strategi Diferensiasi)
Adalah salah satu strategi dimana perusahaan yang menargetkan untuk mendapatkan posisi unik didalam sebuah industry dengan cara-cara yang dinilai secara luas oleh pembeli. Kuncinya dalam strategi ini adalah atribut yang dipilih harus berbeda dengan apa yang ditawarkan oleh pesaing lainya.
Focus Strategy (Strategi Fokus)
Bertujuan pada keunggulan biaya atau keunggulan diferensiasi dalam segmen yang sempit. Dimana manajemen akan memilih sebuah segmen pasar atau beberapa grup segmen didalam industri sebagai contoh variasi produk , tipe pembeli terakhir , jalur distribusi, dan lokasi geografikal pembeli.
Stuck in the Middle
Organisasi yang tidak dapat meraih keuntungan kompetitif melalui satu atau lebih strategi. Organisasi-organisasi yang sulit mendapatkan kesuksesan jangka panjang.
Strategi dan Globalisasi
Dua peneliti Barlett dan Goshal menetapkan sebuah teori yang berubungan dengan startegi global dan struktur. Mereka menyatakan bahwa strategi diadopsi dan digunakan pada saat memasuki pasar global tergantung dari interaksi dari tekanan biaya yang ditemukan pada pasar dan tekanan dari pertanggungjawaban lokal.
Strategi Internasional
Strategi yang membutuhkan perusahaan untuk mentransfer ketrampilan dan pengetahuan akan produk ke pasar luar negeri. Beberapa penyesuaian dilakukan di pasar negara asal, penelitian dan perkembangan tersentral di pasar negara asal, namun proses manufaktur, distribusi , dan pemasaran dilakukan secara local. Bagaimanapun juga kantor pusat tetap menjaga dengan pengelolaan ketat.
Multidomestic Strategy (strategi multidomestic)
Strategi ini bertujuan untuk mencapai tanggapan lokal yang maksimum dengan produk-produk yang telah disesuaikan dengan kondisi lokal.
Global Strategy (strategi global)
Perusahaan yang menggunakan strategi ini bekerja keras dalam menurunkan biaya dengan aktivitas dimana yang paling menguntungkan. Maka strategi ini dapat disebut dengan strategi menurunkan biaya dengan menjual produk biasa keseluruh dunia atau berbasis global.
Transnational Strategy
Strategi transnasional adalah strategi yang sangat jarang digunakan. Strategi Transnasional berusaha untuk meraih dan mencapai tanggapan maksimum pada saat mencapai skala ekonomi dunia.
Barlett dan Goshal menyatakan beberapa dari startegi ini membutuhkan beberapa struktur organisasi, mereka menyatakan strategi ini berdasarkan penelitian yang luas, setelah melaksanakan beberapa studi yang luas diseluruh dunia, dan melibatkan beberapa perusahaan yang tersebar antar benua , meraka dapat menentukan bahwa kegagalan dapat terjadi bukan karena majunya teknologi atau kecanggihan teknologi dan produk yang kurang dapat diterima di masyarakat, melainkan kegagalan tersebut timbul dari faktor kapabilitas organisasi.
Industri dan Hubungan Struktur
Berhubungan erat dengan dampak strategi dalam struktur organisasi. Dalam menentukan strukturnya, ada yang membedakan karakterisitk dari industri dengan strategi mana yang akan mereka pilih. Mungkin strategi semata-mata merupakan langkah penengah antara karakteristik unik industri dimana organisasi beroperasi dan menerapkan struktur untuk mencapai kesejajaran. Industri berbeda dalam hal pertumbuhan kemungkinan , baik itu kendala regulasi , batasan untuk masuk , persyaratan modal , dan beberapa faktor lainnya. Sekedar mengetahui bahwa industri yang bergerak dalam beberapa bidang memiliki beberapa strategi yang berbeda juga. Untuk mengilustrasikan bagaimana industri dapat mempengaruhi struktur, kita dapat mengambil dua variable yang dapat dibedakan dengan kategori industrinya, baik itu persyaratan modal yang tinggi dan tingkat inovasi produk. Pada bagan A , industri memiliki tingkat tinggi dalam kedua variable yakni sebagai contoh (perusahaan kedirgantaraan dan perusahaan telekomunikasi) , sedangkan pada bagan tipe C, industri memiliki persyaratan modal yang tinggi dan inovasi produk yang rendah. Persayaratan modal yang tinggi cenderung diaplikasikan pada perusahaan berskala besar dan jumlah pesaing yang terbatas. Perusahaan dalam tipe A dan tipe C akan sangat terstruktur. Industri pada bagan B dan D memiliki persyaratan modal yang rendah dan cenderung terdiri dari beberapa jumlah perusahaan kecil. Akan tetapi perusahaan pada bagan tipe D memiliki beberapa perbedaan ,yang biasanya terdiri dari beberapa pembagian kerja dan lebih formal daripada tipe B, karena inovasi produk yang rendah membutuhkan standarisasi yang lebih tinggi.
Dua variable analisis Industri
A Contoh Perusahaan :
- Perusahaan Penerbangan /Kedirgantaraan
- Perusahaan Telekomunikasi B Contoh Perusahaan :
- Perusahaan Software Komputer
- Penerbit Majalah
C Contoh Perusahaan :
- Perusahaan Logam dan pertambangan
- Pembuatan Alat D Contoh Perusahaan :
- Pengecer Alat-alat bangunan
- Perusahaan Sepeda
Kekuatan Strategi Kombinasi Jaringan Industri
Setelah berkonsentrasi kepada strategi dan tanggapan atau peran struktur pada organisasi. Industri dapat bekerja dengan industri lainnya dalam membuat suatu produk masiv atau besar, contoh dari perusahaan tersebut adalah dapat diambil dari perusahaan mobil Ford ,General Motor ,dan Toyota. Sebagai contoh apabila Toyota akan membuat suatu mobil balap, mobil tentunya terdiri dari beberapa komponen penting, baik mesin, rem, body, ban, velg, interior dan Jok. Dan contohnya pada produk kaki-kaki mobil tersebut terdapat ban, per, velg dan sistem rem. Mereka Toyota memberikan keleluasaan pada perusahaan yang memproduksi khusus kaki-kaki mobil balap, misalnya Brembo yang bergerak dalam bidang rem mobil , Bridgestone dan Dunlop yang bergerak dalam bidang ban mobil, dan MacPherson pada per dan shock absorber, dan SSR ,Volk Racing, Falken, Rays pada velg mobilnya. Dan kemudian jadilah sebuh produk koperatif yang terdiri dari keterlibatan perusahaan lain.
Tipe ini dapat disebut dengan tipe clusters, dan biasanya ter-koordinasi dengan tekanan pasar. Jaringan dalam cluster ini tidak memiliki hubungan membership atau asosiasi , namun hubungan ini memang benar-benar ada dan dapat dikatakan legal. Setiap bagian saling bertukar informasi , satu sama lain saling bertukar ide dan ide-ide sumber daya, bahkan kadang-kadang bersifat personal.
Strategi lainnya adalah Strategi Aliansi , strategi yang terbentuk dari gabungan para atau antar tim manajemen yang terdiri dari dua atau lebih perusahaan , yang ber ko-operasi dan berusaha mendistribusikan keahlian khusus mereka masing-masing dan pada saat itu juga mempertahankan ketergantungan mereka satu sama lain. Strategi ini dapat terwujud dalam industri, desain konstruksi mesin dan desain sebuah konsep produk baru . Hubungan relationship antara Strategi aliansi ini merupakan partner dan seringkali terbentuk dengan perjanjian kontrak dan dapat juga dengan surat persetujuan antar pihak-pihak yang terlibat, walaupun terjadi tingkat kepercayaan yang tinggi diantara para pelaku atau perusahaan yang menggunakan strategi ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar