TEORI ORGANISASI
Tugas Resume
Oleh:
Ni Putu Nina Aristina
041211233109
Kelas J
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2014
SURABAYA
TEKNOLOGI
Mendefinisikan Teknologi
Selama kita berada pada tingkat abstrak, terdapat kesepakatan umum diantara para peneliti TO bahwa teknologi merujuk pada informasi, peralatan, teknik, dan proses yang dibutuhkan untuk mengubah masukan menjadi keluaran dalam organisasi. Artinya, teknologi melihat pada bagaimana masukan diubah menjadi keluaran. Masalah mulai timbul ketika kita bergerak dari yang abstrak ke yang lebih spesifik. Yang dipermasalahkan pada dasarnya adalah bagaimana kita mengukur teknologi. Para peneliti menggunakan sejumlah klasifikasi teknologi. Sebagian dari daftar menyertakan teknik operasi yang digunakan dalam aktivitas arus kerja, karakteristik bahan baku yang digunakan dalam arus kerja, berbagai macam kompleksitas dalam system pengetahuan yang digunakan dalam arus kerja, tingkat operasi yang bertahap tetap dan yang terus menerus, tingkat saling ketergantungan antara system kerja.
Kita akan menyajikan tiga paradigm yang paling banyak disebut dan menilai penelitian yang dilakukan terhadap teknologi untuk menguji keabsahannya.
Dorongan Pertama: Penelitian Woodward
Woodward mengkategorikan perusahaan menjadi salah satu dari tiga jenis teknologi yaitu unit, mass, atau process production. Ia memperlakukan kategori tersebut sebagai sebuah skala dengan tingkat kompleksitas teknologis yang makin meningkat, dengan unit sebagai yang paling tidak kompleks dan proses sebagai yang paling kompleks. Penyelidikan woodward memperlihatkan adanya hubungan antara teknologi, struktur, dan keefektifan. Perusahaan yang kurang lebih mendekati struktur yang khas bagi teknologi adalah yang paling efektif. Perusahan yang menyimpang dari struktur ideal mereka adalah yang kurang berhasil. Oleh karenanya, woodward mengatakan bahwa keefektifan adalah fungsi dari suatu kesesuaian teknologi-struktur yang tepat.
Teknologi Berdasarkan Pengetahuan: Kontribusi dari Perrow
Perrow lebih memperhatikan teknologi pengetahuan daripada teknologi produksi. Ia mendefinisikan teknologi sebagai tindakan yang dilakukan seorang individu terhadap sebuah objek, dengan atau tanpa bantuan alat atau perlengkapan mekanis, untuk membuat perubahan tertentu pada objek tersebut. Perrow kemudian mencoba mengidentifikasikan apa yang ia perkirakan sebagai dua dimensi dasar dari teknologi pengetahuan.
Dimensi pertama memperhatikan jumlah pengecualian yang dihadapi seseorangg dalam pekerjaannya. Disebut task variability, pengecualian tersebut jumlahnya sedikit jika pekerjaan itu mempunyai tingkat rutinitas yang tinggi.
Dimensi kedua menilai jenis prosedur pencarian yang diikuti untuk mmendapatkan metode yang berguna agar dapat memberikan respons secara memadai terhadap pengecualian tugas. Perrow menyebut dimensi kedua ini problem analyzability yang berkisar mulai dari well defined sampai ill-defined.
Ketidakpastian Teknologi: Kontribusi Thompson
- Long Linked Technology. Jika tugas atau operasi saling tergantung secara sekuensial, Thompson menyebutnya long-linked. Karena long-linked technology mensyaratkan efisiensi dan koordinasi diantara aktivitas, yang disebabkan oleh saling ketergantungan secara sekuensial, ketidakpastian utama yang dihadapi manajemen terletak pada sisi masukan dan keluaran organisasi.
- Mediating technology. Merupakan teknologi yang menghubungkan klien baik yang berada pada sisi masukan maupun keluaran organisasi.
- Intensive Technology. Merupakan tanggapan yang disesuaikan dengan berbagai kontingensi.
Pengaruh Industri dan Besaran
Teknologi dan struktur merupakan konsep multidimensi. Akibatnya, ada kemungkinan bahwa teknologi berhubungan dengan struktur, meskipun tidak secara langsung dan sederhana.
- Industry
Organisasi pada industry apapun mungkin harus mengadopsi teknologi inti konvensional agar dapat bersaing. Selain dapat mempengaruhi besaran operasi organisasi yang efisien, tingkat persaingannya, atau tingkat peraturan pemerintah, industry juga dapat membatasi pilihan teknologi yang dapat berjalan terus.
- Besaran
Makin besar besaran organisasi, maka makin kecil peran yang dimainkan oleh teknologi. Sebaliknya, makin kecil organisasi, makin besar kemungkinannya bahwa seluruh organisasi tersebut akan ditimpa oelh arus kerja produksi atau inti operasinya.
Tingkat Unit Kerja Versus Tingkat Organisasi
Penelitian teknologi telah dilakukan pada tingkat organisasi dan unit. Keduanya melihat teknologi sebagai cara yang digunakan untuk melaksanakan tugas, tetapi ada yang menganggap organisasi sebagai unit analisis dan yang lain menganggap unit kerja sebagai unit utama.
Teknologi Manufaktur Versus Teknologi Jasa
Selain menyebabkan masalah karena mencampuradukkan kajian dengan menggunakan berbagai tingkat analisis, para peneliti juga bersalah karena mencampurkan organisasi manufaktur dengan jasa. Penelitian yang mengkombinasikan organisasi manufaktur dan jasa lebih kecil kemungkinannya menemukan adanya hubungan yang mencolok antara teknologi dan struktur.
Teknologi dan Kompleksitas
Meskipun kurang meyakinkan, kukti menunjukkan bahwa teknologi rutin positif berhubungan dengan kompleksitas yang rendah. Makin besar rutinisasi, maka makin sedikit jumlah kelompok pemegang jabatan dan makin sedikit pelatihan yang didapat para professional.
Teknologi dan Formalisasi
Teknologi rutin secara positif berhubungan dengan formalisasi. Walaupun hanya satu sampel korelasi yang secara statistic dapat dikatakan signifikan, semua yang lain positif, yang mempunyai satu diantara seribu kemungkinan yang akan terjadi karena kebetulan.
Teknologi dan Sentralisasi
Hubungan antara teknologi sentralisasi dilunakkan oleh tingkat formalisasi. Baik peraturan formal maupun pengambilan keputusan yang disentralisasi merupakan mekanisme control dan manajemen dapat mensubstitusikannya dengan yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar