Sabtu, 22 Maret 2014

DAISY DETYA / 041211231006 / KELAS J
BAB 4
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
& BEBERAPA PILIHAN DESAIN ORGANISASI


  1. Kompleksitas
    Kompleksitas menunjuk pada jumlah aktivitas maupun subsistem pada organisasi. Kompleksitas bisa diukur melalui 3 diferensiasi yaitu :
  1. Diferensiasi vertikal
Semakin banyak tingkatan yang ada antara manajemen puncak dengan bagian operasional, organisasi tersebut semakin kompleks.
  1. Diferensiasi horisontal
Jumlah jenis pekerjaan satu departemen yang ada pada
organisasi. Semakin banyak jumlah pekerjaan yang ada pada suatu organisasi yang
membutuhkan pengetahuan dan keahlian khusus, semakin tinggi kompleksitas horisontal pada organisasi tersebut.
  1. Diferensiasi spasial
Merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi dari kantor, pabrik, dan personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis.


    Kompleksitas sangat penting karena organisasi membutuhkan koordinasi, komunikasi, dan kontrol agar dapat efektif. Maka makin kompleks sebuah organisasi, makin besar kebutuhannya akan alat komunikasi, koordinasi, dan kontrol yang efektif. Dengan kata lain, jika kompleksitas meningkat, maka demikian juga halnya dengan tuntutan terhadap manajemen untuk memastikan bahwa aktivitas-aktivitas yang didiferensiasi dan disebar bekerja dengan mulus ke arah pencapaian tujuan organisasi.


  1. Formalisasi
        Formalisasi merujuk pada tingkat sejauh mana pekerjaan di dalam organisasi itu distandardisasikan. Jika sebuah pekerjaan sangat diformalisasikan, maka pemegang pekerjaan itu hanya mempunyai sedikit kebebasan mengenai apa yang harus dikerjakan, bilamana mengerjakannya, dan bagaimana ia harus melakukannya.
        Organisasi menggunakan formalisasi karena keuntungan yang diperoleh dari pengaturan perilaku para pegawai. Standardisasi perilaku akan mengurangi keanekaragaman. 


  1. Sentralisasi
    Mengacu pada sampai tingkat mana pengambilan keputusan dipusatkan pada suatu titik tunggal dalam organisasi. 



Hubungan antara Formalisasi dan Kompleksitas


           Jika pegawai melaksanakan tugas yang sempit, berulang, dan khusus, maka pekerjaan rutin mereka cenderung untuk distandardisasi dan sejumlah peraturan mengatur perilaku mereka. Para pekerja di lini rakit melakukan pekerjaan yang sangat dispesialisasi dengan tingkat rutinitas yang distandarisasi serta banyak sekali peraturan formal dan prosedur yang harus diikuti.


Beberapa Pilihan Desain Organisasi


Struktur Sederhana
        Struktur sederhana hanya memiliki dua tingkatan, yaitu pemilik dan pekerja. Perusahaan kecil dengan satu produk atau beberapa produk lain yang saling berhubungan, biasanya menggunakan struktur organisasi ini. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan struktur organisasi sederhana ini biasanya dikelola oleh pemiliknya sendiri yang sekaligus menangani pekerjaan lain yang berhubungan dengan sebuah produk. 


Birokrasi Mesin
        Birokrasi mesin mempunyai tugas operasi rutin yang sangat tinggi, peraturan yang sangat diformalisasi, tugas yang dikelompokkan ke dalam departemen-departemen fungsional, wewenang yang disentralisasi, pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando dan sebuah struktur administrasi yang rumit dengan perbedaan tajam antara aktivitas lini dan staf. Kekuatan utama dari birokrasi mesin terletak pada kemampuannya untuk melakukan aktivitas yang distandarisasi dengan cara sangat efisien. Kelemahan utama dari birokrasi mesin ini adalah disaat kita menghadapi orang-orang yang berada dibawah naungan organisasi tersebut, perhatian yang berlebihan dalam mengikuti peraturan. Birokrasi mesin paling efisien untuk organisasi dengan ukuran besar, lingkungan yang stabil dan sederhana, dan teknologi yang terdiri dari pekerjaan rutin yang dapat distandarisasi.


Birokrasi Profesional
        Kekuatan desain ini terletak pada operating core karena desain ini mempunyai kemampuan kritis yang dibutuhkan organisasi dan mempunyai otonomi yang diberikan melalui disentralisasi untuk menerapkan keahlian mereka. Kekuatan birokrasi professional adalah bahwa ia dapat mengerjakan tugas yang terspesialisasi yaitu yang membutuhkan keterampilan professional yang sangat terlatih dengan efisiensi yang relative sama seperti yang dapat dilakukan oleh birokrasi mesin. Kelemahan birokasi professional adalah sama seperti yang terdapat pada bentuk birokrasi mesin. Birokrasi profesional paling baik untuk organisasi dengan ukuran besar, lingkungan yang stabil dan kompleks dan teknologi rutin yang diinternalkan lewat profesionalisasi. 


Struktur Divisional
        Kekuasaan dalam struktur divisional terletak pada manajemen menengah. Alasanya bahwa struktur divisional tersebut sebetulnya adalah sejumlah unit yang otonom, masing-masing secara khas adalah birokrasi mesin yang dikoordinasi secara terpusat oleh sebuah kantor pusat. Karena divisi tersebut berdiri sendiri, ia memberi kepada manajemen menengah (para manajer divisi) kontrol yang cukup besar. Kekuatan riil dari stuktur divisional datang dari terciptanya bisnis yang berdiri sendiri dalam sebuah bisnis. Divisi-divisi dapat memberikan respon, tanggung jawab dan memperoleh manfaat dari spesialisasi dan mampu memproses informasi seolah-olah mereka adalah organisasi tersendiri. Kriteria utama yang menentukan penggunaan struktur divisional adalah keanekaragaman produk atau pasar.


Birokrasi dan Adhokrasi
        Sistem yang berubah dengan cepat, adaptif, biasanya hanya berlaku sementara dan dikoordinasikan disekitar masalah yang harus dipecahkan oleh kelompok atau yang relatif tidak saling kenal dan mempunyai berbagai keterampilan professional. Adhokrasi merupakan alat yang sangat baik untuk menjawab perubahan, membantu inovasi, dan mengkoordinasikan spesialis yang beraneka ragam. Adhokrasi dicirikan oleh diferensiasi horizontal, yang tinggi, diferensiasi vertical yang rendah, formalisasi yang rendah, desentralisasi, fleksibelitas dan daya tanggap yang tinggi (Robbins, 1994: 329).


Sumber :
( 18 Maret 2014)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar