Minggu, 23 Maret 2014

NAMA    : NUR HIDAYATI
NIM    : 041211231268
TUGAS: RESUM TO (PERT 4)
DIMENSI  STRUKTUR ORGANISASI & BEBERAPA PELATIHAN DESAIN ORGANISASI
KOMPLEKSITAS
    Kompleksitas merujuk pada tingkat differensiasi yang ada didalam sebuah organisasi. Diferensiasi horizontal mempertimbangkan tingkat pemisahan horizontal di antara unit-unit. Di ferensiasi vertikal merujuk pada kedalaman hierarki organisasi. Diferensiasi spasial meliputi tungkat sejauh mana lokasi fasilitas dan para pegawai organisasi tersebar secara geografis. Peningkatan pada salah satu dari ketiga faktor tersebut akan meningkatkan kompleksitas sebuah organisasi.
MENGAPA KOMPLEKSITAS ITU PENTING????
Organisasi terdiri dari subsisten yang membutuhkan koordinasi, komunikasi, dan kontrol agar dapat efektif. Maka makin kompleks sebuah organisasi, makin besar kebutuhan akan alat komunikasi, koordinasi, dan kontrol yang efektif.
FORMALISASI
Formalisasi merujuk pada tingkat sejauh mana pekerjaan di dalam organisasi itu di standardisasikan.
Jangkauan formalitas: penting untuk di ketahui bahwa tingkat formalisasi dapat sangat berbeda di antara dan di dalam organisasi pekerjaan tertentu di kenal mempunyai sedikit formalisasi.formalisasi berbeda bukan hanya dalam hal hal pekerjaan itu tidak terampil(unskilled) atau profesional, tetapi juga dalam tingkatan organisasi dan departemen fungsional.
MENGAPA FORMALISASI ITU PENTING??
Organisasi menggunakan formalisasi karena keuntungan yang di peroleh dari pengaturan prilaku para pegawai. Standardisasi perilaku akan mengurangi keanekaragaman.
KEPUTUSAN UNTUK “MEMBUAT ATAU MEMBELI”
Jika di lakukan pada pekerjaan itu sendiri, maka kami menggunakan istilah prilaku yang di eksternalkan (eksternalized behavior). Ini bahwa formalisasi bersifat eksternal bagi si pegawai yaitu peraturan, prosedur, dan aturan yang mengatur pekerjaan seseorang di tetapkan secara terinci, do kodofikasi, dan di laksanakan melalui pengawasan langsung dari manajemen. Profesionalisasi merupakan alternatif lain- profesionalisasi menciptakan prilaku yang di internalkan (internalized behavior) melalui spesialisasi profesional. Jadi jika formalisasi dapat berlangsung di dalam organisasi, kami akan memperlihatkan bagaimana yang lain dapat di bayar dengan di program lebih dahulu(preprogrammed), dengan peraturan  yang sudah tertanam di dalam dirinya. Jika kita bicarakan tentang formalisasi, maka organisasi dapat memilih untuk “membuat atau membeli” prilaku yang mereka inginkan.
TEKNIK-TEKNIK FORMALISASI
SELEKSI: organisasi memilih pegawainya bukan secara acak. Proses seleksi yang efektif di rancang untuk menentukan apakah calon pekerja “cocok” bagi organisasi. Seorang pegawai yang baik di definisikan sebagai seorang yang akan melaksanakan tugasnya dengan cara memuaskan dan yang kepribadiannya, kebiasaan kerjanya, serta sikapnya sesuai dengan keinginan organisasi.
PESYARATAN PERAN: para individu di dalam organisasi mempunyai peran. Analisis tugs, misalnya: menetapkan pekerjaan yang harus di lakukan di dalam organisasi dan menguraikan tentang prilaku pegawai yang di butuhkan untukmelaksanakan pekerjaan tersebut. Fakta bahwa organisasi mengidentifikasi yang berjalan seiring dengan pekerjaan tersebut, mengandung arti bahwa harapan mengenai peran penting dalam mengatur perilaku para pegawai.
PERATURAN, PROSEDUR, dan KEBIJAKSANAAN: peraturan merupakan pernyataan eksplisit yang di tujukan kepada seorang pegawai tentang apa yang harus atau yang tidak di lakukan. Prosedur adalah rangkaian langkah yang saling berhubungan satu sama lain secara sekuensial yang di ikuti pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Kebijaksanaan adalah pedoman yang menetapkan hambatan terhadap pengambilan keputusan yang di buat oleh para pegawai. Masing-masimg merupakan teknik yang di gunakan organisasi untuk mengatur prilaku para anggotanya.
PELATIHAN: banyak organisasi  memberi pelatihan kepada pegawai ternasuk di dalamnya berbagai jenis pelatihan “on the job” di mana tugas, coaching dan magang di gunakan untuk mengajarkan para pegawai tentang keterampilan kerja pilihannya, pengetahuan dan sikap.
RITUAL: ritual di gunakan sebagai teknik formalisasi terhaap para anggota yang di perkirakan akan mempunyai dampak yang kuat dan lama terhadap organisasi. Oleh karana itu kami menyimpulkan bahwa kunci untuk memahami hubungan kompleksitas-formalisasi adalah dengan memfokuskan diri pada tingkat diferensiasi horizontal dan cara mencapai hal tersebut.
SENTRALISASI
Sentralisasi adalah yang paling problematis dari ketiga komponen. Pertanyaan-pertanyaan beriku tmenunjukkan luasnya permasalahan tersebut.
  1. Apakah kita hanya melihat pada wewenang formal?
  2. Dapatkah kebijakan mengalahkan desentralisasi??
  3. Apa yang di maksut dengan “konsentrasi pada suatu titik tunggal?
  4. Apakah sistem pengolahan informasi yang memantau secara kelat keputusan yang di desentralisasikan dapat mempertahankan kontrol yang di sentralisasikan?
  5. Apakah pengendalian informasi oleh anggota-anggota tingkat bawah menghasilkan desentralisasi mengenai apa yang kelihatannya seperti keputusanyang di desentralisasikan?
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN SENTRALISASI
Desentralisasi akan paling besar jika pengambil keputusan hanya mengontrol pembuatan pilihan;ini adalah yang paling sedikit dapat di lakukan seorang di dalam proses tersebut dan tetap menjadi pengambil keputusan.jadi jika kita melihatproses pengambilan keputusan dalam organisasi sebagai sesuatu yang bukan sekedar memilih alternayif, mka hal tersebutakan memberi kejelasan mengenai seluk beluk yang terdapat dalam penetapan dan penilaian dari tingkat sentralisasi dalam sebuah organisasi.
MENGAPA SENTRALISASI ITU PENTING?
Selain sebagai kumpulan irang, organisasi adalah sistem pengambilan keputusan dan pengolaha informasi. Keputusan yang di buat melalui desentralisasi dapat memberi motivasi kepada para pegawai dengan cara memberi mereka kesempatan untuk turut serta dalam proses pengambilan keputusan.
HUBUNGAN ANTARA SENTRALISASI, KOMPLEKSITAS dan FORMALISASI
Sentralisasi dan kompleksits: makin besar sentralisasi keputusan tentang pekerjaan maka makin kurang pula kemungkinan para pegawai menjalani pelatihan profesional.
SENTRALISASI DAN FORMALISASI: formalisasi yang tinggi dapat di temukan bersama-sama dengan struktur yang di sentralisasi maupun yang di desentralisasi. Jika para pegawai dalam organisasi pada umumnya tidak terampil kita dapat mengharapkan adanya banyak peraturan yang memberi pedoman kepada orang-orang tersebut.
STRUKTUR SEDERHANA
Struktur sederhana dikatakan terutama dikarakteristikan oleh hal-hal yang bukan sebenarnya ketimbang yang sebenarnya. Kompleksitasnya rendah, memounyai sedikit formalisasi dan mempunyai wewenang yang disentralisasi pada seseorang.
  • Kekuatan Dan Kelemahannya
Kekuatan struktur sederhana terletak pada kesederhanaannya.
Kelemahannya adalah penggunaannya yang terbatas.
BIROKASI MESIN
Birokasi mesin mempunyai tugas operasi rutin yang sangat tingg, peraturan yang sangat diformalisasi, tugas yang dikelompokkan kedalam departemen-departemen fungsional, wewenang yang disentralisasi, pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.
  • Kekuatan Dan Kelemahan
Kekuatan utama adalah terletak pada kemampuannya untuk melakuakan aktivitas yang distandarisasi dengan cara sangat efisien.
Kelemahan utamanya adalah sesuatu yang pernah kita alami pada suatu saat ketika kita harus berhadapandengan orang yang bekerja dalam organisasi tsb: pelatihan yang berlebihan dlam mengikuti peraturan.
BIROKASI PROFESIONAL
Memberi kesempatan kepada organisasi untuk memperkerjakan spesiali yang sangat terlatih bagi operating core-nya, sambil tetap memperoleh efisiensi dari standarisasi.
  • Kekuatan Dan Kelemahannya
Kekuatannya adalah bahwa ia dapat mengerjakan tugas yang terspesialisasi yaitu yang membutuhkan keterampilan professional yang sangat terlatihdengan efieiensi yang relative sama seperti yang dpat dilakukan oleh birokasi mesin.
Kelemahannya adalah sama seperti yang terdapat pada bentuk mesin.
STRUKTUR DIVISIONAL
Adalah sejumlah unit yang otonom, masing-masing secara khas adalah birokasi mesin, yang dikoordinasi secara terpusat oleh sebuah kantor pusat.
  • Kekuatan Dan Kelemahannya.
Kekuatannya adalah ia berusaha untuk mengobati masalah tersebut dengan cara menempatkan tanggung jawab penuh bagi sebuah produk dan jasa ditangan seorang manajer devisi.
Kelemahannya adalah kecenderungan dari bentuk divisional tersebut yang dapat mendorong terjadinya konflik.
ADHOCRACY
Dicirikan oleh diferensiasi horizontal yang tinggi, difirensiasi vertical yang  yang rendah, formalisasi yang rendah, fleksibilitas dan daya tanggap yang tinggi.
  • Keuntungan Dan Kelemahannya
Keuntungannya kemammpuannya untuk cepat menanggapi perubahan serta inovasi dan memungkinkan koordinasi dari berbagai spesialis.
Kelemahannya ketakefisiennya, pada lingkungan tertentu, lebih dibutuhkan untuk fleksibilitas dan inovasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar