STRATEGI
( Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Organisasi Pertemuan 5 )
Oleh
Dian Khusuma Wardani : (041211231055)
Kelas : ( J )
Kelompok : 4
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2014
STRATEGI
Strategi dapat didefinisikan sebagai penentuan dari tujuan dasar jangka panjang dan sasaran sebuah perusahaan, dan penerimaan dari serangkaian tindakan serta alokasi dari sumber-sumber yang dibutuhkan untuk melaksanakan tujuan tersebut. Keputusan untuk memperluas volume aktivitas, untuk mendirikan pabrik dan kantor di tempat yang jauh, untuk berpindah ke fungsi ekonomis yang baru, atau untuk menjadi terdiversifikasi dalam berbagai jenis usaha ada kaitannya dengan pendefinisian dari tujuan dasar yang baru. Serangkaian tindakan yang baru harus dicanangkan dan sumber-sumber dialokasikan dan direalokasikan untuk dapat mencapai tujuan tersebut dan untuk mempertahankan dan memperluas aktivitas perusahaan di bidang yang baru sebagai tanggapan terhadap permintaan yang berubah, perubahan dalam sumber-sumber masukan, fluktuasi kondisi ekonomi, perkembangan teknologi baru, dan tindakan para pesaing.
JENIS-JENIS STRATEGI
Jika semua organisasi menghasilkan satu macam produk atau jasa, maka manajemen dari setiap organisasi dapat mengembangkan sebuah strategi tunggal yang mencakup semua hal yang dilakukan. Tetapi banyak organisasi berada dalam berbagai jenis bisnis, dan banyak di antaranya hanya berhubungan secara tidak jelas.
Jika sebuah organisasi berada dalam lebih dari satu bisnis, maka ia membutuhkan sebuah corporate-level strategy. Strategi ini mencoba menjawab pertanyaan, Bidang bisnis apakah yang harus kita geluti? Corporate-level strategy menentukan peran yang harus dilakukan masing-masing bisnis di dalam organisasi.
Business-level strategy mencoba mencari jawaban terhadap pertanyaan, Bagaimana seharusnya kita dapat bersaing di dalam masing-masing bisnis kita? Bagi organisasi kecil yang hanya mempunyai satu jenis bisnis atau organisasi besar yang harus menghindari diversifikasi, business level strategy biasanya sama dengan corporate strategy.
MENGKLASIFIKASIKAN DIMENSI-DIMENSI STRATEGIS
Ada beberapa pengklasifikasian dimensi-dimensi strategis, di antaranya adalah sebagai berikut:
Inovasi. Innovation strategy bukan berarti strategi yang hanya melakukan perubahan sederhana dan bersifat kosmetik saja dari penawaran-penawaran sebelumnya, tetapi merupakan inovasi yang berarti dan khas.
Diferensiasi dalam pemasaran. Marketing differentiation strategy mencoba menciptakan kesetiaan para pelanggan dengan cara memenuhi kebutuhan tertentu secara khusus. Ini berarti bahwa organisasi tidak perlu memproduksi sebuah produk yang berkualitas lebih tinggi atau yang lebih up to date. Organisasi tersebut mencoba menciptakan kesan yang menguntungkan bagi produk-produknya melalui iklan, segmentasi pasar, dan harga yang bersaing.
Breadth. Breadth strategy merujuk pada luasnya pasar yang dilayani perusahaan: variasi pelanggan, luas geografis, dan jumlah produk.
Cost Control. Cost-control strategy memperhatikan sejauh mana organisasi itu mengontrol biaya secara ketat, menjauhkan diri dari pembuatan inovasi atau biaya pemasaran yang tidak dibutuhkan, dan memotong harga penjualan sebuah produk dasar.
TESIS STRATEGI-STRUKTUR CHANDLER
Chandler menemukan bahwa perusahaan yang dikajinya berawal sebagai struktur yang terpusat. Hal ini mencerminkan fakta bahwa mereka menawarkan lini produk yang terbatas. Apabila permintaan terhadap produk bertambah, maka perusahaan-perusahaan itu diperluas. Mereka meningkatkan lini produk dan harus mengembangkan struktur yang berbeda-beda untuk dapat mengahdapi strategi yang berubah. Untuk dapat memproduksi lebih banyak macam produk secara lebih efisien, mereka menciptakan kelompok-kelompok produk secara terpisah di dalam organisasi. Hasilnya adalah struktur-struktur yang secara fundamental berbeda. Pertumbuhan dan diversifikasi menimbulkan kebutuhan akan sebuah struktur multidivisional yang berdiri sendiri. Struktur yang sangat desentralisasi menjadi tidak efisien dan tidak praktis untuk melayani kompleksitas yang secara mencolok lebih besar. Seperti yang disimpulkan oleh Chandler mengenai situasi tersebut, “Jika tidak dikembangkan struktur baru untuk memenuhi kebutuhan administrasi baru yang disebabkan oleh ekspansi dari aktivitas sebuah perusahaan ke dalam daerah, fungsi atau lini produk; keuntungan dari pertumbuhan teknologi, finansial, dan personalia serta besaran tidak akan dapat direalisasikan.
Chandler pada dasarnya berargumentasi bahwa organisasi biasanya bermula dengan sebuah produk atau lini. Mereka hanya melakukan satu hal seperti manufaktur, penjualan atau pergudangan. Kesederhanaan dari strategi tersebut dapat disamakan dengan struktur yang sederhana atau yang lepas. Sepanjang organisasi mencari pertumbuhan, strategi menjadi makin ambisius dan lebih rumit. Akhirnya, jika pertumbuhan berjalan terus, menjadi diversifikasi produk, sekali lagi struktur harus disesuaikan jika efisiensi hendak dicapai. Dengan mengikuti teori Chandler, maka organisasi yang berhasil melakukan diversifikasi harus mempunyai struktur yang berbeda dari perusahaan yang berhasil yang hanya mengikuti startegi satu lini produk saja.
TEORI STRATEGI-STRUKTUR KONTEMPORER
Setelah karya Chandler pada permulaan 1960-an, penelitian yang paling penting mengenai hubungan strategi-struktur dilakukan Miles dan Snow. Selain itu, karya Michael Porter yang terkenal dengan strategi bersaingnya mempunyai relevansi langsung terhadap hubungan strategi struktur. Akhirnya, Danny Miller mengembangkan sebuah kerangka kerja menyeluruh yang membantu kita mempersatukan terminologi mengenai strategi dan menilai dampaknya terhadap rancangan struktur. Dalam bagian ini kita akan meninjau ketiga kontribusi tersebut.
Empat Jenis Strategi Miles dan Snow
Raymond Miles dan Charles Snow mengklasifikasikan organisasi berdasarkan tingkat sejauh mana mereka mengubah produk atau pasarnya ke dalam salah satu dari keempat jenis strategi:
- Defenders
Defender mencari stabilitas dengan memproduksi hanya sejumlah produk terbatas yang ditujukan pada suatu segmen sempit dari seluruh pasar yang potensial.
- Prospectors
Prospectors adalah hampir kebalikannya dari defenders. Kekuatan mereka adalah menemukan dan mengeksploitasi produk baru dan peluang pasar
- Analyzers
Analyzers mencoba mengambil yang terbaik dari kedua strategi tersebut di atas. Mereka mencoba meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang untuk memperoleh laba.
- Reactors
Reactors mewakili strategi sisa. Nama tersebut dimaksudkan untuk menjelaskan pola-pola yang tidak konsisten dan tidak stabil yang timbul jika salah satu dari ketiga strategi lainnya dikejar secara tidak benar.
KETERBATASAN STRATEGI IMPERATIVE
Tidak ada seorang pun yang membantah bahwa strategi tidak dapat menentukan struktur. Kemungkinan tersebut memang ada. Serangan terhadap strategi imperative pada dasarnya terletak pada upaya mempertanyakan tingkat keleluasaan yang dimiliki para manajer. Tantangan lain terhadap strategi imperative berhubungan dengan factor kelambatan. Pada saat manajemen mengimplementasikan sebuah strategi baru, seringkali perubahan tidak terjadi saat itu juga.
Faktor utama yang mempengaruhi tanggapan adalah tingkat tekanan persaingan. Makin sedikit persaingan yang dihadapi sebuah organisasi, maka kurang cepat pula tanggapan structuralnya. Tanpa persaingan, perhatian terhadap efisiensi berkurang. Jadi kami menyimpulkan bahwa jika sebuah organisasi menghadapi persaingan yang minim, maka akan ada kelambatan yang cukup nyata antara perubahan dalam strategi dan modifikasi dari struktur.
HUBUNGAN INDUSTRI-STRUKTUR
Yang berhubungan erat dengan masalah dampak strategi terhadap struktur adalah peran industri sebagai determinan struktur. Ada karakteristik yang mencolok dari industri yang mempengaruhi strategi yang akan mereka pilih. Industri tempat beroperasinya organisasi dianggap sebagai faktor penting yang mempengaruhi strategi dan struktur. Industri berbeda-beda dalam hubungannya dengan kemungkinan pengembangannya, kendala peraturan pemerintah, hambatan untuk memasuki industri tersebut, dan sebagainya. Kebanyakan perusahaan dalam sebuah industri tertentu mempunyai kesamaan dalam karakteristik-karakteristik tersebut. Hasilnya adalah bahwa perusahaan dalam kategori-kategori industri cenderung mempunyai struktur yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar