Dedy nugroho
040912265 / kel. 6
Tugas Teori Organisasi
Chapter 5
- Strategi
Strategi dapat didefinisikan sebagai penentuan dari tujuan dasar jangka panjang dan sasaran sebuah perusahaan, dan penerimaan dari serangkaian tindakan serta alokasi dari sumber-sumber yang dibutuhkan untuk melaksanakan tujuan tersebut. Keputusan untuk memperluas volume aktivitas, untuk mendirikan pabrik dan kantor di tempat yang jauh, untuk berpindah ke fungsi ekonomis yang baru, atau untuk menjadi terdiversifikasi dalam berbagai jenis usaha ada kaitannya dengan pendefinisian dari tujuan dasar yang baru. Serangkaian tindakan yang baru harus dicanangkan dan sumber-sumber dialokasikan dan direalokasikan untuk dapat mencapai tujuan tersebut dan untuk mempertahankan dan memperluas aktivitas perusahaan di bidang yang baru sebagai tanggapan terhadap permintaan yang berubah, perubahan dalam sumber-sumber masukan, fluktuasi kondisi ekonomi, perkembangan teknologi baru, dan tindakan para pesaing.
Definisi tersebut tidak mengatakan kepada kita apakah strategi harus direncanakan lebih dahulu ataukah timbul begitu saja. Hal ini sebenarnya mewakili dua pandangan mengenai strategi dan berhak mendapatkan lebih banyak perhatian.
Salah satu pandangan bisa disebut planning mode (model perencanaan). Pandangan tersebut menjelaskan strategi sebagai sebuah model perencanaan atau kumpulan pedoman eksplisit yang dikembangkan sebelumnya.
Perspektif yang lebih baru adalah yang dapat disebut evolutionary mode (model evolusi). Strategi tidak selalu harus merupakan rencana yang dipikirkan secara matang dan sistematis. Strategi bahkan berkembang dari waktu ke waktu sebagai pola dari arus keputusan yang bermakna.
Sebagai ringkasan, strategi memperhatikan cara maupun tujuan. Tujuan dan pengambilan keputussan mengenai strategi organisasi dapat direncanakan sebelumnya atau berevolusi begitu saja sebagai suatu pola dalam arus keputusan-keputusan yang bermakna. Dengan cara apa pun, mereka yang mendukung posisi “strategi menentukan struktur” mempersepsikan bahwa para pengambil keputusan memilih struktur yang mereka miliki.
- Teori strategi-struktur kontemporer
Setelah karya Chandler pada permulaan 1960-an, penelitian yang paling penting mengenai hubungan strategi-struktur dilakukan Miles dan Snow. Selain itu, karya Michael Porter yang terkenal dengan strategi bersaingnya mempunyai relevansi langsung terhadap hubungan strategi struktur. Akhirnya, Danny Miller mengembangkan sebuah kerangka kerja menyeluruh yang membantu kita mempersatukan terminologi mengenai strategi dan menilai dampaknya terhadap rancangan struktur. Dalam bagian ini kita akan meninjau ketiga kontribusi tersebut.
Empat Jenis Strategi Miles dan Snow
Raymond Miles dan Charles Snow mengklasifikasikan organisasi berdasarkan tingkat sejauh mana mereka mengubah produk atau pasarnya ke dalam salah satu dari keempat jenis strategi:
- Defenders
Defender mencari stabilitas dengan memproduksi hanya sejumlah produk terbatas yang ditujukan pada suatu segmen sempit dari seluruh pasar yang potensial.
- Prospectors
Prospectors adalah hampir kebalikannya dari defenders. Kekuatan mereka adalah menemukan dan mengeksploitasi produk baru dan peluang pasar. Inovasi mungkin lebih penting daripada keuntungan besar. Keberhasilan prospectors bergantung pada upaya mengembangkan dan mempertahankan kapasitas untuk melakukan survey yang luas atas kondisi lingkungan, kecenderungan dan kejadian.
- Analyzers
Analyzers mencoba mengambil yang terbaik dari kedua strategi tersebut di atas. Mereka mencoba meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang untuk memperoleh laba. Strategi mereka adalah hanya bergerak ke produk baru atau pasar baru, setelah keberhasilannya dibuktikan oleh prospectors. Analyzers hidup dari imitasi. Mereka mengambil alih ide-ide yang sukses dari prospectors dan kemudian menirunya.
- Reactors
Reactors mewakili strategi sisa. Nama tersebut dimaksudkan untuk menjelaskan pola-pola yang tidak konsisten dan tidak stabil yang timbul jika salah satu dari ketiga strategi lainnya dikejar secara tidak benar.
- Strategi Bersaing dari Porter
Michael Porter dari Harvard Graduate School of Business berargumentasi bahwa tidak satu pun perusahaan dapat berprestasi secara berhasil pada tingkat di atas rata-rata dengan mencoba untuk menjadi segala-galanya bagi semua orang. Ia mengusulkan agar manajemen memilih strategi yang akan memberikan organisasinya suatu keunggulan bersaing (competitive advantage). Manajemen dapat memilih salah satu dari tiga strategi: kepemimpinan dalam biaya, diferensiasi, dan fokus. Yang mana yang dipilih oleh manajemen bergantung pada kekuatan organisasi dan kelemahan pesaingnya. Manajemen harus menghindari posisi dimana ia harus bertarung habis-habisan dengan semua pihak dalam industri. Sebaliknya, organisasi itu harus mengetengahkan kekuatan yang tidak dimiliki pesaingnya.
- Strategi dan globalisasi
Dua peneliti, Barlett dan Ghoshal, mengusulkan teori menghubungkan strategi global dan struktur. mereka mengklaim bahwa strategi yang diterapkan ketika memasuki pasar luar negeri tergantung pada interaksi dari tekanan biaya yang ditemukan di pasar dan tekanan untuk tanggapan lokal. menanggapi tekanan biaya berarti bahwa perusahaan harus bekerja keras untuk mengurangi biaya, sementara respon lokal menyiratkan bahwa produk harus diubah dalam beberapa cara sesuai selera lokal.
- Keterbatasan strategi imperative
Tidak ada seorang pun yang membantah bahwa strategi tidak dapat menentukan struktur. Kemungkinan tersebut memang ada. Serangan terhadap strategi imperative pada dasarnya terletak pada upaya mempertanyakan tingkat keleluasaan yang dimiliki para manajer. Tantangan lain terhadap strategi imperative berhubungan dengan factor kelambatan. Pada saat manajemen mengimplementasikan sebuah strategi baru, seringkali perubahan tidak terjadi saat itu juga.
Faktor utama yang mempengaruhi tanggapan adalah tingkat tekanan persaingan. Makin sedikit persaingan yang dihadapi sebuah organisasi, maka kurang cepat pula tanggapan structuralnya. Tanpa persaingan, perhatian terhadap efisiensi berkurang. Jadi kami menyimpulkan bahwa jika sebuah organisasi menghadapi persaingan yang minim, maka akan ada kelambatan yang cukup nyata antara perubahan dalam strategi dan modifikasi dari struktur.
- Dapatkah strategi mengikuti struktur?
Struktur bisa mempengaruhi strategi. Struktur dapat memotivasi atau menghalangi tindakan strategis, selain juga menghambat pilihan strategis. Misalnya, keputusan strategis yang dibuat pada struktur yang disentralisasikan biasanya idenya kurang bervariasi dan mungkin akan lebih konsisten sesudah jangka waktu tertentu dibandingkan organisasi yang didesentralisasi di mana masukan tersebut kemungkinan besar akan bermacam-macam jenisnya dan orang-orang yang memberikan masukan pun berubah, bergantung pada situasinya. (Robbins : 139-159)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar