TEORI ORGANISASI
Tugas Resume
Oleh:
Ni Putu Nina Aristina
041211233109
Kelas J
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2014
SURABAYA
DIMENSI-DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
- Kompleksitas
Kompleksitas merujuk pada tingkat diferensiasi yang ada di dalam sebuah organisasi yang terbagi menjadi tiga yaitu, diferensiasi horizontal, diferensiasi vertical, dan diferensiasi spasial.
- Diferensiasi horizontal, merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat daari tugas yang mereka lakukan, dan tingkat pendidikan serta pelatihannya.
Bukti paling nyata pada organisasi yang menekankan diferensiasi horizontal adalah spesialisasi dan departementalisasi.
Spesialisasi merujuk pada pengelompokkan aktivitas tertentu yang dilakukan individu, yang dapat dicapai dengan dua cara yaitu spesialisasi fungsional, dimana pekerjaan dipecah menjadi tugas yang lebih sederhana dan spesialisasi social yang dicapai dengan menyewa tenaga kerja professional yang mempunyai keterampilan yang tidak dapat dijadikan rutin dengan segera.
- Diferensiasi vertical, merujuk pada kedalaman struktur. Jika diferensiasi meningkat maka begitu pula dengan kompleksitasnya, karena jumlah tingkatan hierarki di dalam organisasi bertambah.
- Diferensiasi spasial, merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi kantor, pabrik, dan personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis. Diferensiasi ini dapat dilihat sebagai perluasan dari dimensi dan diferensiasi horizontal dan vertical. Artinya, adalah mungkin untuk memisahkan tugas dan pusat kekuasaan secara geografis.
Jadi, makin tinggi kompleksitas makin besar pula jumlah perhatian yang harus mereka berikan untuk menghadapi masalah komunikasi, koordinasi, dan control.
- FORMALISASI
Formalisasi merujuk pada tingkat sejauh mana pekerjaan di dalam organisasi itu distandarisasikan. Makin besar standarisasi, maka semakin sedikit jumlah masukan mengenai bagaimana suatu pekerjaan harus dilakukan oleh seorang pegawai. Standarisasi bukana hanya melenyapkan kemungkinan para pegawai untuk berperilaku lain, tapi juga menghilangkan kebutuhan bagi para pegawai untuk mempertimbangkan alternative.
Teknik-Teknik dalam Formalisasi:
- Seleksi. Organisasi memilih pegawainya melalui sejumlah rintangan yang dirancang untuk membedakan para individu yang mungkin dapat berprestasi dengan baik dari mereka yang mungkin tidak akan berhasil.
- Persyaratan peran. Setiap pekerjaan membawa serta harapan mengenai bagaimana si pemegang peran seharusnya berperilaku.
- Peraturan, prosedur, dan kebijaksanaan. Peraturan merupakan pernyataan eksplisit yang ditujukan kepada seorang pegawai tentang apa yang harus atau tidak boleh dilakukan. Prosedur ditetapkan untuk memastikan terjadinya standarisasi proses kerja. Kebijakan memberi kebebasan yang lebih besar dibandingkan peraturan.
- Pelatihan. Bertujuan untuk memasukkan perilaku dan sikap kerja yang diinginkan kepada para pegawai.
- Ritual. Digunakan sebagai teknik formalisasi terhadap para anggota yang diperkirakan akan mempunyai dampak yang kuat dan lama terhadap organisasi.
- SENTRALISASI
Dalam banyak kasus, sentralisasi penting dilakukan karena kemampuan para manajer yang terbatas terhadap sejumlah informasi yang dapat ia proses. Setelah batasan tersebut dicapai, maka masukan selebihnya akan menghasilkan informasi yang berlebihan. Untuk menghindari titik dimana kapasitas manajaer akan terlampaui, maka beberapa keputusan dapat diserahkan kepada orang lain. Keputusan yang dibuat melalui desentralisasi dapat memberi motivasi bagi pegawai dengan cara memberi mereka kesempatan untuk turut serta dalam proses pengambilan keputusan.
BEBERAPA PILIHAN DESAIN DALAM ORGANISASI
- Struktur Sederhana
Struktur sederhana digambarkan sebagai sebuah organisasi yang datar, dengan operating core yang organik dan hampir semua orang melapor kepada seorang strategik apex dimana kekuasaan pembuatan keputusan disentralisasi. Kekuatan struktur sederhana terletak pada kesederhanaannya, namun penggunaannya terbatas. Struktur ini efektif digunakan jika jumlah pegawai hanya sedikit.
- Birokrasi Mesin
Birokrasi mesin mempunyai tugas operasi rutin yang sangat tinggi, peraturan yang sangat diformalisasi, tugas yang dikelompokkan kedalam departemen-departemen fungsional, wewenang yang disentralisasi, pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando dan sebuah struktur administrasi yang rumit dengan perbedaan tajam antara aktivitas lini dan staf. Kekuatannya terletak pada kemampuannya untuk melakukan aktivitas yang distandarisasi dengan efisien. Desain ini cocok digunakan dalam organisasi besar dengan lingkungan yang stabil dan sederhana serta teknologi yang dapat distandarisasi.
- Birokrasi Profesional
Birokrasi ini menggabungkan standarisasi dengan desentralisasi. Kekuatan desain ini terletak pada operating core karena desain ini mempunyai kemampuan kritis yang dibutuhkan organisasi dan mempunyai otonomi untuk menerapkan keahlian mereka. Birokrasi mesin paling baik untuk organisasi dengan ukuran besar, lingkungan stabil dan kompleks, dan teknologi rutin yang diinternalkan lewat profesionalisasi.
- Struktur Divisional
Kekuasaan dalam struktur divisional terletak pada manajemen menengah. Alasannya adalah bahwa struktur divisional tersebut sebenarnya adalah sejumlah unit yang otonom, masing-masing secara khas adalah birokrasi mesin, yang dikoordinasi secara terpusat oleh sebuah kantor pusat. Salah satu keuntungan dari struktur divisional adalah bahwa ia memberi lebih banyak pertanggungjawaban dan memfokuskan diri pada hasil daripada hanya birokrasi mesin.
- Adhocracy
Adhocracy dicirikan oleh diferensiasi horizontal yang tinggi, diferensiasi vertical yang rendah, formalisasi yang rendah, desentralisasi, fleksibilitas, dan daya tanggap yang tinggi. Lingkungan adhocracy akan dinamis dan kompleks. Hal ini karena pekerjaan yang inovatif, yang selalu rumit, berhubungan dengan lingkungan yang kompleks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar