Minggu, 30 Maret 2014

ERIKA SEFILA PUTRI
041211231241



BAB 5
STRATEGI


Strategi dapat didefinisikan sebagai penentuan dari tujuan dasar jangka panjang dan sasaran sebuah perusahaan,dan penerimaan dari serangkaian tindakan serta alokasi dari sumber-sumber yang dibutuhkan untuk melaksanakan tujuan tersebut. Terdapat 2 pandangan mengenai strategi. Pertama, pandangan Planning Mode(model perencanaan) menjelaskan bahwa strategi sebagai sebuah model perencanaan atau kumpulan pedoman eksplisit yang dikembangkan sebelumnya. Kedua,pandangan Evolutionary Mode menjelaskan bahwa strategi tidak harus selalu merupakan rencana yang dipikirkan secara matang dan sistematis,strategi berkembang dari waktu ke waktu sebagai pola dari arus keputusan yang bermakna.


JENIS-JENIS STRATEGI


Jika sebuah perusahaan berada dalam lebih dari satu bisnis,maka ia membutuhkan sebuah corporate-level strategy,strategi ini mencoba menjawab pertanyaan ‘bidang bisnis apakah yang harus digeluti?’. Maka strategi ini menentukan peran yang harus dilakukan masing-masing bisnis di dalam organisasi. Business-level strategy mencoba mencari jawaban terhadap pertanyaan ‘bagaimana seharusnya kita dapat bersaing di dalam masing-masing bisnis kita?’ bagi organisasi kecil yang hanya mempunyai satu jenis bisnis atau organisasi besar yang harus menghindari diversifikasi,business level strategy biasanya sama dengan corporate level strategy.


MENGKLASIFIKASIKAN DIMENSI-DIMENSI STRATEGIS


  1. Inovasi
Innovation strategy bukan berarti strategi yang hanya melakukan perubahan sederhana dan bersifat kosmetik saja dari penawaran-penawaran sebelumnya,tetapi merupakan inovasi yang berarti dan khas.
  1. Diferensiasi dalam Pemasaran
Marketing differentiation strategy mencoba menciptakan kesetiaan para pelanggan dengan cara memenuhi kebutuhan tertentu secara khusus. Organisasi tersebut harus menciptakan kesan yang menguntungkan bagi produk-produknya melalui iklan,segmentasi pasar,dan harga yang bersaing.
  1. Breadth
Breadth strategy merujuk pada luasnya pasar yang dilayani perusahaan : variasi pelanggan,luas geografis,dan jumlah produk.
  1. Cost Control
Cost-control strategy memperhatikan sejauh mana organisasi itu mengontorol biaya secara ketat,menjauhkan diri dari pembuatan innovasi atau biaya pemasaran yang tidak dibutuhkan,dan memotong harga penjualan sebuah produk dasar.



TESIS STRATEGI-STRUKTUR CHANDLER


Chandler pada dasarnya berargumentasi bahwa organisasi biasanya bermula dengan sebuah produk atau lini,mereka haya melakukan 1 hal-seperti manufaktur,penjualan atau pergudangan. Nkeputusan-keputusan disentralisasikan di tangan seorang manajer senior. Karena strategi organisasi difokuskan secara sempit,maka struktur yang menjalankannya mungkin mempunyai kompleksitas dan formalisasi yang rendah. Jadi Chandler berkesimpulan bahwa struktur yang efisien bagi organisasi dengan hanya 1 strategi produk adalah yang sederhana-sentralisasi yang tinggi,formalisasi rendah,dan kompleksitas rendah.
Sepanjang organisasi mencari pertumbuhan,strategi menjadi makin ambisius dan lebih rumit. Akhirnya,jika pertumbuhan berjalan terus,menjadi diversifikasi produk,sekali lagi struktur harus disesuaikan jika efisiensi hendak dicapai. Hal ini dapat dicapai paling baim melalui penciptaan berbagai kelompok divisi yang yang berdiri sendiri,masing-masing bertanggung jawab kepada satu lini produk tertentu. Dengan mengikuti teori Chandler,maka organisasi yang berhasil melakukan diversifikasi harus mempunyai struktur yang berbeda dari perusahaan yang berhasil yang hanya mengikuti strategi 1 lini produk saja.


Kritik pada tesis strategi-struktur Chandler :
Chandler hanya melihat organisasi besar,organisasi yang mencari laba. Ia memfokuskan diri pada pertumbuhan,bukan keuntungan,sebagai ukuran keefektifan. Selain itu definisi strategi juga jauh dari pasti,strategi juga dapat mencakup perhatian terhadap finansial dan peluang leverage,segmentasi pasar,tindakan para pesaing,penilaian tentang keunggulan komparatif organisasi terhadap pesaingnya,dsb.


TEORI STRATEGI-STRUKTUR KONTEMPORER


  1. Empat Jenis Strategi Miles dan Snow
Raymond Miles dan Charles Snow mengklasifikasikan organisasi berdasarkan tingkat sejauh mana mereka mengubah produk atau pasarnya- ke dalam salah satu dari 4 jenis strategi : defenders,prospectors,analyzers,dan reactors.
  • Defender
Mencari stabilitas dengan memproduksi hanya sejumlah produk yang terbatas yang ditujukan pada suatu segmen sempit dari seluruh pasar yang potensial. Hasilnya adalah sebuah struktur yang terdiri dari differensiasi horizontal yang tinggi,kontrol yang terpusat,dan sebuah hierarki formalisasi yang rumit yang mengatur komunikasi. Setelah beberapa waktu defenders sejati mampu menggali dan mempertahankan celah dalam industri mereka yang sukar dipenetrasi oleh para pesaing mereka.
  • Prospectors
Hampir kebalikan dengan defenders,kekuatan mereka adalah menemukan dan mengeksploitasi produk baru dari peluang pasar. Inovasi mungkin lebih penting daripada keuntungan pasar. Keberhasilan prospector bergantung pada upaya mengembangkan dan mempertahankan kapasitas untuk melakukan survei yang luas atau kondisi lingkungan,kecenderungan dan kejadian. Karena fleksibilatas itu penting bagi prospectors,maka strukturnya juga akan fleksibel,ia akan bersandar pada multiteknologi yang mempunyai tingkat rutinisasi dan mekanisasi yang rendah.akan terdapat banyak unit yang didesentralisas.struturnya mempunyai formalisasi yang rendah dan kontrol yang didesentralisasi dengan komunikasi lateral maupun vertikal. Secara singkat prospectors itu efektif,namun ia tidaka dapat memaksimalkan laba karena adanya inefisiensi yang melekat pada dirinya.
  • Analyzers
Analyzers mencoba mengambil yang terbaik dari kedua strategi di atas. Mereka mencoba meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang untuk memperoleh laba. Strategi mereka adalah hanya kan bergerak ke produk baru atau pasar baru,setelah keberhasilannya dibuktikan oleh prospectors. Analyzers hidup dari imitasi,mereka mengambil alih ide-ide yang sukses dari prospectors dan kemudian menirunya. Analyzers harus mempunyai kemampuan untuk memberi respons terhadap petunjuk yang didapat dari prospectors utama,namun pada saat bersamaan mempertahankan efisiensi pada produk mereka yang stabil dan pada pasar. Analyzers mencari fleksibilatas dan stabilitas,bagian-bagian dari organisasi mempunyai tingkat standardisasi,rutinisasi,serta mekanisasi yang tinggi demi efisiensi. Bagian-bagian lainnya adaptif,untuk meningkatkan fleksibilitas. Namun dalam usahanya tersebut,bisa muncul biaya-biaya. Jika situasi berubah cepat,yang meminta organisasi bergerak dengan penuh ke arah mana pun juga,maka kemampuan mereka untuk melakuakan tindakan snagat dibatasi.
  • Reactors
Reactors mewakili strategi sisa. Nama tersebut digunakan untuk menjelaskan pola-pola yang tidak konsisten dan tidak stabil yang timbul jika salah satu dari ketiga strategi lainnya dikejar secara tidak benar.pada umumnya reactor memberi tanggapan secara tidak benar,berprestasi buruk,dan akibatnya mereka segan mengikatkan diri secara agresif pada strategi tertentu untuk masa mendatang. Penyebabnya bisa jadi karena top management tidak berhasil membuat strateginya jelas. Organisasi tidak mempunyai sejumlah mekanisme tanggapan yang dapat digunakannya ut=ntuk menghadapi perubahan lingkungan.
Elemen utama dalam teori strategi-struktur dari Miles dan Snow adalah penilaian dari manajemen atas ketidakpastian lingkungan.
  1. Strategi Bersaing Porter


Terdapat 4 strategi,yaitu :
  • Cost-leadership strategy
Organisasi yang menggunakan strategi ini harus menjadi pemimpin biaya dan bukan hanya menjadi salah satu calon untuk posisi tersebut. Selain itu,produk atau jasa yang ditawarkan harus dirasakan sebanding dnegan yang ditawarkan oleh para pesaing,atau paling tidak,diterima oleh pembeli.
  • Differentiation strategy
Perusahaan yang berusaha menjadi unik di dalam industrinya dengan cara-cara yang dinilai secara luas oleh para pembelinya,perusahaan tersebut mungkin menekankan pada kualitas yang tinggi,pelayanan istimewa,rancangan inovatif,kemampuan teknik atau brand image yang positif. Kuncinya dalah bahwa atribut yang dipilih harus berbeda dari yang ditawarkan pesaing dan harus cukup bermakna untuk membenarkan suatu kelebihan harga yang melampaui biaya diferensiasi.
  • Focus strategy
Bertujuan memperoleh keunggulan dalam bidang biaya(cost focus) atau differensiasi (differensiasi focus) pada segmen yang sempit. Artinya manajemen akan memilih satu atau sejumlah segmen di dalam sebuah industri dan menyesuaikan strategi untuk melayani mereka dnegan mengesampingkan yang lain,tujuannya adalah untuk memanfaatkan segmen yang sempit dari sebuah pasar. Tentunya apakah strategi fokus itu dapat dilaksanakan atau tidak bergantung pada besarnya suatu segmen dan apakah perusahaan itu dapat mengeluarkan biaya tambahan karena melakukan pemfokusan.
  • Stuck in the middle
Menggambaran organisasi yang tidak mampu mendapatkan keunggulan bersaing melalui salah satu strategi terdahulu.Organisasi yang demikian akan menemukan bahwa sukar sekali mencapai keberhasilan dalam jangka panjang. Jika mereka akhirnya berhasil,maka menurut Porter biasanya itu merupakan hasil karena bersaing pada industri yangs angat populer atau karena semua pesaingnya juga berada pada posisi stuck in the middle.


KERANGKA KERJA MILLER
Miller memperkenalkan sebuah kerangka kerja strategi yang terdiri atas 4 dimensi,yaitu inovasi,diferensiasi pemasaran,breadth,dan pengendalian biaya-yang mengintegrasikan karya Cgandler,Miles dan Snow,dan Porter.


KETERBATASAN STRATEGI IMPERATIVE
Serangan terhadap strategi imperative ditujukan pada 3 faktor,yaitu : pertama,kebebasan manajerial atas perubahan startegi mungkin lebih sedkit dari yang dikatakan. Kedua,jika tingkat persaingan rendah,maka tingkat ketinggalan tersebut dapat mengakibatkan interaksi antara strategi dan struktur terlihat sebagai hampir tidak berhubungan. Ketiga,struktur dapat menentukan strategi ketimbang sebaliknya.


DAPATKAH STRATEGI MENGIKUTI STRUKTUR?
Dapat dikatakan bahwa struktur bisa mempengaruhi strategi,struktur dapat memotivasi atau menghalangi tindakan strategis,selain juga menghambat pilihan strategis. Misalnya keputusan strategis yang dibuat pada struktur yang disentralisasikan biasanya idenya kurang bervariasi dan mungkin akan lebih konsisten sesudah jangak waktu tertentu dibandingkan organisasi yang didesentralisasi di mana masukan tersebut kemungkinan besar akan bermacam-macam jenisnya dan orang-orang yang memberikan masukan tsb berubah,bergantung pada situasinya.


HUBUNGAN INDUSTRI-STRUKTUR
Industri tempat beroperasinya organisasi dianggap sebagai faktor penting yang mempengaruhi strategi dan oleh karenanya struktur.  Kebanyakan perusahaan dalam sebuah industri tertentu mempunyai kesamaan dalam karakteristik tersebut. Hasilnya adalah bahwa perusahaan dalam kategori industri cenderung mempunayi struktur yang sama.




Sumber Pustaka :
Buku Teori Organisasi Struktur,Desain,dan Aplikasi Edisi 3,Stephen P Robbins.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar