Senin, 24 Maret 2014

Dimensi-Dimensi Struktur Organisasi
Dian Permatasari_041211232006


KOMPLEKSITAS
Komplesksitas merujuk pada tingkat diferensiasi yang ada di dalam sebuah orgaisasi. Diferensiasi horisontal diferensiasi vertikal dan diferensiasi spasial.
  1. Diferensiasi Horisontal
Merujuk pada tingkat diferensiasi antar unit-unit berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan, dan tingkat pendidikan dan pelatihannya. Semakin banyak perekerjaan yang ada dalam organisasi yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan istimewa, semakin kompleks pula organisasi tersebut. Bukti paling nyata pada organisasi yang menekankan diferensiasi  horisontal adalah spesialisasi dan depertmemenatisisasi.  
  1. Diferensiasi Vertikal
Merujuk pada kedalamn struktur. Diferensiasi meningkat, demikian pla kompleksitasnya karena jumlah tingkatan hirarki di dalam organisasi bertambah. Makin banyak tingkatan yang terdapat di antara top management dan tingkat hierarki yang paling rendah, makin besar pula potensi terjadinya distrorsi dalam komunikasi, dan makin sulit mengkoordinasi pengambilan keputusan dari pegawai manajerial, serta makin sukar bagi top management untuk mengawasi kegiatan bawahannya.
  1. Diferensiasi Spasial
Organisasi dapat melakukan kativitas yang sama dengan tingkat diferensiasi horisontal dan pengaturan hierarrki yang sama di berbagai lokasi. Tetapi keberadaan berbagai lokasi tersebut meningkatkan kompleksitas. Diferensiasi spasial merujuk pada tngkat sejauh mana lokasi dari kantor, pabrik, dan personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis.


Kompleksitas penting karena makin kompleks sebuah organisasi demikian juga halnya dengan tuntutan terhadap manajemen untuk memastikanbahwa aktivitas-aktivias yang dideferensiasi dan disebar dengan mulus dan secara bersama ke arah pencapaian tujuan oragnisasi.


FORMALISASI


Merujuk pada tingkat sejauh man pekerjaan di dalam organisasi itu distandarisasikan. Jika sebuah pekerjaan sangat diformalisasikan maka pemegang pekerjaan itu hanya memepunyai sedikit kebebasan mengenai apa yang dikerjakan.


Pentingnya formalisasi
Organisasi menggunkaan formalisasi karena keuntungan yang diperoleh dari pengaturan perilaku para pegawai. Standarisasi perilaku akan mengurangi keanekaragman.


Satandarisasi juga mendorong koordinasi. Setiap anggota tim harus mengetahui dengan asti tugas yang harus dilakukan.  


Formalisasi juga membantu penghematan. Makin besar formalisasi tersebut, makin sedikit pula kebijaksanaan yang diminta dari pemegang jabatan.
Teknik-teknik formalisasi
  1. Seleksi
Seleksi harus siakui sebagai salah satu tekhnika paling banyak digunakan organisasi untuk mengontrol kebijakan terhadap pegawainya. Orgnanisasi menggunkan seleksi untuk menyaring orang-orang yang akan idak bergunan bagi organisasi.
  1. Persyaratan Peran
Setiap pekerjaan membawa serta harapan mengenai bagaimana si pemegang peran seharusnya berperilaku.
  1. Peraturan , Prosedur dan kebijaksanaan
Peraturan adalah pernyataan eksplisist yang ditujukana kepada seorang pegewai tentang apa yang harus dilakukan atau harus tidak boleh.
Prosedur adalah rangkain langkah yang saling berhubungan satu sama lain secara sekuensialyang diikuti pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
Kebijaksanaan adalah pedomana yang menetapkan hamabatan terhadap pengambilan keputusan yang dibuat oleha para pegawai.
  1. Pelatihan
Pelatihan digunakan untuk mengajarkan para pegwai tentang ketrampilan kerja pilihannya, pengetahuan dan sikap.
  1. Ritual
Ritual digunakan sebagai teknik formalisasi terhadpa para anggota yang dieprkirakan akan mempunyai dampak yang kuat dan lama terhadap organiasasi.


SENTRALISASI
Merujuk kepada tingkat di mana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam organisasi.
Pengambil keputusan dan sentalisasi
Pengambilan keputusan paling banyak disentralisasi jika si pengambil keputusan mengendalikan semua langkah. Jika orang lain makin mengendalikan langkah-langkah ersebut maka akan menjadi disentralisasi.
Pentingnya sentralisasi
Selain kecepatan, desentalisas memberi masukan lebih rinci bagi pengambilan keputusan. Jika mereka paling dekat dengan masalah membuat keputusan, maka lebih banyak fakta spesifik yang relevan dengan mudah masalah tersebut akan diperolehnya.


HUBUNGAN ANTARA SENTRALISASI, KOMPLEKSITAS DAN FORMALISASI
Sentralisasi dan kompleksitas suatu peningkatan dalam jumlah spesialisasi berarti peningkatan dalam keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan . komplesitas yang tinggi yang dihubungan dengan desentralisasi dapat kita temukan jika kita melihat struktur organisasi.
Sentralisasi dan formalisasi formalisasi yang tinggi dapat ditemukan bersama-sama dengan sturktur yang disentralisasi dan deentralisasi. Jika banyak para pegawai yang tidak terampil maka dapat diharapkan bahwa kita mambutuhkan pedoman kepada orang-orang tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar