Nama: Aga Heraldika Purnomo
NIM: 041211232158
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
Kompleksitas
Kompleksitas merujuk pada tingkat diferensiasi yang ada di dalam sebuah organisasi.ada 3 jenis kompleksitas yang ada dalam organisasi yaitu tingkat diferensiasi horisontal, vertikal, dan spasial.
- Diferensiasi horisontal
Diferensiasi horisontal merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan, dan tingkat pendidikan
- Diferensiasi vertikal
Diferensiasi vertikal merujuk pada kedalaman struktur.Ketika diiferensiasi meningkat, demikian pula kompleksitasnya karena jumlah tingkatan hierarki di dalam organisasi bertambah. Makin banyak tingkatan yang terdapat di antara manajemen puncak dan tingkat manajemen yang paling rendah, maka makin besar pula potensi terjadinya distorsi dalam komunikasi, dan makin sulit mengkoordinasi pengambilan keputusan dari pegawai manajerial, serta makin sukar bagi manajemen puncak untuk mengawasi kegiatan bawahannya secara efektif(Span of Control).
- Diferensiasi spasial
Diferensiasi spasial merujuk pada sejauh mana tingkat lokasi dari kantor, pabrik, dan personalia sebagai sebuah organisasi yang tersebar secara geografis. Diferensiasi spasial dapat dilihat sebagai perluasan dari dimensi & diferensiasi horizontal juga vertikal. Artinya, adalah mungkin bagi organisasi untuk memisahkan tugas dan pusat kekuasaan secara geografis. Pemisahan ini mencakup penyebaran jumlah maupun jarak.
Mengapa Kompleksitas itu Penting?
Organisasi terdiri dari subsistem yang membutuhkan koordinasi, komunikasi, dan kontrol agar dapat efektif. Semakin kompleks sebuah organisasi, semakin besar kebutuhannya akan alat komunikasi, koordinasi, dan kontrol yang efektif. Dengan kata lain, jika kompleksitas meningkat, begitu juga dengan tuntutan terhadap manajemen untuk memastikan bahwa aktivitas-aktivitas yang terdiferensiasi dan disebar bekerja dengan lancar dan secara bersama ke arah pencapaian tujuan organisasi.
Komponen kedua dari struktur organisasi adalah Formalitas
Formalisasi
Formalisasi merujuk pada tingkat sejauh mana pekerjaan di dalam organisasi itu distandardisasikan. Jika formalisasi rendah, perilaku para pegawai relatif tidak terprogram. Karena kebijakan dari seseorang di dalam pekerjaannya berbanding terbalik dengan jumlah perilaku yang diprogramkan lebih dahulu oleh organisasi, maka semakin besar standardisasi, makin sedikit pula jumlah masukan mengenai bagaimana suatu pekerjaan harus dilakukan oleh seorang pegawai. Standardisasi bukan hanya menghilangkan kemungkinan para pegawai untuk berperilaku secar lain, tetapi juga menghilangkan kebutuhan bagi para pegawai untuk mempertimbangkan alternatif.
Menurut Robbins (1990:95-7), tujuan atau manfaat formalisasi adalah :
- Konsistensi dan keseragaman, yaitu untuk mencapai output-output yang tidak berubah-ubah kualitasnya.
- Meningkatkan koordinasi. Untuk tugas-tugas yang membutuhkan koordinasi tinggi di antara anggota organisasi, formalisasi merupakan salah satu cara yang efektif dan biasa dipakai organisasi.
- Penghematan biaya secara ekonomis.
Teknik-teknik dalam formalisasi
- Seleksi
- Persyaratan Peran/jabatan
- Peraturan, Prosedur, Kebijaksanaan
- Pelatihan
- Ritual
Sentralisasi
Sentralisasi adalah yang paling problematis dari ketiga komponen. Sentralisasi dinyatakan sebagai sejauh mana kekuasaan formal dapat membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan dikonsentrasikan pada satu individu, sebuah unit, atau suatu tingkat (biasanya pada tingkat tinggi dalam organisasi), dengan demikian pegawai (biasanya berada di bagian bawah organisasi) hanya memperoleh masukan yang minim dalam pekerjaan mereka.
Istilah sentralisasi merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam organisasi. Konsentrasi yang tinggi menyatakan adanya spesialisasi yang tinggi, sedangkan konsentrasi yang rendah menunjukkan adanya desentralisasi.
Tingkat kontrol yang dimiliki seseorang dalam seluruh proses pengambilan keputusan dapat digunakan sebagai sebuah ukuran mengenai sentralisasi. Kelima langkah dalam proses pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
- mengumpulkan informasi untuk diteruskan kepada pengambil keputusan mengenai apa yang dapat dilakukan;
- memproses dan menginterpretasikan informasi tersebut untuk memberi saran kepada pembuat keputusan mengenai apa yang harus dilakukan;
- membuat pilihan mengenai apa yang hendak dilakukan;
- memberi wewenang kepada orang lain mengenai apa yang hendak dilakukan.
Mengapa sentralisasi penting?
Baik sentralisasi yang tinggi maupun yang rendah dibutuhkan. Faktor-faktor situasional akan menentukan jumlah yang “tepat”. Tetapi semua organisasi mengolah informasi sehingga para manajer dapat membuat keputusan. Oleh karenanya, perhatian harus dicurahkan untuk mengidentifikasi cara yang paling efektif untuk mengorganisasi pengambilan keputusan.
Mengapa Koordinasi Penting?
Koordinasi adalah kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan, dan mengatur unsur-unsur (6M) dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam mencapai tujuan organisasi.
Koordinasi itu penting dalam suatu organisasi, adalah :
1.Untuk mencegah terjadinya kekacauan, percekcokan, dan kesamaan atau kekosongan pekerjaan.
2.Agar orang-orang dan pekerjaannya diselaraskan serta diarahkan untuk pencapaian tujuan perusahaan.
3.Agar sarana dan prasarana dimanfaatkan untuk mencapai tujuan.
4.Supaya semua unsur manajemen (6M) dan pekerjaan masing-masing individu karyawan harus membantu tercapainya tujuan organisasi.
5. Supaya semua tugas, kegiatan, dan pekerjaan tepat pada sasaran yang diinginkan.
Pilihan desain organisasi
Desain organisasi (organizational design) merupakan proses memilih dan mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola sumber-sumber untuk mencapai tujuan.
Elemen Dalam Organisasi menurut Henry Mintzberg :
( 5 bagian dasar organisasi )
* The operating core (Para pegawai di produksi)
* The strategic apex (Manajer puncak)
* The middle line (Manajer penghubung operating core & strategic apex)
* The techostructure (Analisis untuk pelaksanaan standarisasi di dalam organisasi)
* The support staff (orang di unit staf, pemberi support tidak langsung ke organisasi)
\
Menurut Henry Mintzberg :
“ Salah satu dari ke 5 bagian organisasi dapat mendominasi sebuah organisasi, di samping itu bergantung bagian mana yang dikontrol maka ada konfigurasi tertentu yang digunakan.”
Secara garis besar terdapat 5 macam desai organisasi. Yaitu struktur
sederhana, birokrasi mesin, biokrasi professional, struktur divisional, dan
adhocracy.
Metafora dan Organisasi
Dalam perkembangannya organisasi sering dimetaforakan untuk mempermudah pemahaman tentang organisasi itu sendiri, karena dalam metafora , penggambaran sebuah organisasi lebih kaya dan lebih mudah dipahami daripada kita melihat organisasi melalui sebuah teori
Referensi:
Robbins, Stephen P. and Neil Barnwell, Organisation Theory. 4th edition, Australia, Prentice Hall 2002
http://duniatugasasri.wordpress.com/2013/06/11/dimensi-struktur-organisasi/ diambil pada 22 Maret 2014 pukul 11.23 WIB
http://candra-zulisman.blogspot.com/2013/04/dimensi-struktur-organisasi.html diambil pada 22 Maret 2014 pukul 11.25 WIB
http://www.scielosp.org/scielo.php?pid=S0042-96862000000800010&script=sci_arttext diambil pada 22 Maret 2014 pukul 11.23 WIB
http://www.provenmodels.com/22/five-configurations/mintzberg,-henry diambil pada 22 Maret 2014 pukul 11.23 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar