STRATEGI
Nida Chofiya Alfiani (041211233167)
STRATEGI
Strategi dapat didefinisikan sebagai penentuan dari tujuan dasar jangka panjang dan sasaran sebuah perusahaan, dan penerimaan dari serangkaian tindakan serta alokasi dari sumber-sumber yang dibutuhkan untuk melaksanakan tujuan tersebut. Keputusan untuk memperluas volume aktivitas, untuk mendirikan pabrik dan kantor di tempat yang jauh, untuk berpindah ke fungsi ekonomis yang baru, atau untuk menjadi terdiversifikasi dalam berbagai jenis usaha ada kaitannya dengan pendefinisian dari tujuan dasar yang baru. Serangkaian tindakan yang baru harus dicanangkan dan sumber-sumber dialokasikan dan direalokasikan untuk dapat mencapai tujuan tersebut dan untuk mempertahankan dan memperluas aktivitas perusahaan di bidang yang baru sebagai tanggapan terhadap permintaan yang berubah, perubahan dalam sumber-sumber masukan, fluktuasi kondisi ekonomi, perkembangan teknologi baru, dan tindakan para pesaing.
Ada dua pandangan mengenai strategi:
- Planning mode (model perencanaan). Pandangan tersebut menjelaskan strategi sebagai sebuah model perencanaan atau kumpulan pedoman eksplisit yang dikembangkan sebelumnya. Para manajer mengidentifikasikan arah tujuan mereka; kemudian mereka mengembangkan rencana yang sistematis dan terstruktur untuk mencapai hal itu. Hingga beberapa waktu yang lalu pandangan ini mendominasi kepustakaan tentang teori organisasi.
- Evolutionary mode (model evolusi). Strategi tidak selalu harus merupakan rencana yang dipikirkan secara matang dan sistematis. Strategi bahkan berkembang dari waktu ke waktu sebagai pola dari arus keputusan yang bermakna.
TEORI STRATEGI - STRUKTUR KONTEMPORER
Empat Jenis Strategi Miles dan Snow
Raymond Miles dan Charles Snow mengklasifikasikan organisasi berdasarkan tingkat sejauh mana mereka mengubah produk atau pasarnya ke dalam salah satu dari keempat jenis strategi:
- Defenders
Defender mencari stabilitas dengan memproduksi hanya sejumlah produk terbatas yang ditujukan pada suatu segmen sempit dari seluruh pasar yang potensial.
- Prospector
Prospectors adalah hampir kebalikannya dari defenders. Kekuatan mereka adalah menemukan dan mengeksploitasi produk baru dan peluang pasar. Inovasi mungkin lebih penting daripada keuntungan besar. Keberhasilan prospectors bergantung pada upaya mengembangkan dan mempertahankan kapasitas untuk melakukan survey yang luas atas kondisi lingkungan, kecenderungan dan kejadian.
- Analyzers
Analyzers mencoba mengambil yang terbaik dari kedua strategi tersebut di atas. Mereka mencoba meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang untuk memperoleh laba. Strategi mereka adalah hanya bergerak ke produk baru atau pasar baru, setelah keberhasilannya dibuktikan oleh prospectors. Analyzers hidup dari imitasi. Mereka mengambil alih ide-ide yang sukses dari prospectors dan kemudian menirunya.
- Reactors
Reactors mewakili strategi sisa. Nama tersebut dimaksudkan untuk menjelaskan pola-pola yang tidak konsisten dan tidak stabil yang timbul jika salah satu dari ketiga strategi lainnya dikejar secara tidak benar.
Strategi Bersaing Porter
Michael Porter dari Harvard Graduate School of Business berargumentasi bahwa tidak satu pun perusahaan dapat berprestasi secara berhasil pada tingkat di atas rata-rata dengan mencoba untuk menjadi segala-galanya bagi semua orang. Ia mengusulkan agar manajemen memilih strategi yang akan memberikan organisasinya suatu keunggulan bersaing (competitive advantage). Manajemen dapat memilih salah satu dari tiga strategi: kepemimpinan dalam biaya, diferensiasi, dan fokus. Yang mana yang dipilih oleh manajemen bergantung pada kekuatan organisasi dan kelemahan pesaingnya. Manajemen harus menghindari posisi dimana ia harus bertarung habis-habisan dengan semua pihak dalam industri. Sebaliknya, organisasi itu harus mengetengahkan kekuatan yang tidak dimiliki pesaingnya.
Kerangka Kerja Integratif Miller
Danny Miller dan Ecole des Hautes Etudes Commerciales (University of Montreal) dan McGill University mengembangkan empat dimensi strategi mengenai inovasi, diferensiasi pemasaran, breadth, dan pengendalian biaya. Keempat kategori ini telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam menyerap konsep-konsep yang dikemukakan oleh Chandler, Milles dan Snow, dan Porter. Misalnya, breadth mencakup diversifikasi produk dari Chandler; diferensiasi pasar konsisten dengan strategi prospector Miles dan Snow; dan pengawasan biaya yang dapat dihubungkan dengan cost leadership dari Porter.
DAPATKAH STRATEGI MENGIKUTI STRUKTUR?
Jika kita berpikir sejenak, maka sudah pasti dapat dikatakan bahwa struktur bisa mempengaruhi strategi. Struktur dapat memotivasi atau menghalangi tindakan strategis, selain juga menghambat pilihan strategis. Misalnya, keputusan strategis yang dibuat pada struktur yang disentralisasikan biasanya idenya kurang bervariasi dan mungkin akan lebih konsisten sesudah jangka waktu tertentu dibandingkan organisasi yang didesentralisasi di mana masukan tersebut kemungkinan besar akan bermacam-macam jenisnya dan orang-orang yang memberikan masukan pun berubah, bergantung pada situasinya.
Diakses pada: Sabtu, 29 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar