Senin, 24 Maret 2014

Dimensi-dimensi Struktur Organisasi
Nadhiar irma suryani - 041211232042
Kelompok 5
Komponen struktur Organisasi
  1. Kompleksitas


Diferensiasi Horisontal
Diferensiasi horisontal merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan, dan tingkat pendidikan serta pelatihannya. Semakin banyak jenis pekerjaan yang ada dalam organisasi yang membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan yang istimewa, semakin kompleks pula organisasi tersebut. Karena orientasi yang berbeda-beda akan lebih sulit bagi anggota untuk berkomunikasi dan susah juga buat manajemen untuk mengkoordinasikannya. Organisasi yang menekankan diferensiasi horisontal yakni adanya spesialisasi dan departementaliasasi.


Differensiasi vertikal
Diferensiasi vertikal merujuk pada kedalaman struktur. Diferensiasi meningkat, demikian pula kompleksitasnya karena jumlah tingkatan hierarki di dalam organisasi bertambah. Makin banyak tingkatan yang terdapat di antara top management dan tingkat yang paling rendah, maka makin besar pula potensi terjadinya distorsi dalam komunikasi, dan makin sulit mengkoordinasi pengambilan keputusan dari pegawai manajerial, serta makin sukar bagi top management untuk mengawasi kegiatan bawahannya.


Differensiasi spasial
Diferensiasi spasial merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi dari kantor, pabrik, dan personalia sebagai sebuah organisasi tersebar secara geografis. Diferensiasi spasial dapat dilihat sebagai perluasan dari dimensi dan dan diferensiasi horizontal dan vertikal. Artinya, adalah mungkin untuk memisahkan tugas dan pusat kekuasaan secara geografis. Pemisahan ini mencakup penyebaran jumlah maupun jarak.


  1. Formalisasi
Formalisasi adalah suatu ukuran tentang standarisasi. Semakin besar standardisasi maka semakin sedikit  jumlah masukan mengenai bagaimana suatu pekerjaan harus dilakukan oleh seorang pegawai.
Keuntungan adanya standarisasi :
  • Standarisasi perilaku akan mengurangi keanekaragaman
  • Memudahkan koordinasi
  • Adanya penghematan
Teknik-teknik Formalisasi
  • Seleksi
  • Persyaratan peran
  • Peraturan, prosedur dan kebijaksanaan
  • Pelatihan
  • Ritual


  1. Sentralisasi
Sentralisasi adalah yang paling problematis dari ketiga komponen. Istilah sentralisasi merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam organisasi. Konsentrasi yang tinggi menyatakan adanya spesialisasi yang tinggi, sedangkan konsentrasi yang rendah menunjukkan adanya desentralisasi. Tingkat kontrol yang dimiliki seseorang dalam seluruh proses pengambilan keputusan dapat digunakan sebagai sebuah ukuran mengenai sentralisasi. Langkah-langkah proses pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
  • mengumpulkan informasi untuk diteruskan kepada pengambil keputusan mengenai apa yang dapat dilakukan
  • memproses dan menginterpretasikan informasi tersebut untuk memberi saran kepada pembuat keputusan mengenai apa yang harus dilakukan
  • membuat pilihan mengenai apa yang hendak dilakukan
  • memberi wewenang kepada orang lain mengenai apa yang hendak dilakukan.
  • melaksanakannya


Hambatan sentralisai
  • Hanya memperhatikan struktur formal
  • Memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan
  • Konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat
  • Kontrol dari top manajemen, tetapi keputusan tetap terletak pada anggota tingkat rendah


Keuntungan desentralisasi:
  • Dapat menanggapi perubahan dengan cepat
  • Memberi masukan lebih rinci bagi pengambil keputusan
  • Memotivasi pegawai untuk memberi kesempatan dlm pengambilan keputusan
  • Memberi peluang pelatihan bagi manajer tingkat rendah.
  • Mengurangi beban informasi yang berlebihan


Keuntungan sentralisasi
  • Keputusan komprehensif yang akan diambil
  • Penghematan dan lebih efektif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar