Minggu, 16 Maret 2014

Nama : Amalia Rizky
Nim : 041211231072
KEEFEKTIFAN ORGANISASI
 A.    PENGERTIAN
organisasi adalah suatu sistem kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai suatu sistem di dalamnya terdapat tiga komponen yang saling berkaitan membentuk suatu kebulatan menimbulkan organisasi, yaitu: orang-orang (sekelompok orang), kerja sama, dan tujuan. Untuk mencapai tujuan itu, dibentuk kerja sama dari orang-orang yang akan melakukan kegiatan. Makin kompleks tujuan yang ingin dicapai semakin banyak tugas-tugas yang harus dikerjakan dan semakin banyak pula orang-orang yang harus terlibat dalam kerja sama tersebut. Kesemuanya itu dituntut agar berlangsung dan berhasil mencapai tujuannya (efektif).
menurut dari pendapat para ahli pengertian keefektifan organisasi yaitu berkenaan dengan atribut yang diinginkan dalam usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Keefektifan organisasi meliputi kemampuan untuk memperoleh masukan, memproses masukan tersebut, menyalurkan keluaran, dan mempertahankan stabilitas dan keseimbangan didalam sistem. Keefektifan ini sesungguhnya merupakan suatu konsep yang luas, mencakup berbagai faktor di luar maupun di dalam organisasi.
James L. Gibson (1993), memandang konsep keefektifan organisasi dari tiga perpektif, yaitu; 1) keefektifan individu, 2) keefektifan kelompok, dan 3) keefektifan organisasi.
  1. Keefektifan Individu
Pandangan keefektifan individu menempati tingkat yang paling dasar dalam konteks keefektifan organisasi, karena diasumsikan bila tiap anggota organisasi melakukan tugas pekerjaannya dengan efektif, maka keefektifan organisasi secara keseluruhan akan timbul. Pandangan dari segi individu menekankan kinerja karyawan atau anggota tertentu dari organisasi. Tugas yang harus dilaksanakan biasanya ditetapkan sebagai bagian dari pekerjaan atau posisi dalam organisasi. Kinerja individu dinilai secara rutin lewat proses evaluasi hasil karya yang merupakan dasar bagi kenaikan gaji, promosi, dan imbalan lain yang tersedia dalam organisasi. Penyebabnya ditentukan berbagai faktor, antara lain: keterampilan, pengetahuan, kecakapan, sikap, motivasi, dan stres.
  1. Keefektifan Kelompok 
keefektifan kelompok adalah jumlah kontribusi dari semua anggotanya. Misalnya, bagi kelompok ilmuawan mengerjakan proyek-proyek individual, yang tidak saling berhubungan, maka besarnya keefektivan sama dengan jumlah keefektifan dari tiap-tiap individu. Dalam beberapa hal lain, keefektifan kelompok adalah lebih besar dari jumlah kontribusi tiap-tiap individu. Contoh semacam itu adalah lini perakitan yang menghasilkan produk jadi sebagai hasil sumbangan khusus, tetapi kumulatif dari kontribusi tiap-tiap individu. Penyebabnya antara lain: kekompakan, kepemimpinan, struktur, status, peran dan norma. 
  1. Keefektifan Organisasi 
organisasi adalah lebih banyak dari jumlah keefektifan individu dan kelompok; lewat pengaruh sinergi (kerja sama), organisasi mampu mendapatkan hasil karya yang lebih tinggi tingkatnya daripada jumlah hasil karya tiap-tiap bagiannya. Faktor penyebabnya: lingkungan, teknologi, strategi, struktur, proses dan budaya.
Dalam organisasi modern keefektifan lebih banyak dilihat dari sudut sistem. Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem yang mekanisme kerjanya mencakup transformasi input menjadi out put. Organisasi itu sendiri hidup ditengah-tengah sistem lain sehingga dipengaruhi dan juga mempengaruhi sistem-sistem yang lain. Dengan kata lain dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan. Konsekuensinya, keberhasilan organisasi selain ditentukan oleh faktor intern ditentukan pula oleh faktor lingkungan tersebut. Keefektifan organisasi dengan
demikian ditentukan oleh kemampuannya mencari sumber (input), memprosesnya menjadi produk (output), dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dengan berfikir secara sistem maka berbagai dimensi efektivitas (produktivitas, kepuasan, stabilitas, dan lain-lain) diupayakan pencapainnya secara optimal sehingga organisasi memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri dan berkembang, baik secara intern maupun ekstern.
B.     PENTINGNYA KEEFEKTIFAN ORGANISASI
Organisasi dibentuk karena punya tujuan. Dengan tujuan maka organisasi menjadi dinamis. Dalam kedinamisannya para manajer dan para analis organisasi berupaya untuk membuat organisasinya lebih efektif. Harjito (1995:p.16) mengemukakan bahwa organisasi selalu berusaha untuk mempu mempertahankan keberadaannya (existence) dan berusaha untuk mengembangkan diri (develop). Untuk dapat mempertahankan hal tersebut, sebagai kunci keberhasilan organisasi adalah keefektifan.
Apabila suatu organisasi dirasakan tidak efektif, maka secepatnya organisasi tersebut harus segera dibenahi. Jadi kata kunci pengertian ini ialah kata efektif karena pada akhirnya keberhasilan manajer dan organisasi diukur dengan konsep keefektifan itu. Dan banyak sekali kejadian suatu organisasi sudah dibentuk, tetapi tujuan-tujuan yang sudah ditentukan itu tidak tercapai (tidak efektif) yang akhirnya gulung tikar sehingga perlu dilakukan perubahan dan pengembangan organisasi yang lebih efektif.
Sudah dikemukakan bahwa keefektifan organisasi yaitu berkenaan dengan atribut yang diinginkan dalam usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Apa yang membuat organisasi menjadi efektif adalah struktur organisasi yang tepat, penerapan prinsip-prinsip organisasi yang benar, penggunaan teknologi dan budaya organisasi yang mendukung sehingga terselenggara suatu bentuk kerjasama dengan sebaik-baiknya dan tujuan dapat tercapai secara efisien dan efektif.


Jadi dengan konsep keefektifan, mengakibatkan organisasi terbuka menerima sumbangan dari berbagai disiplin ilmu-ilmu lain untuk menambah hasanah teori organisasi yang mungkin sangat berharga dan sangat diperlukan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup orgnisasi
C.  PENGUKURAN KEEFEKTIFAN ORGANISASI
  • Kriteria Keefektifan
Charles R. Milton (Muhyadi, 1989:p.281), mengemukakan bahwa kriteria keefektifan organisasi dapat dilihat dari berbagai segi sehinga diperoleh berbagai versi keefektifan.
  1. Dari segi lingkup pengukurannya dikenal adanya keefektifan makro dan mikro;
  2. Dari segi jumlah variabel yang digunakan dalam pengukuran dikenal adanya efektivitas model variabel tunggal dan jamak;
  3. Dari segi waktu pengukurannya dikenal adanya keefektifan statis dan dinamis
  4. Dari segi tingkat generalisasinya dikenal adanya keefektifan terbatas dan umum.
Kriteria makro (macro) ialah pengukuran keefektifan dari sudut  yang luas, misalnya keuntungan organisasi atau pencapaian tujuan akhir organi-sasi; sedangkan kriteria mikro (micro) ialah pengukuran keefektifan dengan menitikberatkan  pada salah satu aspek yang sempit, misalnya penampilan anggota atau tingkat ketidakhadiran karyawan.
Pengukuran keefektifan organisasi dengan kriteria tunggal ialah cara melihat kefektifan organisasi dengan hanya menggunakan satu variabel saja Pengukuran dengan kriteria jamak (multivariate) ialah cara melihat keefektifan organisasi dengan menggunakan sebuah model yang mencakup beberapa variabel, di mana hubungan antara berbagai variabel tersebut ikut diperhitungkan. Pengukuran secara statis ialah melihat keefektifan organisasi dengan mendasarkan diri pada aktivitas yang sudah dilakukan.
Pengukuran keefektifan organisasi dengan teknik umum dan teknik khusus. Teknik umum, di mana keefektifan organisasi diukur dengan kriteria yang dapat diterapkan pada semua jenis organisasi. Model yang digunakan dalam teknik ini sangat umum, sementara itu dalam kenyataannya setiap jenis organisasi memiliki sifat-sifat dan ciri-ciri khusus. 
Masih dalam uraian pengukuran keefektifan organisasi, Gibson dkk. (1993:p.32),  dan Manahan P. Tampubolon (2004:p.77), mengemukakan ada lima aspek kriteria keefektifan organisasi, yaitu:1) produksi, 2) efisiensi, 3) kepuasan, 4) kemampuan adaptasi, dan 5) pengembangan organisasi
  • Berbagai Pendekatan dalam Pengukuran keefektifan Organisasi
Dalam melihat  keefektifan organisasi, Gibson (op-cit:27) menyajikan  dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu: 1) pendekatan tujuan, dan 2) pendekatan teori sistem. Lubis dan Huseini (1987:p.56) mengemukakannya tiga pendekatan, yaitu: 1) pendekatan sasaran, 2) pendekatan proses, dan 3) pendekatan sumber
  • Model-model Keefektifan Organisasi
Keefektifan selalu diukur berdasarkan prestasi, produktivitas, keuntungan dan seterusnya. Dengan demikian, hanya sedikit saja perhatian diberikan pada peranan berbagai bagian atau sub-unit dari sebuah organisasi dalam menentukan keberhasilan.


 D.    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEEFEKTIFAN
     Di samping itu, dalam kenyataannya organisasi merupakan suatu sistem yang kompleks  sehingga tidak sedikit faktor yang mempengaruhi keefektifannya baik yang bersifat intern maupun ekstern. Berikut ini, dikemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan organisasi dari Muhyadi (1989.p297-301) yaitu: 1) karakteristik organisasi, 2) karakteristik lingkungan, 3) faktor kerja, dan 4) faktor kebijakan dan praktek manajemen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar