Minggu, 16 Maret 2014

Nama     : Hasda Rahma Bella                    RESUME BAB 3
Nim      : 041211231005
Kelas      : J
KEEFEKTIFAN ORGANISASI
Keefektifan di artikan sebagai sejauh mana sebuah organisasi mewujudkan tujuan – tujuannya, dan keefektifan ditingkatkan dengan cara meningkatkan kegiatan bisnis.
Macam - macam kriteria keefektifan organisasi :
  1. kefektifan keseluruhan     16. Perencanaandan penetapan tujuan
  2. produktivitas            17. Konsesus tentang tujuan
  3. evisiensi            18. Internalisasi tuuan organisasi
  4. laba                19. Konsesus tentang tujuan
  5. kualitas            20. Keterampilan interpersonal manajerial   
  6. kecelakaan            21. Keterampilan manajerial
  7. pertumbuhan            22. Manajemen informasi dan komunikasi
  8. kemangkiran            23. kesiapan
  9. pergantian pegawai        24. Pemanfaatan lingkungan
  10. kepuasan kerja            25. Evaluasi pihak luar
  11. motivasi            26. stabilitas
  12. motivasi/semangat juang    27. Nilai sumber daya manusia
  13. control                28. Partisipasi dan pengaruh yang digunakan  bersama    
  14. konflik/solidaritas        29. Penekanan pada pelatihan dan pengembangan
  15. fleksibilitas/penyesuaian    30. Penekanan pada performa
macam –macam pendekatan keefektifan organisasi
  1. pendekatan pencapaian tujuan  (goal attainment approach)
keefektifan sebuah organisasi harus dinilai sehubungan dengan pencpaian tujuan (end ) ketimbang caranya (means ).
  • Asumsi – asumsi  : Mengasumsikan bahwa organisasi adalah kesatuan yang dibuat dengan sengaja,rasional,dan mencari tujuan.
  • Membuat tujuan menjadi operasional : MBO adalah falsafah manajemen yang menilai keefektifan sebuah organisasi serta para anggotanya dengan cara melihat seberapajauh mereka mencapai tujuan - tujuan khusus yang telah ditetapkan bersama oleh pimpinan dan para bawahannya.
  • Masalah – masalah : banyaknya masalah yang menyebabkan enerapannya secara eksklusif dapat dipertanyakan.
  • Nilai bagi para manajer : manajer harus memastikan bahwa masukan diterima dari semua orang yang mempunyai pengaruh pentingalam merumuskan tujuan – tujuan yang resmi,meskipun mereka bukan bagian dari manajemen senior.



  1. Pendekatan sistem
Tujuan akhir tidak diabaikan , namun hanya dipandang sebagai satu elemen dalam kumpulan kriteria yang lebih komplek. Pendekatan sistem berfokus pada tujuan akhir tertentu,tetapi pada cara yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan akhir.  
  • Asumsi – asumsi  : Pendekatan sistem terhadap EO mengimplikasikan bahwa organisasi terdiri dari sub – sub bagian yang sling berhubungan.
  • Membuat tujuan menjadi operasional : Pendekatan sistem Memfokuskan diri pada cara – cara diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup organisasi yang terus – menerus.
  • Masalah – masalah : adanya hubungan dengan pengukuran dan masalah apakah cara – cara itu memang benar – benarpenting.
  • Nilai bagi para manajer : Para manajer dianggap kurang mementingkan hasil yang cepat akan tetapi meningkatkan kesadaran para manajertentang adanya saling ketergantungan diantara aktivitas – aktivitas organisasi.
  1. Pendekatan konstituens – strategis (strategic constituencies approach)
Organisasi dikatakan efektif apabila dapat memenuhi tuntutan dari konstitusi yang terdapat di daam lingkungan organisasi tersebut yaitu konstituensi yang menjadi pendukung kelanjutan eksistensi orang tersebut.
  • Asumsi – asumsi  : organisasi diasumsikan sebagai arena politik tempat kelompok – kelompok yang berkepentingan (vested interest)  bersaing untuk mengendalikan sumber daya.
  • Membuat tujuan menjadi operasional : Para manajer memulai dengan meminta para anggota dominant coalition untuk mengidentifikasi konstitusi yang mereka rasakankritisbagi kelangsungan bhidup oraganisasi.
  • Masalah – masalah : Tugas untuk memisahkan konstitusi strategi dari lingkungan lebih besar mudah untuk diucapkan,tetapi sukar di klasifikasi karena lingkunganberubah dengan cepat,apa yang kemarin kritis bagi organisasi mungkin tidak lagi untuk hari ini.
  • Nilai bagi para manajer :Para manajerharus mengerti organisasi itu bergantung untuk siapa kelangsungan hidupnya.
  1. Pendekatan pemangku kepentingan
  • Asumsi – asumsi  : pendekatan pemangku kepentingan mengakui tidak hanya pentingnya konstituen strategis tetapi juga mereka yang mungkin tidak memiliki kekuatan politik untuk mempengaruhi keberadaan organisasi atau bahkan arah.
  • Masalah – masalah : banyaknya tugas strategis konstitusi yang mudah dikatakan tetapi sulit dilakukan karena lingkungan yang cukup besar.
  • Nilai bagi para manajer : dengan operasionalisasi pendekatan konstituen strategis, manajer mengurangi kemungkinan bahwa mereka mungkin mengabaikan atau sangat marah pada kelompok yang secara daya signifikan dapat menghambat operasi organisasi.


  1. Pendekatan Balance Score Card
  • Asumsi – asumsi  : organisasi yang sangat membingungkan dan sulit difahami , balanced scorecard berusaha untuk menyeimbangkan berbagai tuntutan pada organisasi dengan kemampuannya, teknik manajemen yang meluruskan organisasi dengan lingkungan dan lngkah - langkah system untuk mengidentifikasikan tujuan yang terkait.
  • Membuat tujuan menjadi operasional: financial perspektif,customer perspektif,internal perspektif,inovasi dan perspektif pengetahuan.
  • Masalah – masalah : balanced scorecard memiliki kegunaan yang terbatas untuk memilih langkah langkah yang tidak penting.
  • Nilai bagi para manajer : balanced scored digunakan sebagai kerangka kerja,ketika memungkinkan para manajer untuk menilai efektivitas.Balanced scored mengidentifikasikan kepentingan untuk organisaasi dan untuk mengembangkan langkah-langkah untuk organisasi.


Membandingkan keempat pendekatantentang EO
Pendekatan
Definisi
Berguna pada saat

Organisaasi efektif sampai sejauh . . .
Pendekatan lebih disukai pada saat . . .
Pencapaian tujuan
Organisasi yang dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Tujuan jelas, dibatasi waktu, dan dapat diukur
System
Organisasi memperbolehkan sumber yang dibutuhkan
Ada hubungan yang jelas antara masukan dan keluaran
Konstituensi strategi
Semua konstituensi strategis paling tidak dipenuhi
Konstituensi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap organisasi, dan organisasi harus menanggapi tuntutan – tuntutan orgaisasi sendiri tidak jelas.
Balanced scorecard
Mengidentifikasikan dan membuat langkah –langkah area kritikal bisnis
Organisasi yang komplek dan beroperasi di lingkungan yang menuntut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar