Nama : Hasda Rahma Bella RESUME BAB 3
Nim : 041211231005
Kelas : J
KEEFEKTIFAN ORGANISASI
Keefektifan di artikan sebagai sejauh mana sebuah organisasi mewujudkan tujuan – tujuannya, dan keefektifan ditingkatkan dengan cara meningkatkan kegiatan bisnis.
Macam - macam kriteria keefektifan organisasi :
- kefektifan keseluruhan 16. Perencanaandan penetapan tujuan
- produktivitas 17. Konsesus tentang tujuan
- evisiensi 18. Internalisasi tuuan organisasi
- laba 19. Konsesus tentang tujuan
- kualitas 20. Keterampilan interpersonal manajerial
- kecelakaan 21. Keterampilan manajerial
- pertumbuhan 22. Manajemen informasi dan komunikasi
- kemangkiran 23. kesiapan
- pergantian pegawai 24. Pemanfaatan lingkungan
- kepuasan kerja 25. Evaluasi pihak luar
- motivasi 26. stabilitas
- motivasi/semangat juang 27. Nilai sumber daya manusia
- control 28. Partisipasi dan pengaruh yang digunakan bersama
- konflik/solidaritas 29. Penekanan pada pelatihan dan pengembangan
- fleksibilitas/penyesuaian 30. Penekanan pada performa
macam –macam pendekatan keefektifan organisasi
- pendekatan pencapaian tujuan (goal attainment approach)
keefektifan sebuah organisasi harus dinilai sehubungan dengan pencpaian tujuan (end ) ketimbang caranya (means ).
- Asumsi – asumsi : Mengasumsikan bahwa organisasi adalah kesatuan yang dibuat dengan sengaja,rasional,dan mencari tujuan.
- Membuat tujuan menjadi operasional : MBO adalah falsafah manajemen yang menilai keefektifan sebuah organisasi serta para anggotanya dengan cara melihat seberapajauh mereka mencapai tujuan - tujuan khusus yang telah ditetapkan bersama oleh pimpinan dan para bawahannya.
- Masalah – masalah : banyaknya masalah yang menyebabkan enerapannya secara eksklusif dapat dipertanyakan.
- Nilai bagi para manajer : manajer harus memastikan bahwa masukan diterima dari semua orang yang mempunyai pengaruh pentingalam merumuskan tujuan – tujuan yang resmi,meskipun mereka bukan bagian dari manajemen senior.
- Pendekatan sistem
Tujuan akhir tidak diabaikan , namun hanya dipandang sebagai satu elemen dalam kumpulan kriteria yang lebih komplek. Pendekatan sistem berfokus pada tujuan akhir tertentu,tetapi pada cara yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan akhir.
- Asumsi – asumsi : Pendekatan sistem terhadap EO mengimplikasikan bahwa organisasi terdiri dari sub – sub bagian yang sling berhubungan.
- Membuat tujuan menjadi operasional : Pendekatan sistem Memfokuskan diri pada cara – cara diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup organisasi yang terus – menerus.
- Masalah – masalah : adanya hubungan dengan pengukuran dan masalah apakah cara – cara itu memang benar – benarpenting.
- Nilai bagi para manajer : Para manajer dianggap kurang mementingkan hasil yang cepat akan tetapi meningkatkan kesadaran para manajertentang adanya saling ketergantungan diantara aktivitas – aktivitas organisasi.
- Pendekatan konstituens – strategis (strategic constituencies approach)
Organisasi dikatakan efektif apabila dapat memenuhi tuntutan dari konstitusi yang terdapat di daam lingkungan organisasi tersebut yaitu konstituensi yang menjadi pendukung kelanjutan eksistensi orang tersebut.
- Asumsi – asumsi : organisasi diasumsikan sebagai arena politik tempat kelompok – kelompok yang berkepentingan (vested interest) bersaing untuk mengendalikan sumber daya.
- Membuat tujuan menjadi operasional : Para manajer memulai dengan meminta para anggota dominant coalition untuk mengidentifikasi konstitusi yang mereka rasakankritisbagi kelangsungan bhidup oraganisasi.
- Masalah – masalah : Tugas untuk memisahkan konstitusi strategi dari lingkungan lebih besar mudah untuk diucapkan,tetapi sukar di klasifikasi karena lingkunganberubah dengan cepat,apa yang kemarin kritis bagi organisasi mungkin tidak lagi untuk hari ini.
- Nilai bagi para manajer :Para manajerharus mengerti organisasi itu bergantung untuk siapa kelangsungan hidupnya.
- Pendekatan pemangku kepentingan
- Asumsi – asumsi : pendekatan pemangku kepentingan mengakui tidak hanya pentingnya konstituen strategis tetapi juga mereka yang mungkin tidak memiliki kekuatan politik untuk mempengaruhi keberadaan organisasi atau bahkan arah.
- Masalah – masalah : banyaknya tugas strategis konstitusi yang mudah dikatakan tetapi sulit dilakukan karena lingkungan yang cukup besar.
- Nilai bagi para manajer : dengan operasionalisasi pendekatan konstituen strategis, manajer mengurangi kemungkinan bahwa mereka mungkin mengabaikan atau sangat marah pada kelompok yang secara daya signifikan dapat menghambat operasi organisasi.
- Pendekatan Balance Score Card
- Asumsi – asumsi : organisasi yang sangat membingungkan dan sulit difahami , balanced scorecard berusaha untuk menyeimbangkan berbagai tuntutan pada organisasi dengan kemampuannya, teknik manajemen yang meluruskan organisasi dengan lingkungan dan lngkah - langkah system untuk mengidentifikasikan tujuan yang terkait.
- Membuat tujuan menjadi operasional: financial perspektif,customer perspektif,internal perspektif,inovasi dan perspektif pengetahuan.
- Masalah – masalah : balanced scorecard memiliki kegunaan yang terbatas untuk memilih langkah langkah yang tidak penting.
- Nilai bagi para manajer : balanced scored digunakan sebagai kerangka kerja,ketika memungkinkan para manajer untuk menilai efektivitas.Balanced scored mengidentifikasikan kepentingan untuk organisaasi dan untuk mengembangkan langkah-langkah untuk organisasi.
Membandingkan keempat pendekatantentang EO
Pendekatan
|
Definisi
|
Berguna pada saat
|
Organisaasi efektif sampai sejauh . . .
|
Pendekatan lebih disukai pada saat . . .
| |
Pencapaian tujuan
|
Organisasi yang dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
|
Tujuan jelas, dibatasi waktu, dan dapat diukur
|
System
|
Organisasi memperbolehkan sumber yang dibutuhkan
|
Ada hubungan yang jelas antara masukan dan keluaran
|
Konstituensi strategi
|
Semua konstituensi strategis paling tidak dipenuhi
|
Konstituensi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap organisasi, dan organisasi harus menanggapi tuntutan – tuntutan orgaisasi sendiri tidak jelas.
|
Balanced scorecard
|
Mengidentifikasikan dan membuat langkah –langkah area kritikal bisnis
|
Organisasi yang komplek dan beroperasi di lingkungan yang menuntut
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar