Wahyu Anang Tri A
041211232142
Evolusi Teori Organisasi
Alam semesta ini tercipta sebagai suatu sistem
organisasi yang yang sangat besar dan sangat teratur. Kerapian sisitem
kehidupan dapat kita ketahui mulai dari tingkat keseimbangan yang besar hingga
pada tingkat keseimbangan yang sekecil-kecilnya.
Teori organisasi merupakan teori yang mempelajari
kinerja dalam sebuah organisasi. Salah satu kajian teori organisasi, di
antaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan
mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut.
Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang di dalamnya maupun lingkungan
kerja organisasi tersebut.
Teori organisasi pertama kali muncul pada abad ke-19 karena
pengaruh Revolusi Inggris. Secara umum, teori organisasi merupakan rangkuman
konsep, ikhtisar, tinjauan, dan pendapat yang berkaitan dengan metode pemecahan
masalah organisasi agar mampu mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.
Berdasarkan perkembangan yang dialaminya, teori
organisasi selalu mengalami evolusi dari masa ke masa. Secara garis besar,
evolusi teori organisasi bisa dibedakan ke dalam tiga kelompok, yakni teori
organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi modern.
Teori
Organisasi Klasik
Teori organisasi yang berkembang mulai awal abad ke-19
digolongkan ke dalam teori organisasi klasik atau disebut juga "teori
tradisional" atau "teori mesin". Pada masa ini, organisasi
divisualisasikan sebagai sekelompok orang yang membentuk lembaga. Tiap-tiap
bagian organisasi tersebut memiliki spesialisasi dan sentralisasi dalam tugas
dan wewenang.
Dalam teori organisasi klasik ini, dinyatakan bahwa
sebuah organisasi terdiri atas empat unsur pokok, yakni sebagai berikut.
Kegiatan yang tersistem dan terkoordinasi.
Kerja sama antara sekelompok orang dengan spesialisasi
yang berbeda.
Adanya kekuasaan dan kepemimpinan yang mengendalikan
sistem tersebut.
Para penganut teori organisasi klasik meyakini bahwa
organisasi bergantung pada kekuasaan, saling melayani, doktrin, dan disiplin.
Teori organisasi klasik kemudian berkembang menjadi tiga aliran, yaitu teori
birokrasi, administrasi, dan manajemen ilmiah.
Teori Organisasi - Teori Neoklasik
Aliran teori organisasi Neoklasik muncul sebagai
akibat dari ketidakpuasan terhadap teori organisasi klasik, ketiga teori
organisasi yang tergabung dalam teori organisasi klasik tersebut dinilai sangat
kaku dan mengabaikan hubungan manusiawi. Teori organisasi neoklasik memberi
perhatian khusus pada aspek psikologis dan sosial pada diri anggota organisasi,
baik sebagai individu maupun kelompok kerja.
Salah satu pencetus teori ini adalah Hugo Munsterberg,
tertuang dalam bukunya, Psychology and Industrial Effeciency yang terbit pada
1913, dan dinilai sebagai rantai penghubung evolusi teori manajemen ilmiah
menuju neoklasik.
Teori Organisasi - Teori Modern
Teori organisasi klasik dan teori organisasi neoklasik
ternyata dinilai belum memuaskan untuk tuntutan manajemen modern. Banyak
kelemahan dan ketimpangan yang masih ditemukan sehingga mendorong munculnya
teori organisasi modern pada 1950.
Teori organisasi modern ini kemudian dikenal dengan
nama "analisis sistem" atau "teori terbuka" yang memandang
organisasi sebagai satu kesatuan dari berbagai unsur yang saling bergantung.
Beberapa perbedaan mencolok antara teori modern dengan teori klasik adalah
sebagai berikut.
Teori organisasi klasik menitikberatkan pada analisis
dan deskripsi, sementara teori organisasi modern menekankan pada keterpaduan
dan perancangan secara menyeluruh.
Teori organisasi klasik terfokus pada konsep, skalar,
dan hubungan vertikal, sementara teori organisasi modern cenderung horizontal,
dinamis, dan multidimensi.
Teori Organisasi di Indonesia
Berdasarkan teori organisasi yang elah dibeberkan di
atas, kiranya ada sedikit kesulitan untuk menentukan teori organisasi mana yang
banyak dipakai di Indonesia. Namun, secara kasat mana dapat penulis simpulkan
bahwa organisasi-organisasi di Indonesia saat ini banyak dipengaruhi oleh teori
organisasi modern.
Dan semoga dengan semakin memahami masalah
keorganisasian, kita kan semakin baik dalam menata kehidupan. Itulah cara kita
bersyukur kepada Tuhan yang telah mengajarkan kita untuk pandai berpikir dan
mengambil hikmah organisasi yang telah dicontohkan oleh Tuhan di alam yang kita
huni ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar