Senin, 10 Maret 2014

Nama : M. Hadyan Herlambang
Nim   : 041211233178   



Evolusi Teori Organisasi



Ada dua dimensi dasar didalam evolusi teori organisasi, dan setiap dimensi mempunyai perspektif yang saling bertentangan. Dimensi pertama merefleksikan bahwa organisasi itu adalah sistem. Sebelum kurang lebih tahun 1960, teori organisasi cenderung didomonasi oleh perspektif tertutup. Organisasi-organisasi dipandang berdiri sendiri dan tertutup dari lingkungannya. Akan tetapi mulai sekitar tahun 1960, teori organisasi secara jelas mulai menerima perspektif sistem terbuka. Analisis-analisis yang sebelumnya hanya berfokus kepada karakteristik intern dari organisasi, kemudian berubah menjadi pendekatan yang menekenken pentingnya organisasi memperhatikan peristiwa dan proses yang terjadi di lingkungan ekstern.
Dimensi yang kedua berhhubungan dengan hasil-hasil akhir dari struktur organisasi. Perspektif rasional menyatakan bahwa struktur organisasi dinyatakan dirasakan sebagai alat untuk mencapai tujuan – tujuan khusus secara efektif. Sebaliknya, perspektif sosial menekankan bahwa strujtur adalah hasil utama dari kekuaatan-kekuatan yang saling bertentangan dari para pengikut organisasi yang mencari kekuasaan dan kendali.


Tabel 1.1 evolusi teori organisasi kontemporer










A. Teori Klasik Organisasi / Tipe 1 (Pada tahun 1900-1930)
Pada tipe ini juga di kenal sebagai aliran klasik, sehingga pada dasarnya masing-masing melihat organisasi sebagai system tertutup yang diciptakan untuk mencapai tujuan dengan efisien. Pada tipe memang sangat di kenal sebagai system yang tertutup bersifat rasional dan sangat mengutamakan efisiensi dari sebuah organisasi.
Adapun para pakar yang mempunyai sumbangan yang besar dalam teori ini adalah
• Frederick taylor dengaan scientific managementnya
• Henry Fayol dengan Prinsip-Prinsip Organisasinya
• Max Weber dengan teori Birokrasinya
• Ralph Dawis dengan Perencaaan Rasionalnya

B. Aliran Neoklasik / Tipe 2 (Pada Tahun 1930-1960)
Aliran klasik memunculkan banyak pertentangan, dan yang paling menonjol ialah anggapan aliran klasik bahwa manusia itu tidak berubah dalam berbagai kondisi organisasi ataupun keadaan bekerja. Namun pada praktiknya, hal yang muncul justru bertentangan dengan pernyataan tersebut, hingga akhirnya memunculkan pertanyaan “mengapa orang berperilaku berbeda dalam setting organisasi yang berbeda?”. Dengan berpegang pada teori sosiologi dan psikologi sosial, para teoritikus membangun teori kedua ini.
Para teoritikus tipe 2 berasumsi dibawah sistem tertutup namun menekankan hubungan informal dan motivasi–motivasi non ekonomis yang beroperasi dibawah organisasi. Manajemen dapat merancang hubungan dan peraturan yang formal dan sebagainya, namun diciptakan pula hubungan status, norma dan persahabatan informal yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan sosial para anggota organisasi.
Tema utama diantara para teoritikus tipe 2 adalah pengakuan mengenai sifat sosial dan organisasi. Teoritikus – teoritikus tersebut, yang sering kali disebut sebagai yang membentuk aliran hubungan antara manusia (human relation school)
Adapun para pakar yang mempunyai sumbangan yang besar dalam teori ini adalah
• Elton mayor dengan kajian hawthornenya
• Chester Bernard dengan system Kerjasamanya
• Douglas McGregog dengan Teory X- dan Teori Ynya
• Warren Bennis dengan Matinya Birokrasi



C. Aliran kontingensi modern / Tipe 3 (Pada Tahun 1960-1975)
Inti dari teori kontingensi ini ialah :
1. Suatu organisasi harus berhubungan dengan lingkungannya.
2. Organisasi yg efektif adalah jika struktur. organisasinya mampu menyesuaikan dengan karakteristik lingkungannya.
3. Adaptabilitas dan fleksibilitas dalam proses pengambilan keputusan.
Pada teoritikus tipe 3, organisasi dilihat sebagai alat untuk mencapai tujuan. mereka berkonsentrasi pada sasaran, teknologi, dan ketidakpastian lingkungan sebagai variabel-variabel kontingensi utama yang menentukan struktur yang tepat yang seharusnya berlaku bagi organisasi.
Adapun para pakar yang mempunyai sumbangan yang besar dalam teori ini adalah :
• Herbert Simon dengan Serangan Terhadap Prinsip-Prinsipnya
• Katz dan Kahn Dengan Perspektif Lingkungannya
• Kelompok Aston dengan Besaran Organisasinya



D. Aliran Post Modern Tipe 4 / (Pada Tahun 1975- Sekarang)
Tipe ini merupakan yipe yang paling terbaru dan mutakhir tentang organisasi yang pada dasarnya yang memusatkan perhatian pada sifat politis organisasi. Pada tipe ini seperti tipe sebelumnya sudah menganut sisem terbuka. March dan Simon menentang gagasan klasik mengenai yang rasional ataupun optimum. Mereka mengusulkan model organisasi itu di ubah model yang sangat berbeda dari pandangan sistem kerja sama yang rasional. Artinya model ini sudah sangat mengacu pada aspek social.
Adapun para pakar yang mempunyai sumbangan yang besar dalam teori ini adalah :
• Organisasi Pfeffer sebagai Arena politik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar