Senin, 10 Maret 2014

EVOLUSI TEORI ORGANISASI
NIDA CHOFIYA A. (041211233167)


A. Kontribusi Awal
Tujuan utama para ahli selama tahun 1900-1930 adalah untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip universal yang dapat diterapkan manajemen. Dalam prinsip ini dijelaskan bahwa manajemen membutuhkan pengurangan biaya produksi yang berperan penting untuk meningkatkan efisiensi. Teori ini merupakan sistem perspektif tertutup yang berfokus pada analisis praktek kerja.


B. 1900-1930 – Teori Awal Manajemen
1.  Frederick Taylor dan Scientific Manajemen
F.W. Taylor (1856-1915) adalah seorang insinyur mesin pada perusahaan baja di Pennsylvania. Frederic mengusulkan empat prinsip scientific management yang menurutnya akan menghasilkan kenaikan yang berarti dalam produktifitas : 
a. Penggantian metode kira-kira untuk menentukan setiap elemen daari pekerjaan seorang pekerja yang ditentukan secara ilmiah. 
b. Seleksi dan pelatihan pekerja secara ilmiah; 
c. Kerjasama antara manajemen dan buruh untuk menyelesaikan tujuan pekerjaan yang sesuai dengan tujuan ilmiah dan 
d.  Pembagian yang lebih merata diantara para manajer dan para pekerja. 
2. Henry Fayol  dan Prinsip Organisasi
Fayol mengusulkan empat belas prinsip yang menurutnya dapat digunakan secara universal:
a. Pembagian kerja  prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” adam smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan caara membuat para pekerja lebih efisien.
b. Wewenang manajer harus dapat memberi perintah. Wewenang memberikan hak ini kepadanya. Tetapi wewenang berjalan seiring tanggung jawab, jika wewenang digunakan, timbuulah tanggung jawab.
c. Disiplin, para pegawai harus menghormati dan menghargai peraturan yang mengatur organisasi. Displin yang baik merupakan hasil kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang pengaturan organisasi serta penerapan hukum yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
d. Kesatuan komando, pegawai seharusnya menerima perintah hanya darai seorang atasan.
e. Kesatuan arah, setiap kelompok aktifitas organisasi yang mempunyai tujuan yang sama harus dipimpin  oleh seorang manajer dengan menggunakan sebuah rencana.
f. Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan individu, kepentingan seorang pegawai atau  seorang kelompok, pegawai tidak boleh mendahulukan  kepentingan organisasi keseluruhan.
g. Remunerasi, bekerja sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
h. Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauhmana para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengembalian keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah masalah proporsi yang tepat. 
i. Rantai skalar,  garis wewenang dari manajemen puncak sampai ketingkat paling rendah merupakan rantai skalar komunitas yang mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta komunitas silang dapat diijinkan bila disetujui semua pihak.
j. Tata tertib, orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dan waktu yang tepat.
k. Keadilan, manajer harus selalu baik dan jujur kepada bawahan.
l. Stabilitas masa pekerja para pegawai, perputaran (turn over) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu ada pengganti
m. Inisiatif, pegawai yang diijinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana harus berusaha keras.
n. Esprit de corps, mendorong team spirit akan membangun keselarasan dan persatuan dalam organisasi.
3. Max Weber dan Birokrasi
Weber mengembangkan sebuah model struktural yang ia katakan sebagai alat yang paling efisien bagi organisasi-organisasi tujuannya. Ia menyebut struktural ideal ini sebagai birokrasi. Birokrasi adalah model yg paling efisien dan efektif untuk organisasi yg mempunyai tingkat kompleksitas tinggi seperti perusahaan, pemerintah, dan militer.
4. Ralph C. Davis dan Perencanaan Rasional
Davis mengatakan bahwa tujuan utama sebuah perusahaan adalah pelayanan ekonomis. Tidak ada perusahaan yang hidup jika tidak dapat memberikan niai ekonomis. Nilai ekonomis ini dikembangkan melalui aktivitas yang dilakukan oleh para anggota nya untuk menciptakan produk atau jasa organisasi.


C. 1930-1960 – Behaviouralis
1.  Elton Mayo dan Kajian Hawthorne
Kajian ini mencoba membuktikan pengaruh penerangan pada produktivitas kerja. Hipotesis awalnya, cahaya mempengaruhi. Namun hasilnya nihil. Maka ditemukanlah bahwa factor sosial dan psikologi yang berupa penerimaan kelompok dan rasa aman adalah hal-hal yang mempengaruhi produktivitas kerja.
2. Douglas McGregor dan Teori X- Teori Y
Teori X ada empat asumsi:
a. Para pegawai pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan jika mungkin, berusaha menghindarinya.
b. Karena pegawai tidak menyukai pekerjaan, maka mereka harus dipaksa, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan – tujuan yang akan diinginkan.
c. Para pegawai akan mengelakan tanggungjawab dan dan mencari pengarahan yang formal sepanjang hal itu mungkin
d. Kebanyakan pegawai menempatkan rasa aman diatas faktor lain berhubungan dengan pekerjaan danhanya akan memperlihatkan sedikit ambisi.
Kebalikan dari pandangan yang negative terhadap manusia McGregor menempatkan asumsi lain yang disebut teori Y.
a. Para pegawai dapat melihat pekerjaan sebagai sesuatu yang biasa seperti halnya istirahat atau bermain.
b. Manusia akan menentukan arahnya sendiri dan mengendalikan diri, jika mereka merasa terikat kepada tujuan-tujuan.
c. Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima, dan juga mencari tanggung jawab.
d. Kreativitas yaitu, kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan yang baik tersebar luas pada seluruh populasi dan tidak selalu merupakan hak yang menduduki fungsi manajerial.
3. Warren Bennis dan Birokrasi
Bennis mengatakan bahwa pengambilan keputusan pada birokrasi yang disentralisasi, kepatuhan kepada wewenang, serta pembagian kerja yang sempit diganti dengan struktur yang desentralisasi dan demokratis yang diorganisasi disekitar kelompok yang fleksibel. Pengaruh didasakan atas kekuasaan mulai diganti dengan pengaruh yang berasalkan dari keahlian. Webber yang beragumentasi bahwa birokrasi adalah organisasi yang ideal maka Warren Bennis menyatakan yang sebaliknya-kondisi saat ini menunjukkan bahwa bentuk organisasi ideal yang fleksibel.
4. Kontribusi dari Sekolah Hubungan Manusia
Tahun 1960-an, kebanyakan manajer telah sadar tentang pengaruh perilaku manusia pada outcome organisasi. Salah satu masalah yang dihadapi mereka adalah bagaimana untuk mengklasifikasikan perilaku ini dan untuk memasukkan sikap humanistik dalam struktur organisasi dan praktik. Mengingat bahwa tekanan globalisasi pada organisasi muncul untuk menjadi pemimpin lagi jam kerja dan keamanan kerja kurang, kita di masa depan mungkin melihat munculnya kembali sekolah hubungan manusia.


D. 1960-1980 Masa Kontingensi
1. Herbert Simon dan Serangan Prinsip-Prinsip
Herbert menyatakan bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan. Bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan prinsip-prinsip yang simplistik-baik dalam keragaman mekanistik maupun humanistik.
2. Perspektif Lingkungan dari Katz dan Kahn
Dalam bukunya, The Social Psychology of Organizations, mereka memberikan deskripsi yang meyakinkan tentang keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya, dan perlunya menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika mereka ingin bertahan hidup.
3. Kasus Teknologi, James Thompson
James Thompson menekankan hubungan antara teknologi, lingkungan, dan struktur, tidak hanya pada organisasi bisnis saja. James Thompson, telah memberi alasan yang kuat mengenai pentingya teknologi di dalam menentukan struktur yang sesuai bagi sebuah organisasi.
4. J. Woodward
Penelitian pada 1960-an, serta kerangka konseptual yang ditawarkan oleh james thompson, telah membuat kasus yang mengesankan untuk kepentingan teknologi dalam menentukan struktur yang sesuai untuk sebuah organisasi. Berkaitan dengan lingkungan, tidak ada diskusi kontemporer teori organisasi akan lengkap tanpa pertimbangan dari teknologi dan kebutuhan untuk manajer untuk mencocokkan struktur dengan teknologi.




5. Kelompok Aston dan Besaran Organisasi
Selain pendukung lingkungan, dan teknologi, teori dari periode ini termasuk mereka yang menganjurkan ukuran organisasi sebagai faktor penting yang mempengaruhi struktur.
  • besaran atau ukuran organisasi mempengaruhi struktur organisasi
  • organisasi kecil atau besar memiliki komponen struktur hampir sama
  • memiliki pola tertentu pada komponen organisasi saat organisasi mulai berkembang dan maju.


E. 1980-sekarang
1. The Political Nature of Organisations - from 1980 to the present
Ini adalah resert akademis untuk melanjutkan pencarian area baru dari infestasi. Pendekatan yang paling sering untuk teori organisasi berfokus pada politik alamiah dalam organisasi.
2. March dan Simon dan Batas-batas Kognitif terhadap Rasionalitas
March dan Simon menentang gagasan klasik mengenai keputusan rasional dan optimum. Menurut March dan Simon, mayoritas pengambil keputusan memilih alternatif yang cukup baik.. Model yang diperbaiki ini mengakui keterbatasan rasionalitas pengambil keputusan serta mengenai keberadaan tujuan yang saling bertentangan.
3. Jeffrey Preffer dan Organisasi sebagai Arena Politik
Jeffrey Preffer menciptakan suatu model teori organisasi yang memuat koalisasi kekuasaan, konflik-konflik inheren pencapaian tujuan organisasi, dan keputusan-keputusan yang diambil seputar bagaimana mendesain organisasi yang mendukung kepentingan pribadi dari mereka yang berkuasa. Ia mengusulkan agar kendali di dalam organisasi menjadi tujuan ketimbang hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan yang rasional, seperti produksi output yang efisien.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar