EVOLUSI TEORI ORGANISASI
NIDA CHOFIYA A. (041211233167)
A. Kontribusi Awal
Tujuan
utama para ahli selama tahun 1900-1930 adalah untuk mengidentifikasi
prinsip-prinsip universal yang dapat diterapkan manajemen. Dalam prinsip
ini dijelaskan bahwa manajemen membutuhkan pengurangan biaya produksi
yang berperan penting untuk meningkatkan efisiensi. Teori ini merupakan
sistem perspektif tertutup yang berfokus pada analisis praktek kerja.
B. 1900-1930 – Teori Awal Manajemen
1. Frederick Taylor dan Scientific Manajemen
F.W. Taylor (1856-1915) adalah seorang insinyur mesin pada perusahaan baja di Pennsylvania. Frederic mengusulkan empat prinsip scientific management yang menurutnya akan menghasilkan kenaikan yang berarti dalam produktifitas :
a. Penggantian metode kira-kira untuk menentukan setiap elemen daari pekerjaan seorang pekerja yang ditentukan secara ilmiah.
b. Seleksi dan pelatihan pekerja secara ilmiah;
c. Kerjasama antara manajemen dan buruh untuk menyelesaikan tujuan pekerjaan yang sesuai dengan tujuan ilmiah dan
d. Pembagian yang lebih merata diantara para manajer dan para pekerja.
2. Henry Fayol dan Prinsip Organisasi
Fayol mengusulkan empat belas prinsip yang menurutnya dapat digunakan secara universal:
a.
Pembagian kerja prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” adam smith.
Spesialisasi menambah hasil kerja dengan caara membuat para pekerja
lebih efisien.
b.
Wewenang manajer harus dapat memberi perintah. Wewenang memberikan hak
ini kepadanya. Tetapi wewenang berjalan seiring tanggung jawab, jika
wewenang digunakan, timbuulah tanggung jawab.
c.
Disiplin, para pegawai harus menghormati dan menghargai peraturan yang
mengatur organisasi. Displin yang baik merupakan hasil kepemimpinan yang
efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen dan para
pekerja tentang pengaturan organisasi serta penerapan hukum yang adil
bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
d. Kesatuan komando, pegawai seharusnya menerima perintah hanya darai seorang atasan.
e.
Kesatuan arah, setiap kelompok aktifitas organisasi yang mempunyai
tujuan yang sama harus dipimpin oleh seorang manajer dengan menggunakan
sebuah rencana.
f.
Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan individu, kepentingan
seorang pegawai atau seorang kelompok, pegawai tidak boleh mendahulukan
kepentingan organisasi keseluruhan.
g. Remunerasi, bekerja sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
h.
Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauhmana para bawahan terlibat dalam
pengambilan keputusan. Apakah pengembalian keputusan itu disentralisasi
(pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah masalah
proporsi yang tepat.
i.
Rantai skalar, garis wewenang dari manajemen puncak sampai ketingkat
paling rendah merupakan rantai skalar komunitas yang mengikuti rantai
ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta
komunitas silang dapat diijinkan bila disetujui semua pihak.
j. Tata tertib, orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dan waktu yang tepat.
k. Keadilan, manajer harus selalu baik dan jujur kepada bawahan.
l.
Stabilitas masa pekerja para pegawai, perputaran (turn over) pegawai
yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan
perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi
kekosongan harus selalu ada pengganti
m. Inisiatif, pegawai yang diijinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana harus berusaha keras.
n. Esprit de corps, mendorong team spirit akan membangun keselarasan dan persatuan dalam organisasi.
3. Max Weber dan Birokrasi
Weber
mengembangkan sebuah model struktural yang ia katakan sebagai alat yang
paling efisien bagi organisasi-organisasi tujuannya. Ia menyebut
struktural ideal ini sebagai birokrasi. Birokrasi adalah model yg paling
efisien dan efektif untuk organisasi yg mempunyai tingkat kompleksitas
tinggi seperti perusahaan, pemerintah, dan militer.
4. Ralph C. Davis dan Perencanaan Rasional
Davis
mengatakan bahwa tujuan utama sebuah perusahaan adalah pelayanan
ekonomis. Tidak ada perusahaan yang hidup jika tidak dapat memberikan
niai ekonomis. Nilai ekonomis ini dikembangkan melalui aktivitas yang
dilakukan oleh para anggota nya untuk menciptakan produk atau jasa
organisasi.
C. 1930-1960 – Behaviouralis
1. Elton Mayo dan Kajian Hawthorne
Kajian
ini mencoba membuktikan pengaruh penerangan pada produktivitas kerja.
Hipotesis awalnya, cahaya mempengaruhi. Namun hasilnya nihil. Maka
ditemukanlah bahwa factor sosial dan psikologi yang berupa penerimaan
kelompok dan rasa aman adalah hal-hal yang mempengaruhi produktivitas
kerja.
2. Douglas McGregor dan Teori X- Teori Y
Teori X ada empat asumsi:
a. Para pegawai pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan jika mungkin, berusaha menghindarinya.
b.
Karena pegawai tidak menyukai pekerjaan, maka mereka harus dipaksa,
dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan – tujuan
yang akan diinginkan.
c. Para pegawai akan mengelakan tanggungjawab dan dan mencari pengarahan yang formal sepanjang hal itu mungkin
d.
Kebanyakan pegawai menempatkan rasa aman diatas faktor lain berhubungan
dengan pekerjaan danhanya akan memperlihatkan sedikit ambisi.
Kebalikan dari pandangan yang negative terhadap manusia McGregor menempatkan asumsi lain yang disebut teori Y.
a. Para pegawai dapat melihat pekerjaan sebagai sesuatu yang biasa seperti halnya istirahat atau bermain.
b. Manusia akan menentukan arahnya sendiri dan mengendalikan diri, jika mereka merasa terikat kepada tujuan-tujuan.
c. Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima, dan juga mencari tanggung jawab.
d.
Kreativitas yaitu, kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan yang
baik tersebar luas pada seluruh populasi dan tidak selalu merupakan hak
yang menduduki fungsi manajerial.
3. Warren Bennis dan Birokrasi
Bennis
mengatakan bahwa pengambilan keputusan pada birokrasi yang
disentralisasi, kepatuhan kepada wewenang, serta pembagian kerja yang
sempit diganti dengan struktur yang desentralisasi dan demokratis yang
diorganisasi disekitar kelompok yang fleksibel. Pengaruh didasakan atas
kekuasaan mulai diganti dengan pengaruh yang berasalkan dari keahlian.
Webber yang beragumentasi bahwa birokrasi adalah organisasi yang ideal
maka Warren Bennis menyatakan yang sebaliknya-kondisi saat ini
menunjukkan bahwa bentuk organisasi ideal yang fleksibel.
4. Kontribusi dari Sekolah Hubungan Manusia
Tahun
1960-an, kebanyakan manajer telah sadar tentang pengaruh perilaku
manusia pada outcome organisasi. Salah satu masalah yang dihadapi mereka
adalah bagaimana untuk mengklasifikasikan perilaku ini dan untuk
memasukkan sikap humanistik dalam struktur organisasi dan praktik.
Mengingat bahwa tekanan globalisasi pada organisasi muncul untuk menjadi
pemimpin lagi jam kerja dan keamanan kerja kurang, kita di masa depan
mungkin melihat munculnya kembali sekolah hubungan manusia.
D. 1960-1980 Masa Kontingensi
1. Herbert Simon dan Serangan Prinsip-Prinsip
Herbert
menyatakan bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang
dangkal dan terlalu disederhanakan. Bagi suatu kajian mengenai kondisi
yang dibawahnya dapat diterapkan prinsip-prinsip yang simplistik-baik
dalam keragaman mekanistik maupun humanistik.
2. Perspektif Lingkungan dari Katz dan Kahn
Dalam
bukunya, The Social Psychology of Organizations, mereka memberikan
deskripsi yang meyakinkan tentang keunggulan-keunggulan perspektif
sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah
organisasi dengan lingkungannya, dan perlunya menyesuaikan diri terhadap
lingkungan yang berubah jika mereka ingin bertahan hidup.
3. Kasus Teknologi, James Thompson
James
Thompson menekankan hubungan antara teknologi, lingkungan, dan
struktur, tidak hanya pada organisasi bisnis saja. James Thompson, telah
memberi alasan yang kuat mengenai pentingya teknologi di dalam
menentukan struktur yang sesuai bagi sebuah organisasi.
4. J. Woodward
Penelitian
pada 1960-an, serta kerangka konseptual yang ditawarkan oleh james
thompson, telah membuat kasus yang mengesankan untuk kepentingan
teknologi dalam menentukan struktur yang sesuai untuk sebuah organisasi.
Berkaitan dengan lingkungan, tidak ada diskusi kontemporer teori
organisasi akan lengkap tanpa pertimbangan dari teknologi dan kebutuhan
untuk manajer untuk mencocokkan struktur dengan teknologi.
5. Kelompok Aston dan Besaran Organisasi
Selain
pendukung lingkungan, dan teknologi, teori dari periode ini termasuk
mereka yang menganjurkan ukuran organisasi sebagai faktor penting yang
mempengaruhi struktur.
- besaran atau ukuran organisasi mempengaruhi struktur organisasi
- organisasi kecil atau besar memiliki komponen struktur hampir sama
- memiliki pola tertentu pada komponen organisasi saat organisasi mulai berkembang dan maju.
E. 1980-sekarang
1. The Political Nature of Organisations - from 1980 to the present
Ini
adalah resert akademis untuk melanjutkan pencarian area baru dari
infestasi. Pendekatan yang paling sering untuk teori organisasi berfokus
pada politik alamiah dalam organisasi.
2. March dan Simon dan Batas-batas Kognitif terhadap Rasionalitas
March
dan Simon menentang gagasan klasik mengenai keputusan rasional dan
optimum. Menurut March dan Simon, mayoritas pengambil keputusan memilih
alternatif yang cukup baik.. Model yang diperbaiki ini mengakui
keterbatasan rasionalitas pengambil keputusan serta mengenai keberadaan
tujuan yang saling bertentangan.
3. Jeffrey Preffer dan Organisasi sebagai Arena Politik
Jeffrey
Preffer menciptakan suatu model teori organisasi yang memuat koalisasi
kekuasaan, konflik-konflik inheren pencapaian tujuan organisasi, dan
keputusan-keputusan yang diambil seputar bagaimana mendesain organisasi
yang mendukung kepentingan pribadi dari mereka yang berkuasa. Ia
mengusulkan agar kendali di dalam organisasi menjadi tujuan ketimbang
hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan yang rasional, seperti
produksi output yang efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar