Minggu, 16 Maret 2014

ITSNANI MAULIDA ROHMAWATI/041211231233
Tugas ke-2 Resume Teori Organisasi
KEEFEKTIFAN ORGANISASI



Keefektifan Individu :
  • Kemampuan
  • Keahlian
  • Pengetahuan
  • Sikap
  • Motivasi
Pendekatan dalam mendefinisikan Keefektifan Organisasi:
  1. Pendekatan Pencapaian Tujuan
Organisasi ada untuk pencapaian tujuan, Pencapaian tujuan merupakan efekifitas organisasi.
Organisasi harus memiliki tujuan akhir, Tujuan harus diidentifikasi dan didefinisikan dengan baik sehingga dapat dipahami, karena tujuan harus bisa dikelola. Setiap organisasi yang memiliki tujuan harus ada kesepakatan terhadap tujuan tersebut.
Penerapan :
  • Tujuan organisasi adalah hasil keputusan bersama.
  • Tujuan dirumuskan secara spesifik dan jelas.
  • Perlu ada  ukuran yang menjadi indicator pencapaian tujuan.
Masalah :
  • Tujuan organisasi belum tentu dirumuskan secara jelas, dengan batasan waktu yang jelas.
  • Tujuan organisasi belum tentu berorientasi pada kepentingan populasi target pelayanan.
  • Orgtanisasi belum tentu merumuskan indicator yang jelas untuk mengukur pencapaian tujuan.
  1. Pendekatan Sistem
Organisasi terdiri dari bagian – bagian yang saling berhubungan. Jika salah satu bagiannya lemah, maka akan berpengaruh negative pada keseluruhan sistem. Efektifitas mempersyaratkan kesadaran dan keberhasilan interaksi dengan konstituen lingkungan. Manajer tidak boleh gagal dalam memelihara hubungan baik dengan berbagai konstituen yang memiliki kekuatan untuk menganggu keberlangsungan organisasi.
Pendekatan sistem menekankan pada criteria yang akan meningkatkan kelangsungan organisasi dalam waktu yang lama, seperti :
  • Kemampuan organisasi dalam memperoleh sumber-sumber.
  • Memelihara interaksi di dalam dan dengan lingkungan diluar organisasi.
  • Relasi dengan lingkungan yang menjamin secara terus menerus perolehan masukan dan keluaran yang dapat diterima dengan baik.
  • Efisiensi dalam transformasi masukan menjadi keluaran (jumlah klien yang dilayani, investasi modal dalam tekhnologi pelayanan, perubahan dalam jumlah klien yang dilayani).
  • Komunikasi yang transparan.
Akan tetapi pengukuran variable proses seperti komunikasi yang transparan, atau fleksibilitas respon terhadap perubahan lingkungan sulit diukur.
  1. Pendekatan Konstituen Strategiis
Dalam arena politik, organisasi memilih sejumlah konstituen, dan setiap konstituen memiliki harapan atau tuntutan yang berbeda. Arena politik mengandung berbagai kepentingan yang bersaing untuk mengatur perolehan sumber-sumber, tingkat kekuatan pengaruh dikap konstituen berbeda. Organisasi yang efektif dikaji dari bagaimana organisasi berhasil memuaskan konstituen kritis atau penting yang menentukan kelangsungan organisasi.
Mnajer memilih tujuan yang menggambarkan respon terhadap kepentingan kelompok yang mengendalikan sumber- sember penting untuk kelangsungan organisasi.
Organisasi yang efektif adalah yang dapat memuaskan harapan konstituen (dalam lingkungan organisasi tersebut) dominan yang diperlukan untuk mendukung keberlangsungan organisasi. Pendekatan ini tidak member perhatian pada seluruh lingkungan organisasi, tetapi pada lingkungan yang mengancam kelangsungan organisasi.
Identifikasi konstituen :
  • Pemilik
  • Pekerja
  • Pelanggan/ klien
  • Supplier
  • Creditor
  • Serikat
  • Masyarakat local
  • Badan pemerintah


Memisahkan konstituen strategi dari lingkungan yang lebih besar, mudah diucapkan tetapi sulit dilakukan. Karena perubahan lingkungan yang cepat mengakibatkan apa yang dianggap penting kemarin, belum tentu penting untuk hari ini.
  1. Pendekatan Pemangku Kepentingan
Stakeholder Engagement is the process of effectively eliciting stakeholders’ views on their relationship with the organisation/programme/project (Friedman and Miles 2006).Stakeholder Analysis is a technique used to identify and assess the influence and importance of key people, groups of people, or organisations that may significantly impact the success of your activity or project (Friedman and Miles 2006).Stakeholder Management is essentially stakeholder relationship management as it is the relationship and not the actual stakeholder groups that are managed (Friedman and Miles 2006).
  1. Pendekatan Balanced Score Card
Balanced Score Card (BSC) adalah suatu konsep pengukuran kinerja yang mengakomodasikan berbagai indicator kinerja ke dalam suatu konsep yang kemudian digunakan untuk mengukur kinerja suatu organisasi (Kaplan dan Norton, 1996) pengukuran BSC menggunakan empat perspektif mengacu pada Kaplan (1996).
  1. Perspektif Finansial
  2. Perspektif Kepuasaan Pelanggan
  3. Perspektif proses bisnis internal
  4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar