KEEFEKTIFAN ORGANISASI
NADHIAR IRMA SURYANI/041211232042
Keefektifan organisasi sangat penting bagi organisasi itu sendiri. Organisasi yang efektif disebabkan oleh struktu organisasi yang tepat, teori organisasi menjelaskan struktur organisasi mana yang dapat menuntun atau meningkatkan keefektifan organisasi.
Pendekatan awal terhadap Efektifitas Organisasi sampai th 1950 sangat sederhana dimana keefektifan didefinisikan sebagai sejauh mana organisasi mewujudkan tujuan-tujuannya. Dalam definisi ini memiliki makna ganda yg sangat membatasi baik penelitian mengenai subyek tsb maupun kemampuan manager praktek untuk menangkap arti dan menggunakan konsep tersebut. Misalnya : tujuan siapa ? Tujuan jangka panjang atau jangka pendek ? Tujuan resmi ataukah tujuan aktual? Namun, tujuan terpenting dari organisasi teersebut yakni kelangsungan hidup. kelangsungan hidup merupakan evaluasi tentang hidup atau mati. Namun, organisasi tidak mengenal meninggal seperti manusia tapi mereka dibuat kembali. Kelangsungan hidup dari organisasi dapat dikatakan sebagai seberapa eksis organisasi tersebut.
Tahun 1960 an dan permulaan 1970an ada suatu tinjauan mengenai kajian EO. Tinjauan tersebut mengenai kajian EO. Melalui identifikasi tiga puluh kriteria berbeda yang semuanya mengaku dapat mengukur “Keefektifan Organisasi”. namunn, criteria tersebut tidak semuanya relevan bagi semua organisasi.
Peneliti mengatakan bahwa sebuah organisasi dapat dikatakan efektif atau tidak berdasarkan beberapa faset yang berbeda yang secara relative tidak bergantung satu sama lain, sehingga keefektifan organisasi tidak mempunyai definisi yang operasional.
Pendekatan Pencapaian Tujuan
Pendekatan pencapaian tujuan menyatakan bahwa keefektifan sebuah organisasi harus dimulai dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya. Untuk mengukur keefeketifan organisasi harus:
- Organisasi harus punya tujuan akhir
- Tujuan tersebut harus diidentifikasi dan ditetapkan dengan baik agar dapat dimengerti
- Tujuan tersebut harus sedikit saja agar mudah dikelola
- Harus ada consensus atau kesepakatan umum mengenai tujuan-tujuan tersebut
Tujuan org tsb tujuan siapa? Kadang apa yang telah secara resmi dinyatakan oleh perusahaan bukanlah tujuan yang sebenarnya. Fakta bahwa organisasi memiliki tujuan yang majemuk.
Pendekatan Sistem
Organisasi memperoleh masukan, melakukan proses transformasi dan menghasilkan keluaran (output). Dalam pendekatan system, tujuan akhir tidak diabaikan namun hanya dipandang sebagai suatu elemen dalam kumpulan criteria yang akan meningkatkan kelangsungan hidup jangka panjang dari organisasi. Jadi, fokusnya adalah bukan pada tujuan akhir tertentu tapi cara yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan akhir. Pendekatan system terhadap EO mengimplikasikan bahwa organisasi terdiri dari sub-sub bagian ini mempunyai performa yang buruk maka akan timbul dampak yang negative terhadap performa.
Dua kekurangan dari pendekatan system ada hubungannya dengan pengeluaran dan masalah apakah cara-cara itu memang benar-benar penting.
Pendekatan Konstituensi-Strategis
Organisasi dikatakan efektif apabila dapat memenuhi tuntutan dari konstituensi yang terdapat di dalam lingkungan organisasi tersebut yaitu konstituensi yang menjadi pendukung kelanjutan eksistensi organisasi tersebut. Pendekatan ini sama dengan pandangan system tanpa penekanannya beda. Keduanya memperhitungkan adanya saling ketergantungan tapi pandangan konstiuensi-strategis tidak memperhatikan semua lingkungan organisasi.
Pada pendekatan konstituensi-organisasi diasumsikan sebagai arena politik tempat kelompok-kelompok yang berkepentingan bersaing untuk mengendalikan sumber daya yang dibutuhkan organisasi untuk keberlangsungan hidup.
Karena lingkungan berubah sangat cepat sehingga yang berlaku hari iini mungkin tidak berlaku pada hari berikutnya. Tugas untuk memisahkan konstituensi strategis dari lingkungan yang lebih besar mudah diucapkan tapi sulit dilakukan.
Pendekatan Nilai-nilai Bersaing
Pendekatan nilai-nilai bersaing menawarkan kerangka kerj yang integrative antar variable-variable. Yang mendasari pendekatan nilai bersaing adalah bahwa criteria yang dinilai dan gunakan dalam menilai keefektifan organisasi bergantung kepada individu. Sehingga setiap individu akan mempresepsikan berbeda.
Konsep EO sangat subyektif dan tujuan yang dipilih seorang penilai berdasarkan atas nilai-nilai pribadi, preferensi serta minatnya. Pendekatan nilai-nilai bersaing mengatakan bahwa ada elemen umum yang mendasari setiap daftar criteria EO yang komprehensif dan bahwa elemen tersebut dapat dikombinasikan sedemikian rupa sehingga menciptakan kumpulan dasar mengenai nilai-nilai bersaing. Lalu membentuk sebuah model keefektifan yang unik.
Nilai-nilai yang bersaing mencakup konstituensi strategis tetapi tidak berbuat apa-apa untuk mengurangi masalah seperti yang timbul karena digunakannya pendekatan ini. Penggunaan daur hidup untuk menentukan apakah model-model tentu keefektifan itu benar-benar berubah dengan cara yang dapat diramalkan seiring dengan perkembangan organisasi-organisasi tersebut melalui daur hidup.
Perbandingan Keempat Pendekatan EO
PENDEKATAN
|
DEFINISI
Organisasi efektif sampai sejauh…
|
BERGUNA PADA SAAT
Pendekatan lebih disukai saat…
|
Goal-attainment
|
Org.mencapai tujuan yang telah ditetapkan
|
Tujuan jelas, dibatasi waktu, dapat diukur
|
System
|
Org. memperoleh sumber yang dibutuhkan
|
Ada hub yang jelas antara masukan dan keluaran
|
Strategic-constituencies
|
Semua konstituensi strategis tidak dipenuhi
|
Konstituensi mempunyai pengaruh yang kuat thp org dan org harus menanggapi tuntutan
|
Competing values
|
Penekanan org. di keempat bidang utama sesuai dengan preferensi dari konstituen
|
Org sendiri tdk jelas mengenai apa yg menjadi penekanannya dalam jangka waktu tertentu
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar