KEFEKTIFAN ORGANISASI
Dian Permatasari_041211232006
Hal yang membuat organisasi efektif adalah struktur organisasi yang tepat. Terdapat empat pendekatan terhadap keefektifan organisasi
- Pendekatan Pencapaian Tujuan
Meyatakan bahwa keefektifan sebuah organisasi harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan (ends) ketimbang caranya (means).
- Asumsi-asumsi
Organiasasi adalah kesatuan yang dibuat dengan sengaja, rasional dan mencari tujuan. Asumsi-asumsi lain pertama organisasi harus memepuyai tujuan akhir. Kedua tujuan tersebut harus ditetapkan dengan baik agar udah dimengerti. Ketiga tujuan tersebut harus sedikit saja agar mudah dikelola. Keempat harus ada kesepakatan umum mengenai tujuan tersebut.
- Tujuan Menjadi Operasional
Para pengambil keputusan adalah kelompok yang akan menmenggariskan tujaun tersebut. Pendekatan paling nyata adalah pada MBO (Management by Objectives). MBO adalah falsafah manajemen yang menilai keefektifan sebuah organisasi serta para anggotanya dengan cara melihat seberapa jauh mereka mencapai tujuan-tujuan khusus yang telah ditetapkan bersama secara nyata oleh pimpinan dan bawahan.
- Masalah Utama dari Pendekatan Tujuan
- Tujuan yang dikemukan merupakan tujuan dari beberapa orang yang menduduki posisi puncak atau senior yang memilki pengalaman lebih.
- Tujuan jangka pendek bertentangan dengan tujuan jangka panjang.
- Tujuan bukan meruapakan standar melainkan dominant condition yang telah terjadi.
- Nilai Bagi Para Manajer
- Memastikan bahwa masukan diterima dari semua orang yang mempunyai pengaruh penting dalam merumuskan tujuan-tujuan yang resmi.
- Menyertkan tujuan yang diperoleh dari perilaku yang diamati dari para anggota organisasi
- Mengakui bahwa organisasi mengejar tujuan jangka pendek dan jangka panajang.
- Menekankan tujuan-tujuan yang nyata dan bukan hanya tujuan masyarakat.
- Melihat tujuan sebagai sesuatu yang dinamis.
- Pendekatan Sistem
Dalam pendekatan sistem tujuan akhir tidak diabaiakan, namun hanya dipandang sebagai satu elemen di dalam kumpulan kriteria yang lebih kompleks. Pendekatan sistem berfokus pada tujuan akhir tertentu, tetapi pada cara yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan akhir itu.
- Asumsi-asumsi
Pendekatan sistem pada kefektifan organisasi mengimplikasikan bahwa organisasi sendiri terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan. Jika salah satu sub bagian ini memepunyai performa yang buruk, maka akan timbul dampak yang negatif terhadap perfoma keseluruhan sistem.
- Sistem Menjadi Operasional
Cara manajer menrepakan pendekatan sistem dengan melihat sampling dari kriteria yang relevan oleh para pendukung sistem. Kemudian memepertimbangkan berbagai cara yang digunakan para manajer untuk mengykur krieri tersebut. Selain iu adalah pemeriksaan manajemen.
- Masalah-Masalah dai Pendekatan Sistem
Masalahyang paling menonjol adalah pengukuran dan masalah apakah car itu mememang benar-bnear penting.
- Nilai Bagi Para Manajer
Para manajer yang menggguknakan pendekatan sistem terhaapa kefektifan cenderung kurang mementingkan hasil yang tepat. Selain itu pendekatan sistem menigkatkan kesadaran manajer tentang adanya ketergantungan di antara aktivitas-aktivitas organisasi. Keunggulan lain adalah pendektaan sistem dapat diaplikasikan jika tujuan akhir sangat samar.
- Pendekatan Konstituensi-Strategis
Organiasasi dikatakan efektif apabila dapat memenuhi tuntutan dari konstituensi yang terdapat di dalam lingkungan organisasi tersebut yaitu konstituensi yang menjadi pendukung kelanjutan eksistensi organisasi tersebut.
- Asumsi-Asumsi
Menurut Pendekatan Konstituensi-Strategis memandang organisasi sebagai arena politik tenpat kelompok-kelompok yang berkepentingan bersaing untuk mengendalikan sumber daya. Kefektifan organisasi menjadi sebuh penilaian tentang sejauh mana keberhasilan sebuah organisasi dalam memenuhi tuntutan konstituensi kritisnya yaitu pihka-pihak yang menjadi tempat bergantung oragnisasi tersebut untuk kelangsungan hidupnya dimasa depan.
- Konstituensi –Strategis Menjadi Operasional
Langkah pertama dapat dengan meminta para aanggota dominant coalition untuk mengidentifikasi konstituensi yang mereka rasakan kritis bagi kelangsungan hidup organisasi. Sehingga akan diperoleh daftar konstituensi strategis.
Langkah kedua daftar ini kemudian dievaluasi untuk menentukan kekuasaan relatif masing-masing.
Langkah ketiga mengdidentifikasi harapan-haraan yang dimilki konstituensi- konstituensi tersebut untuk organisasi. Kemudian organisasi akan dinilai berdasatkan kemampuannya untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut.
- Masalah- masalah dari Pendekatan Konstituensi-Strategis
Tugas untuk memeisahkan konstituensi strategis dari lingkungan yang lebih besar mudah untuk diucapkan, tetapi sukar untuk dilaksanakan.
- Nilai Bagi Para Manajer
Dengan mengoperasikan pendekatan konstituensi strategis, para manajer mengurangi kemungkinan bahwa mereka mungkin mengabaiakn atau sangat mengganggu sebuah kelompok kekuasannya dapat menghambat kegiatan kegiatan sebuah organisasasisecara nyata. Jika manajemen mengetahui dukungan dari siapa mereka butuhkan supaya organisasi dapat memepertahankan kesehatannya, maka mereka dapat memodifikasi urutan preferensi tujuannya sesui engan kebutuhannya untuk mencerminkan hubungan kekuasaan yang berubah dengan para konstituensi strategisnya.
- Pendekatan Nilai-Nilai Bersaing
Mengidentifikasikan seluruh variabel utama yang terdapat dalam bidang kefektifan dan lalu kita menentukan bagaiaman variabel-variabel tersebut saling berhubungan.
- Asumsi-Asumsi
Konsep keefektifan itu sendiri subyektif dan tujuan yang dipilih seorang penilai berdasarkan atas nilai-nilai pribadi, preferensi serta minatnya. Pendekatan nilai-ilai bersaing mengatakan bahwa ada elemen umum yang mebdasari setiap daftar kriteria kefektifan yang komprehensif dan bahwa elemen tersebut dapat dikombinasikan sedemikian rupa sehingga menciptakan kumpulan dasar mengenai nilai-nilai bersaing.
- Nilai-Nilai bersaing menjadi Operasional
Tiga kumpulan dasar mengenai nilai-nila bersaing
- Fleksibilitas versus kontrol fleksibilitas menghargai inovasi, penyesuaian dan perubahan. Sebaliknya kontrol lebih menyukai fleksibilitas-kontrol amat mirip dengan dikotomi penyesuaian pemeliharaan, dua dimensi yang saling bertentangan.
- Manusia dan organisasi apakah ada hubungan dengan penekanan harus ditempatkan pada kesejahteraan dan pengembangan manusia di dalam organisasi atau kesejahteraan dan pengembangan organisasi itu sendiri.
- Cara versus tujuan yang pertama menekanakan pada proses internal dan jangka panjang yang lainnya menekanakan pada tujuan akhir dan jangka pendek.
Lima tahap daur hidup sebuah organisasi adalah
- Entrepreneurial dicirikan oleh inovasi, kreatifitas dan pengaturan cumber daya.
- Collectivity konstituensi strategis kemungkinan besar juga akan termasuk serikat buruh dan para pegawai itu sendiri.
- formalization dan control efisiensi dan ketentraman yang dicari
- perluasan struktur penekanan diletakkan pada pemantauan lingkungan eksternal
- kemunduran konstituensi strategis cenderung untuk sama dengan apa yang terdapat pada organisasi baru dimulai.
- Masalah-Masalah
Nilai bersaing mencakup konstituensi strategis tetapi tidak berbuat apa-apa untuk mengurangi masalah seperti yang timbul karena digunakannya pendekatan ini.
- Nilai Bagi para Manajer
Pendekatan nilai-nilai bersaing dapat memebantu manajer dalam mengidentifikasi kecocokan dari berbagaia kriteria bagi konstituensi yang berbeda-beda serta daur hidup yang berbeda-beda pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar