Nama : Ni L Pt Sipta Dewi Anindita
NIM : 041211232135
PENTINGNYA KEEFEKTIFAN ORGANISASI
Setiap disiplin ilmu dalam ilmu-ilmu administrasi memberikan sumbangan dengan satu dan lain cara untuk membantu para manajer untuk organisasinya menjadi lebih efektif. Yang membuat organisasi lebih efektif adalah struktur organisasi yang tepat. Teori organisasi sebagai sebuah disiplin , menjelaskan struktur organisasi mana yang dapat menuntun , atau meningkatkan keefektifan organisasi.
UPAYA MENCARARI DEFINISI
Keefektifan didefinisikan sebagai sejauh mana organisasi mewujudkan tujuan – tujuannya. Namun, di dalam definisi tersebut tersembunyi makna ganda yang sangat membatasi, baik penelitian mengenai subjek tesebut maupun kemampuan para manajer praktek untuk menangkap arti dan menggunakan konsp tersebut. Sebuah tujuan yang paling disetujui oleh para peneliti dan praktisi sebagai kondisi yang penting bagi keberhasilan sebuah organisasi: kelangsungan hidup. Keefektifan ditingkatkan dengan cara meninggalkan kegiatan bisnis. Tujuan yang sudah disepakati oleh hamper semua orang sebagai yang terpenting – yaitu kelangsungan hidup – akan macet jika diteliti secara lebih seksama. Sebuah organisasi dapat dikatakan efektif atau tidak berdasarkan beberapa faset yang berbeda yang secara relative tidak bergantung satu sama lain, maka keefektifan organisasi tidak mempunyai “definisi yang operasional”.
PENDEKATAN PENCAPAIAN TUJUAN
Pendekatan pencapaian tujuan menyatakan bahwa keefektifan sebuah organisasi harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan (ends) ketimbang caranya (means). Yang prlu diprhatikan adalah bottom line-nya. Yang termasuk kriteria pencapaian tujuan popular adalah memaksimalkan laba, memaksa musuh untuk menyerah, memenangkan prtandingan basket, membuat pasien sembuh kembali, dan sebagainya. Kesamaannya adlah bahwa mereka memperhatikan tujuan (ends) karena organisasi diciptakan untuk mencapai hal itu.
Asumsi – asumsi
- Organisasi harus mempunyai tujuan – tujuan akhir
- Tujuan tersebut harus diidentifikasikan dan ditetapkan dengan baik agar dapat dimengerti.
- Tujuan – tujuan tersebut harus sdikit saja agar mudah dikelola.
- Harus ada consensus atau kesepakatan umum mengenai tujuan – tujuan tersebut.
- Kemajuan kea rah tujuan – ujuan tersebut harus dapat diukur.
Membuat tujuan menjadi operasional
Perusahaan – perusahaan ternyata mengedarkan set tujuan yang berbeda – beda: prtama untuk para pemegang saham, kedua untuk para pelanggan, ketiga untuk para pegawai, keempat untuk masyarakat umumdan yang klima untuk manajemen sendiri, maka pernyataan formal mengenai tujuan organisasi harus diperlakukan sebagai “dongeng yang dihasilkan oleh sebuah organisasi untuk mempertanggungjawabkan, menjelaskan, atau merasionalkan eksistensinya terhadap audience tertentu ketimbang sebagai indikasi yang sah dan dapat dipercaya mengenai tujuan.
Nilainya bagi para manajer
Jika para manajer bersedia menghadapi kompleksitas yang terdapat pada pendekatan pencapaian tujuan tersebut maka mereka bisa memperoleh informasi yang cukup mendasar untuk menilai keefektifan sebuah organisasi. Tetapi masih banyak ada banyak hal yang bersangkut paut dengan keefektifan organisasi ketimbang hanya mengidentifikasi dan mengukur hasil tertentu.
PENDEKATAN SISTEM
Dalam pendekatan sistem, tujuan akhir tidak diabaikan; namun hanya dipandang sebagai satu elemen didalam kumpulan criteria yang lebih kompleks. Pendekatan system berfokus bukan pada tujuan akhir tertentu, tetapi pada cara yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan akhir itu.
Asumsi - asumsi
Pendekatan system terhadap EO mengimlikasikan bahwa organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan . jika salah satu sub bagian ini mempunyai performa yang buruk, maka akan timbul dampak yang negative terhadap performa keseluruhan system.
Membuat system menjadi operasional
Telah dianjurkan bahwa hubungan timbal balik yang penting yang ada pada system dapat diubah menjadi variable atau rasio EO. Pendekatan system lain digunakan oleh para peneliti pada universitas Michigan untuk mempelajari prestasi dari tujuh puluh perusahaan asuransi. Aplikasi system yang lain terhadap EO adalah pemeriksaan manajemen. Manajemen audit dimaksudkan untuk menganalisis aktivitas – aktivitas utama dalam sebuah perusahaan bisnis, aktivitas masa lalu, masa kini, dan masa dating untuk memastikan bahwa organisasi memperoleh usaha maksimal dari sumber-sumber dayanya.
Masalah – masalah
keduanya menggunakan tujuan, maka anda sebaiknya menggunakan yang lebih berarti dan yang (walaupun mempunyai masalah pengukuran sendiri) lebih mudah untuk dikuantifikasikan; yaitu pendekatan mencapai tujuan.
Nilainya bagi para manajer
Para manajer organisasi masyarakat, misalnya, sering kali menggunakan “kemampuan untuk mendapatkan penambahan anggaran” sebagai ukuran keefektifan – menggantikan criteria masukan dengan criteria keluaran.
PENDEKATAN KONSITITUENSI-STRATEGIS
Pendekatan ini mengungkapkan bahwa organisasi dikatakan efektif apabila dapat memenuhi tuntutan dari konstituensi yang terdapat di dalam lingkungan organisasi tersebut yaitu konstituensi yang menjadi pendukung kelanjutan eksistensi organisasi tersebut.
Asumsi – asumsi
Para manajer mengejar sejumlah tujuan yang dipilih mewakili respon terhadap kelompok – kelompok berkepentingan yang mengendalikan sumber – sumber daya yang dibutuhkan organisasi untuk kelangsungan hidupnya.
Membuat kontituensi strategis menjadi operasional
Dapat dimulai dengan meminta para anggota dominant coalition untuk mengidentifikasi konstituensi yang mereka rasakan kritis bagi kelangungan hidup organisasi. Masukan ini dapat dikombinasikan dan disatukan sehingga akan diperoleh sebuah daftar mengenai konstituensi strategis.
Masalah – masalah
Tugas untuk memisahkan konstituensi strategis dari lingkungan yang lebih besar mudah untuk diucapkan, tetapi sukar untuk dilaksanakan. Karena lingkungan berubah dengan cepat, apa yang kemarin kritis bagi organisasi mungkin tidak lagi untuk hari ini.
Nilai bagi para manajer
Mereka dapat memodifikasi urutan preferensi tujuan – tujuannya sesuai dengn kebutuhannya untuk mencerminkan hubungan kekuasaan yang berubah dengan para konstituensi strategisnya.
PENDEKATAN NILAI – NILAI BERSAING
Jika kita menidentifikasikan seluruh variable utama yang terdapat dalam bidang keefektifan dan lalu kita menentukan bagaimana variable – variable tersebut saling berhubungan . pendekatan nilai – nilai bersaing justru menawarkan penawaran kerja yang integrative demikian.
Asumsi – asumsi
Tidak ada criteria “paling baik” untuk menilai keefektifan sebuah organisasi. Tidak ada tujuan tunggal yang dapat disetujui oleh semua orang dan juga tidak ada consensus yang menetapkan tujuan mana yang harus didahulukan dari yang lainnya. Oleh karena itu, konsep EO itu sendiri subyektif, dan tujuan yang dipilih seorang penilai berdasarkan atas nilai – nilai pribadi, preferensi serta minatnya.
Membuat nilai – nilai bersaing menjadi operasional
Nilai dari menghubung – hubungkan tahap – tahap daur hidup , konstituensi strategis, dan model keefektifan harus jelas. Sejauh mana analisis kita akurat, manajemen harus mampu meramalkan criteria keberhasilan mana yang kemungkinan besar akan diutamakan, dalam urutan mana, untuk mengantisipasi perubahan – perubahan yang perlu, dan untuk mengurangi kemungkinan bahwa ada kepentingan tertentu dari konstituensi strategis yang luput dari perhatian.
Masalah – masalah
Nilai – nilai bersaing mencakup konstituensi strategis tetapi tidak berbuat apa – apa untuk mengurangi masalah seperti yang timbul karena digunakan pendekatan ini, seperti yang telah kami singgung.
Nilai bagi para manajer
Membantu manajer dalam mengidentifikasi kecocokan dari berbagai criteria bagi konstituensi yang berbeda – beda serta daur hidup yang berbeda-beda pula.
MEMBANDINGKAN KEEMPAT PENDEKATAN
PENDEKATAN
|
DEFINISI
|
BERGUNA PADA SAAT
|
Organisasi efektif sampai sejauh…
|
Pendekatan lebih disukai pada saat…
| |
Pencapaian tujuan
|
Organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
|
Tujuan jelas, dibatasi waktu, dan dapat diukur.
|
System
|
Organisasi emperoleh sumber yang dibutuhkan.
|
Ada hubungan yang jelas antara masukan dan keluaran.
|
Konstituensi stategis
|
Semua konstituensi strategis paling tidak dipenuhi.
|
Konstituensi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap organiasi, dan organisasi harus menanggapi tuntutan – tuntuan.
|
Nilai – nilai bersaing
|
Penekanan organisasi di keempat bidang utama sesuai dengan preferensi dari konstituen.
|
Organisasi sendiri tidak jelasmengenai apa yang terjadi penekanannya, atau mengenai minat dalam perubahan criteria dalam jangka waktu tertentu.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar