Erwin A. Lihawa
041211232124
Evolusi Teori Organisasi
Terdapat dua dimensi yang mendasari
evolusi teori organisasi, dimana keduanya memiliki perspektif yang berlawanan.
Satunya mengatakan bahwa organisasi pada faktanya menggambarkan sebuah sistem, sedangkan
satunya lagi berurusan dengan tujuan dari sebuah struktur organisasi.
Struktur organisasi pernah tertuang
dalam alkitab, dikatakan bahwa ayah mertua musa adalah pemimpin sepuluh, lima
puluh, ratusan, dan ribuan. Pengalaman pada masa organisasi praindustri
mencerminkan banyak masalah yang dihadapi. English East India Company memiliki
masalah terbesar yaitu memelihara disiplin di kalangan pekerja, menentukan
dimana akan menggunakan uang,dan dimana akan digunakan uang tersebut, dan
mengatur keberagaman budaya. Pada abad ke 18 muncul analisis yang menjadi dasar
dari kehidupan organisasi modern, yaitu divisi pekerja, adalah pembagian tugas
menjadi komponen yang lebih simple, yang dapat dikerjakan secara berulang
sebagai dasar bagi para pemilik spesialisasi tugas.
1900-1930s.
Early Management Theories
Fredric
Taylor dan Scientific Management
4 prinsip yang akan menghasilkan
peningkatan yang signifikan
a. Penggantian metode rule-of-thumb untuk menentukan
setiap elemen dari pekerjaan
b. Seleksi dan pelatihan pekerja secara alamiah
c. Kerjasama antara manajemen dengan pekerja, dengan
metode ilmiah
d. Pembagian tanggung jawab yang lebih merata antara
manajer dan pekerjanya.
Henry Fayol dan Prinsip Organisasi
1.
Divisi kerja,
spesialisasi meningkatkan output dengan membuat pekerja makin efisien.
2.
Wewenang, agar
efektif, wewenang manager harus setara dengan besar tanggung jawabnya.
3. Disiplin, pekerja harus mematuhi dan menghormati
peraturan organisasi.
4. Kesatuan perintah, semua karyawan harus menerima
perintah dari satu atasan.
5. Kesatuan tujuan, karyawan dengan tujuan yang sama
harus diperintah oleh satu manajer dengan satu rencana.
6. Subordinasi kepentingan individu untuk kepentingan
umum
7. Gaji, pekerja harus dibayar sesuai dengan kerjanya.
8. Sentralisasi, berkaitan dengan sejauh mana bawahan
terlibat dalam pengambilan keputusan.
9. Rantai Skalar, garis wewenang dari manajemen puncak
hingga ke tingkat yang paling rendah.
10. Tata tertib, orang dan bahan harus ditempatkan pada
waktu dan tempat yang tepat.
11. Keadilan, manajer harus baik dan jujur tehadap
bawahan.
12. Stabilitas masa kerja para pegawai, turnover pegawai
yang tinggi tidak efisien.
13. Inisiatif, pegai diizinkan menciptakan dan
melaksanakan rencana
14. Esprit de corps, mendorong tim akan membangun
keselarasan dalam organisasi.
Max
Weber dan Birokrasi
Ia mengembangkan model yang
menurutnya paling efisien yang disebut birokrasi. Ini dicirikan dengan
pembagian kerja, hierarki wewenang yang jelas, prosedur seleksi yang formal,
peraturan yang rinci, dan hubungan impersonal.
Ralph
Davis dan Perencanaan Rasional
ini menyatakan bahwa struktur
merupakan hasil logis dari tujuan-tujuan organisasi. Ini juga menawarkan sebuah
model yang sederhana dan langsung untuk merancang sebuah organisasi.
1930s-1960.
The Behaviouralists
Elton
Mayo dan Kajian Hawthrone
Dalam kajian ini, disimpulkan bahwa
norma sosial kelompok merupakan kunci penentu perilaku seseorang.
Chestar
Bernard dan Sistem Kerja Sama
Mempersatukan pandangan Taylor,
Fayol, dan Weber dengan hasil kajian Hawthrone, mendapatkan kesimpulan bahwa
organisasi merupakan sistem kerja sama. Organisasi terdiri dari tugas dan
orang-orang yang harus dipertahankan pada suatu tingkat keeimbangan.
Douglas
McGregor dan Teori X – Teori Y
Ada 2 pandangan tentang manusia,
negative-TeoriX, dan positif-TeoriY
-Teori X
a.
Pegawai tidak
menyukai pekerjaannya dan berusaha menghindarinya
b.
Karena pegawai
tidak menyukainya, maka mereka harus dipaksa dan dikendalikan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
c.
Pegawai akan
menghindari tanggung jawab, dan mencari pengarahan secara formal sebisa
mungkin.
d.
Pegawai
menempatkan keamanan diatas faktor lain dn menunjukkan sedikit ambisi
-Teori Y
a.
Pegawai melihat
pekerjaan sebagai sesuatu yang biasa
b.
Menentukan
arahnya sendiri
c.
Rata-rata orang
mencari tanggung jawab
d.
Kreatif,
kemampuan membuat keputusan yang baik.
Warren
Bennis dan Matinya Birokrasi
Werren Bennis menyatakan bahwa
kondisi saat ini menunjukkan bahwa organisasi yang ideal adalah adhocracy yang
fleksibel.
1960-1980,
The Age of Contingency
Herbert
Simon dan Serangan Terhadap Prinsip Prinsip
Kebanyakan prinsip klasik tidak
lebih dari kata-kata dan saling bertentangan. Ia menyatakan bahwa teori
organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu sederhana
bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan prinsip
yang saling bersaing.
Perspektif
Lingkungan dari Katz dan Kahn
Mereka menyatakan dalam bukunya
yang meyakinkan tentang keunggulanperspektif sistem terbuka untuk menelaah
hubungan yang penting dan perlunya organisasi menyesuaiikan diri dengan
lingkungannya.
Kasus
Teknologi
pada saat ini tidak ada diskusi
mengenai organisasi tanpa memperhatikan teknologi, dan kebutuhan akan
teknologi.
Kelompok
Aston dan Besaran Organisasi
Bukti menunjukkan bahwa beberapa
hal dari komponen mengikuti sebuah pola tertentu pada saat organisasi berkembang
dalam besarannya.
1980
to the Present, The Political Nature of Organization
Batas-Batas
Kognitif Terhadap Rasionalitas Dari March dan Simon
Mereka berargumentasi bahwa
mayoritas pengambil keputusan, memilih alternative yang memuaskan atau cukup
baik.
Organisasi
Pfeffer sebagai Arena Politik
Pfeffer mengatakan bahwa jika ingin
mengerti mengapa dan bagaimana organisasi dirancang secara demikian, maka kita
harus menilai preferensi dari mereka yang ada di dalam organsisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar