Oleh: Clara C. Herlinda
041211231069-kelas J
Keefektifan Organisasi
Keefektifitasan dapat didefinisikan sebagai sejauh mana sebuah organisasi dapat mewujudkan tujuan tujuannya.Dalam ilmu teori organisasi, terdapat 5 pendekatan pengambilan keputusan, yaitu:
- Pendekatan pencapaian tujuan
Pendekatan ini menyatakan keefektifan sebuah organisasi harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya. Terdapat 4 asumsi dasar yang melandasi pendekatan ini:
- Organisasi harus mempunyai tujuan akhir
- Tujuan tujuan tersebut harus diidentifikasi dan ditetapkan dengan baik agar dapat dimengerti
- Tujuan tujuan tersebut harus sedikit saja agar agar mudah dikelola
- Harus ada consensus atau kesepakatan umum mengenai tujuan tujuan tersebut.
Salah satu pendekatan pencapaian tujuan yang paling nyata adalah Management by Objectives (MBO), yaitu cara melihat seberapa jauh organisasi mencapai tujuan khusus yang telah ditetapkan bersama oleh pimpinan dan para bawahannya. Masalah yang mungkin timbul dari pendekatan ini, yaitu fakta bahwa organisasi mempunyai tujuan majemuk juga menciptakan kesulitan dalam pencapaian kesepakatan terhadap tujuan akhir organisasi. Nilai positif pendekatan ini bagi para manajer adalah mereka bisa memperoleh informasi yang cukup mendasar untuk menilai keefektifan organisasi.
- Pendekatan system
Focus dari pendekatan ini adalah pada cara yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan tertentu. Dalam hal ini, tujuan akhir tidak diabaikan, namun dipandang sebagai elemen didalam kumpulan kriteria yang lebih kompleks. Ada 3 asumsi dasar pendekatan system:
- Organisasi terdiri dari sub sub yang saling berhubungan, jika satu sub bagian ini mempunyai peforma yang buruk, maka akan timbul efek negative terhadap keseluruhan peforma system.
- Manajemen tidak boleh gagal mempertahankan hubungan baik dengan pihak eksternal (konsumen, serikat buruh, pemasok, dll) yang mempunyai kekuatan untuk mengacaukan operasi organisasi yang stabil.
- Kelangsungan hidup membutuhkan penggantian yang terus menerus untuk sumberdaya yang dikonsumsi. Kegagalan dalam mengganti berpotensi mengakibatkan kemunduran dan mungkin kematian organisasi.
Pendekatan system melihat pada factor seperti hubungan dalam lingkungan untuk memastikan adanya penerimaan yang terus menerus dari masukan masukan sertapenerimaan yang menguntungkan dari pengeluaran pengeluaran. Masalah yang mungkin timbul dari pendekatan ini berhubungan dengan masalah pengukuran dan masalah apakah cara cara itu memang benar benar penting bagi organisasi.nilai positif pendekatan ini bagi para manajer adalah meningkatkan kesadaran mereka tentang adanyahubungan saling ketergantungan antara aktivitas aktivitas dalam organisasi. Selain itu keuntungan lainnya adalah kemampuannya untuk diimplementasikan jika tujuan akhirnyasangat samar dan sulit diukur.
- Pendekatan konstituensi strategis
Pendekatan ini mengatakan organisasi dikatakan efekrif apabila dapat memenuhi tuntutan dari konstituensi yang terdapat dalam lingkungan organisasi tersebut yaitu konstituensi yang menjadi pendukunga kelanjutan eksistensi organisasi tersebut. Pandangan ini hanya memenuhi tuntutan tuntutan dari hal hal dalam lingkungan yang dapat mengancam kelangsungan hidup organisasi. Dalam pendekatan ini organisasi diasumsikan sebagai arena politik tempat kelompok berkepentingan bersaing untukn mengendalikan sumberdaya. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa para manajer mengejar sejumlah tujuan dan bahwa tujuan yang dipilih mewakili respons terhadap kelompok kelompok berkepentingan yang mengendalikan sumberdaya yang dibutuhkan organisasi.
Manajer yang ingin mengaplikasikan perspektif ini dapat memulai dengan beberapa langkah, yaitu:
- Meminta para anggota koalisi dominan untuk mengidentifikasi konstitusi yang mereka rasakan kritis bagi kelangsungan hidup organisasi
- Daftar ini kemudian dievaliasi untuk menentukan kekuasaan relative masing masing
- Mengidentifikasi harapan hrapan yang dimiliki konstituensi konstituensi tersebut untuk organisasi
- Terakhir, membandingkan berbagai harapan tersebut, menentukan harapan harapan yang umum dan yang tidak sesuai, memberi bobot relative kepada berbagai konstituensi tersebutm dan merumuskan sebuah urutan preferensi dari berbagai tujuan bagi organisasi secara keseluruhan.
Masalah yang mungkin timbul dari pendekatan ini adalah tugas untuk memisahkan konstituensi strategis dari lingkungan yang lebih besar mudah untuk diucapkan tetapi sukar dilaksanakan, dikarenakan lingkungan berubah dengan cepat. Namun beberapa keunggulan dari pendekatan ini adalah mengurangi kemungkinan para manajer mengabaikan atau sangat mengganggu sebuah kelompok yang kekuasaannya dapat menghambat kegiatan organisasi secara nyata. Selain itu mereka dapat memodifikasi urutan preferensi tujuan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pendekatan nilai bersaing
Pedekatan ini mengatakan bahwa kriteria yang di nilai dan digunakan dalam menilai keefektifan organisasi bergantung pada siapa sebenarnya anda dan siapa yang anda wakili. Misalnya dalam sebuah kelas, penilaian terhadap kinerja dosen akan berbeda beda dari masing masing mahasiswanya, seperti itulah gambaran dari pendekatan ini. Asumsi yang digunakan adalah bahwa tidak ada kriteria “paling baik” untuk menilai keefektifan organisasi. Selain itu konsep EO itu sendiri bersifat subjektif , dan tujuan yang dipilih seseorang penilai berdasarkan atas nilai pribadi, preferensi serta minatnya.
Pendekatan ini dapat mengatasi masalah yang timbul jika kita menggunakan pendekatan pencapaian tujuan atau system. Pendekatan nilai bersaing dapat membantu manajer dalam mengidentifikasi kecocokan dari berbagai kriteria bagi konstituensi yang berbeda beda serta daur hidup yang berbeda beda pula.
- Pendekatan balanced score card
Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategic atau lebih tepat dinamakan "Strategic based responsibility accounting system” yang menjabarkan misi dan strategi suatu organisasi ke dalam tujuan operasional dan tolok ukur kinerja perusahaan tersebut. Balanced Scorecard merupakan suatu system management strategi yang menjabarkan visi dan strategi suatu perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur. Tujuan dan tolak ukur dikembangkan untuk setiap 4 (empat) perspektif yaitu : perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses usaha dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Manfaat Balanced Scorecard bagi perusahaan menurut Kaplan dan Norton (2000: 122) adalah sebagai berikut :
- Balanced Scorecard mengintegrasikan strategi dan visi perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
- Balanced Scorecard memungkinkan manajer untuk melihat bisnis dalam perspektif keuangan dan non keuangan (pelanggan, proses bisnis internal, dan belajar dan bertumbuh)
- Balanced Scorecard memungkinkan manajer menilai apa yang telah mereka investasikan dalam pengembangan sumber daya manusia, system dan prosedur demi perbaikan kinerja perusahaan dimasa mendatang.
Balanced Scorecard yang baik harus memenuhi beberapa kriteria antara lain:
- Dapat mendefinisikan tujuan strategi jangka panjang dari masing- masing perspektif (outcomes) dan mekanisme untuk mencapai tujuan tersebut (performance driver)
- Setiap ukuran kinerja harus merupakan elemen dalam suatu hubungan sebab akibat (cause and effect relationship)
- Terkait dengan keuangan, artinya strategi perbaikan seperti peningkatan kualitas, pemenuhan kepuasan pelanggan, atau inovasi yang dilakukan harus berdampak pada peningkatan pendapatan perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar