TUGAS RESUME
TEORI ORGANISASI
KEEFEKTIFAN ORGANISASI
Disusun oleh :
Nama : Muhammad Bobby Kurniawan
NIM : 04121123304
Kelas : J
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN S1 MANAJEMEN
2014
Keefektifan organisasi
Terdiri dari keefektifan individu dan kelompok, namun arti sebenarnya adalah lebih banyak dari jumlah keefektifan infividu dan kelompok lewat pengaruh sinergi, organisasimampu mendapatkan hasil karya yang lebih tinggi tingkatnya daripada jumlah hasil karya tiap – tiap bagiannya.
Faktor penyebabnya adalah :
- Lingkungan
- Teknologi
- Strategi
- Struktur
- Proses
- Budaya
Ada beberapa pendekatan dalam pengukuran keefektifan organisasi, antara lain :
- Pendekatan Tujuan
Merupakan pendekatan yang paling lazim digunakan untuk menilai dan melihat keefektifan organisasi. Keberhasilan organisasi diukur dari kemampuan mencapai tujuan yang telah ditargetkan. Kriteria yang populer adalah memaksimalkan keuntungan, memaksa musuh untuk menyerah, memenangkan pertandingan olahraga, membuat pasien menjadi sembuh, dan sebagainya.
Menurut E. Frank Harrison dalam Gibson ( 1993:p.28) disebutkan beberapa kesulitan yang dikenal secara luas yaitu :
- Pencapaian tujuan tidak dapat segera dkur pada organisasi yang tidak memproduksi barang – barang yang berwujud
- Organisasi berusaha mencapai lebih dari satu tujuan dan tercapainnya satu tujuan sering kali menghalangi atau mengurangi kemampuannya untuk mencapai tujuan yang lain
- Adanya beberapa tujuan yang harus dicapai dan disepakati oleh semua anggota adalah meragukan
- Pendekatan teori sistem
Adalah pengukuran keefektifan organisasi berfokus bukan pada tujuan akhir tertentu, tetapi pada cara – cara yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan akhir itu. Memandang keefektifan organisasi sebagai kemampuan untuk memperoleh masukan, memproses tersebut, menyalurkan keluaran, dan mempertahankan stabilitas dan keseimbangan di dalam sistem.
Menurut Muhyadi (1989:289) memandang organisasi dengan dua penekanan yaitu :
- Bahwa organisasi mutlak perlu menyesuaikan diri dengan kebutuhkan lingkungan
- Bahwa secara intern organisasi harus memberikan perhatian cukup pada siklus input – proses – output
- Pendekatan sasaran
Adalah mencoba mengukur sejauh mana organisasi berhasil merealisasikan sasaran yang hendak dicapainnya. Pegukuran keefektifan dengan menggunakan sasaran yang sebenarnya akan memberi hasil yang lebih realistis dari pengukuran keefektifan berdasarkan sasaran resmi dengan memperhatikan permasalahan yang ditimbulkan oleh beberapa hal berikut :
- Adanya macam – macam luaran
- Adanya subyektivitas dalam penilaian
- Pengaruh perbedaan konstektual\
- Pendekatan sumber
Adalah melalui keberhasilan dalam mendapatkan berbagai jenis sumber yang dibutuhkan untuk memelihara keandalan sistem organisasi agar bisa menjadi efektif. Sederhananya, keefektifan organisasi seringkali diukur dengan jumlah ataupun kuantitas berbagai jenis sumber yang berhasil diperoleh dari lingkungannya sehingga ia tetap hidup.
Menurut J. Barton Cunningham dalam Lubis Huseini (1987:p.61), ada beberapa dimensi untuk mengukur pendekatan sumber; antara lain :
- Kemampuan organisasi untuk memanfaatkan lingkungan untuk memperoleh berbagai jenis sumber yang bersifat langkah dan nilainya tinggi
- Kemampuan para pengambil putusan dalam organisasi untuk menginterpretasikan sifat – sifat lingkungan secara tepat
- Kemampuan organisasi untuk menghasilkan output tertentu dengan menggunakan sumber – sumber yang berhasil diperoleh
- Kemampuan organisasi dalam memelihara kegiatan operasionalnya sehari – hari
- Kemampuan organisasi untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan
- Pendekatan proses
Pendekatan ini tidak memperhatikan lingkunang organisasi, dan memusatkan perhatian terhadap kegiatan yang dilakkukan terhadap sumber – sumber yang dimiliki oleh organisasi yang menggambarkan tingkat effisiensi serta kesehatan organisasi.
Menurut J. Barton Cunningham, ada berbagai komponen yang dapat dapat menunjukkan efektivitas organisasi adalah sebagai berikut :
- Perhatian atasan terhadap bawahan
- Semangat kerjasama dan loyalitas kelompok kerja
- Saling percaya dan komunikasi antara karyawan dengan manajer
- Desentralisasi dalam pengambilan putusan
- Adanya komunikasi vertikal dan horizontal yang lancar dalam organisasi
- Adanya usaha dari setiap individu maupun keseluruhan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan
- Adanya sistem imbalan yang merangsang manajer untuk mengusahakan terciptanya kelompok – kelompok kerja yang efektif serta performansi dan pengembangan karyawan
- Organisasi dan bagian – bagian bekerja sama secara baik, dan konflik yang terjadi selalu diselesaikan dengan acuan kepentingan organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar