Jumat, 14 Maret 2014

WAHYU ANANG TRI A
041211232142


KEEFEKTIFAN ORGANISASI


PENGERTIAN EFEKTIFITAS ORGANISASI
Menurut Soekarno K. (1986:42) efektif adalah pencapaian tujuan atau hasil dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor tenaga, waktu, biaya, fikiran alat dan lain-alat yang telah dikeluarkan/ digunakan. Hal ini berarti bahwa pengertian efektivitas yang dipentingkan adalah semata-mata hasil atau tujuan yang dikehendaki. Jadi pengertian efektivitas kinerja organisasi adalah pencapaian tujuan atau hasil yang dilakukan dikerjakan oleh setiap individu secara bersama-sama.
Begitu pula tidak dapat dikatakan bahwa efektivitas kelompok adalah jumlah dari efektivitas individu. Hubungan antara pandangan pandangan tersebut berubah-ubah tergantung dari faktor-faktor seperti jenis organisasi, pekerjaan yang dilaksanakan, teknologi yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. Keefektifan organisasi dapat didefinisikan sebagai tingkatan pencapaian organisasi atas tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.
Pendekatan Pencapaian Tujuan (goal attainment approach)
Pendekatan pencapaian tujuan mengasumsi bahwa organisasi adalah kesatuan yang dibuat dengan sengaja, rasional, dan mencari tujuan. Oleh karena itu, pencapaian tujuan yang berhasil menjadi sebuah ukuran yang tepat tentang keefektifan. Pertama, organisasi harus mempunyai tujuan akhir. Kedua, tujuan-tujuan tersebut harus diidentifikasi dan ditetapkan dengan baik agar dapat dimengerti. Ketiga, tujuan-tujuan tersebut harus sedikit saja agar mudah dikelola. Keempat, harus ada consensus atau kesepakatan umum mengenai tujuan-tujuan tersebut..
Pendekatan Sistem (system approach)
Pendekatan sistem terhadap efektifitas organisasi mengimplikasikan bahwa organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan. Jika slah satu sub bagian ini mempunyai performa yang buruk, maka akan timbul dampak yang negative terhadap performa keseluruhan system.
Keefektifan membutuhkan kesadaran dan interaksi yang berhasil dengan konstituensi lingkungan. Kekurangan yang paling menonjol dari pendekatan system adalah hubungannya dengan pengukuran dan masalah apakah cara-cara itu memang benar-benar penting. Keunggulan akhir dari pendekatan system adalah kemampuannya untuk diaplikasikan jika tujuan akhir sangat samara atau tidak dapat diukur.
PENDEKATAN
DEFINISI
BERGUNA PADA SAAT
Pencapaian tujuan
Organisasi efektif jika organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Tujuan jelas, dibatasi waktu, dan dapat diukur
Sistem
Organisasi memperoleh sumber yang dibutuhkan
Ada hubungan yang jelas antara masukan dan keluaran
Konstituensi strategis
Semua konstituensi strategis paling tidak dipenuhi
Konstituensi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap organisasi, dan organisasi harus menanggapi tuntutan-tuntutan
Manajemen Strategis (Stategic Management)
Adalah serangkaian keputusan dan tindakan yang digunakan untuk merumuskan dan melaksanakan strategi yang memungkinkan kesesuaian sangat kompetitif antara perusahaan dan lingkungannya sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan.
Pendekatan konstituensi-strategis
Pendekatan ini menekankan pada pemenuhan tuntutan konstituensi itu di dalam lingkungan yang darinya orang tersebut memerlukan dukungan yang terus menerus bagi kelangsungan hidupnya.
Pembentukan Strategi
Tugas awal dalam manajemen strategis biasanya penyusunan dan penyebaran pernyataan misi. Dokumen ini menguraikan, pada dasarnya, raison d’etre dari sebuah organisasi. Selain itu, menentukan ruang lingkup kegiatan organisasi ingin melakukan, ditambah dengan pasar perusahaan keinginan untuk melayani.
Pembentukan Strategis adalah kombinasi dari tiga proses utama yang adalah sebagai berikut:
  • Melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing: baik internal dan eksternal; baik mikro dan makro-lingkungan-lingkungan.
  • Bersamaan dengan penilaian ini, tujuan yang ditetapkan. Tujuan-tujuan ini harus sejajar dengan garis waktu, beberapa berada dalam jangka pendek dan lain-lain pada jangka panjang.


Pendekatan stakeholders,
Dikatakan efektif apabila dapat memenuhi bagi pemilik adalah laba atau investasi, pertumbuhan penghasilan , pegawai adalah kompensasi, tunjangan tambahan, kepuasaan pada kondisi kerja , pelanggan adalah kepuasan terhadap harga, kualitas, pelayanan , kreditur adalah kemampuan untuk membayar hutang.
Dalam 3 (tiga) hal diatas  dapat kita ambil salah satu contoh seperti pendekatan system, dimana pendekatan system ini sangat berpengaruh dalam organisasi yaitu sebagai berikut :


Pendekatan Sistem


Pendekatan sistem memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi yang tak terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari lingkungan eksternal dalam pengertian luas. Sebagai suatu pendekatan sistem manajemen meliputi sistem umum dan sistem khusus serta analisis tertutup maupun terbuka.


Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal dan sosiopsikologis. Analis sistem manajemen spesifik meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan mekanisme perencanaan serta pengawasan.


Pendekatan Nilai – Nilai Bersaing (Competing-values approach)
Pendekatan nilai-nilai bersaing, bertitik tolak dengan assumsi terdapat apa yang disebut dengan fleksibilitas (mampu menyesuaikan diri dengan perubahan, perolehan sumber (mampu meningkatkan dukungan dari luar dan memperluas jumlah tenaga kerja), perencanaan (tujuan jelas dan dipahami dengan benar), produktifitas (volume keluaran tinggi, rasio keluaran terhadap masukan tinggi), Ketersediaan informasi (saluran komunikasi membantu pemberian informasi kepada orang mengenai hal-hal yang mempengaruhi pekerjaan mereka), stabilitas (perasaan tenteram, kontinuitas, kegiatan yang berfungsi secara lancar), Tempat kerja yang kondusif (pegawai mempercayai, menghormati serta bekerja sama dengan yang lain), tenaga kerja terampil (pegawai memperoleh pelatihan, mempunyai keterampilan dan berkapasitas untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik).


Nilai-nilai bersaing secara nyata melangkah lebih jauh dari pada hanya pengakuan tentang adanya pilihan yang beraneka ragam. Pendekatan tersebut mengasumsikan tentang adanya pilihan yang beraneka ragam. Pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa berbagai macam pilihan tersebut dapat dikonsolidasikan dan diorganisasi.


Pendekatan Balance-scorecard (Balance – scorecard Approach)  
Balance –Screcard merupakan konsep manajemen yang diperkenalkan oleh Kaplan pada tahun 1992, sebagai perkembangan dari konsep pengukuran kinerja (performance measurement). Pengukuran kinerja ini dengan menentukan pendekatan efektif yang seimbang (balance)  Pendekatan tersebut berdasarkan empat perspektif yaitu :
1. Perspektif Financial
2. Perspektif Pelanggan  
3. Perspektif Proses bisnis internal.
Perspektif   Financial
Ukuran financial memang sangat penting terutama didalam memberikan tindakan ekonomis yang sudah diammbil. Ukuran kinerja finansial memberikann petunjuk apakah strategi perusahaan implementasi , dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak didalam meningkatkan keuntungan perusahaan. Tujuan finansial biasanya berhubungan dengan profitabilitas melalui pengukuran laba operasi, return on capital employed (ROCE) atau economic value added serta terciptanya arus kas.  
Perspektif Pelanggan.
Didalam perspektif pelanggan balance-scorecard, manajemen harus mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar dimana unit bisnis tersebut akan bersaing. Ukuran utama tersebut terdiri dari kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, akuisisi pelanggan baru, profitabilitas dan pangsa pasar pada segmen sasaran.   
Perspektif Proses Bisnis Internal
Didalam perspektif Proses Bisnis Internal, para eksekutif  mengidentifikasikan berbagai proses internal penting yang harus dikuasai dengan baik oleh perusahaan.  Ukuran proses bisnis internal  berfokus kepada berbagai proses internal yang akan berdampak besar kepada kepuasan pelanggan dan pencapaian tujuan finansial perusahaan.

Pada pendekatan tradisional, perusahaan hanya berusaha memantau dan meningkatkan proses bisis yang sudah ada dalam upaya memenuhi ukuran finansial, tetapi pendekatan balance scorecard harus mengidentifikasi berbagai proses baru yang harus dikuasai agar dapat memenuhi berbagai tujuan pelanggan dan finansial, atau harus mampu mengantisipasi kebutuhan pelanggan dimasa yang akan datang.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar