Senin, 17 Maret 2014

Nama: Afidah Arofah
Nim: 041211233150
Kelas: J/ S1 Manajemen




Keefektifan Organisasi

Organisasi terdiri dari individu-individu dan kelompok-kelompok. Karena itu keefektifan organisasi terdiri dari keefektifan individu dan kelompok. Namun demikian, keefektifan  organisasi adalah lebih banyak dari jumlah keefektifan individu dan kelompok; lewat pengaruh sinergi (kerja sama), organisasi mampu mendapatkan hasil karya yang lebih tinggi tingkatnya daripada jumlah hasil karya tiap-tiap bagiannya. Sebenarnya, alasan bagi organisasi sebagai alat untuk melaksanakan pekerjaan masyarakat adalah bahwa organisasi itu dapat melakukan pekerjaan yang lebih banyak daripada yang mungkin dilakukan oleh individu. Faktor penyebabnya: lingkungan, teknologi, strategi, struktur, proses dan budaya.
Dalam organisasi modern keefektifan lebih banyak dilihat dari sudut sistem.. Dengan berfikir secara sistem maka berbagai dimensi efektivitas (produktivitas, kepuasan, stabilitas, dan lain-lain) diupayakan pencapainnya secara optimal sehingga organisasi memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri dan berkembang, baik secara intern maupun ekstern.


PENTINGNYA KEEFEKTIFAN ORGANISASI

Organisasi dibentuk karena punya tujuan. Dengan tujuan maka organisasi menjadi dinamis. Dalam kedinamisannya para manajer dan para analis organisasi berupaya untuk membuat organisasinya lebih efektif.
Harjito (1995:p.16) mengemukakan bahwa organisasi selalu berusaha untuk mempu mempertahankan keberadaannya (existence) dan berusaha untuk mengembangkan diri (develop). Untuk dapat mempertahankan hal tersebut, sebagai kunci keberhasilan organisasi adalah keefektifan.


C.  PENGUKURAN KEEFEKTIFAN ORGANISASI
1.      Kriteria Keefektifan


Charles R. Milton (Muhyadi, 1989:p.281), mengemukakan bahwa kriteria keefektifan organisasi dapat dilihat dari berbagai segi sehinga diperoleh berbagai versi keefektifan.
Dari segi lingkup pengukurannya dikenal adanya keefektifan makro dan mikro;
Dari segi jumlah variabel yang digunakan dalam pengukuran dikenal adanya efektivitas model variabel tunggal dan jamak;
Dari segi waktu pengukurannya dikenal adanya keefektifan statis dan dinamis
Dari segi tingkat generalisasinya dikenal adanya keefektifan terbatas dan umum.




Efisiensi (efficiency)

Konsep efisiensi didefinisikan sebagai angka perbandingan (ratio) antara keluaran dan masukan. Dalam sebuah organisasi masukan diubah menjadi keluaran melalui proses transformasi (siklus: masukan-proses-keluaran). 



Kepuasan (Satisfaction)

Kepuasan sebagai kriteria efectivitas menunjuk kepada keberhasilan organisasi memenuhi kebutuhan yang dirasakan oleh para anggota dan juga kepuasan bagi para pemakai barang atau jasa yang dihasilkan..


Adaptasi (adaptiveness)

Kemampuan adaptasi íalah kesanggupan organisasi melakukan perubahan sesuai dengan tuntutan keadaan. Penyebab dilakukannya perubahan dapat berasal dari luar (lingkungan) dan dapat pula dari dalam organisasi yang bersangkutan. Dibandingkan dengan kriteria terdahulu (produksi, efisiensi, dan kepuasan), konsep adaptasi lebih bersifat abstrak


Perkembangan (developmen).

 Pengembangan organisasi adalah kriteria yang menunjukkan kepada kemampuan organisasi untuk memandang jauh ke depan dan melakukan investasi dalam rangka mempertahankan hidup dan mengembangkan usaha  organisasi. 


Berbagai Pendekatan dalam Pengukuran keefektifan Organisasi:


Pendekatan Tujuan (Goal Attainment)


Pendekatan tujuan merupakan pendekatan yang paling lazim digunakan untuk menilai dan melihat keefektifan organisasi. Keefektifan organisasi ditetapkan sebagai pencapaian tujuan akhir organisasi. Dan hampir semua definisi organisasi dalam kepustakaan dirumuskan bahwa pembentukan organisasi adalah dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, ukuran keberhasilan organisasi diukur dari kemampuan mencapai tujuan yang telah ditargetkan. Yang termasuk kriteria pencapaian tujuan yang populer adalah memaksimalkan keuntungan, memaksa musuh untuk menyerah, memenangkan pertandingan olahraga, membuat pasien menjadi sembuh, dan sebagainya.
Pendekatan teori sistem
Pendekatan sistem dalam pengukuran keefektifan organisasi berfokus bukan pada tujuan akhir tertentu, tetapi pada cara-cara yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan akhir itu. Pendekatan sistem memandang keefektifan organisasi sebagai kemampuan untuk memperoleh masukan, memproses tersebut, menyalurkan keluaran, dan mempertahankan stabilitas dan keseim-bangan di dalam sistem.


Pendekatan Sasaran (goal approach)

Pendekatan sasaran dalam pengukuran keefektifan organisasi dimulai dengan identifikasi sasaran organisasi dan mengukur tingkat keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran tersebut. Dengan demikian pendekatan ini mencoba mengukur sejauh mana organisasi berhasil merealisasikan sasaran yang hendak dicapinya.


Pendekatan Sumber (system resources approach)


Pendekatan sumber mengukur keefektifan organisasi melalui keberhasilan dalam mendapatkan berbagai jenis sumber yang dibutuhkan untuk memelihara keandalan sistem organisasi agar bisa menjadi efektif. Sumber-sumber yang ada dalam lingkungan sering kali bersifat langka dan bernilai tinggi (mahal) sehingga keefektifan organisasi dapat dinyatakan sebagai keberhasilan dalam memanfaatkan lingkungannya untuk memperoleh berbagai jenis sumber yang bersifat langka, maupun yang nilainya tinggi itu. Secara sederhana, keefektifan organisasi seringkali diukur dengan jumlah ataupun kuantitas berbagai jenis sumber yang berhasil diperoleh dari lingkungannya sehingga ia tetap hidup.
Pendekatan proses (internal  proces approach)
Pendekatan proses menganggap keefektifan organisasi sebagai efisiensi dan kondisi (kesehatan) dari organisasi internal. Pada organisasi yang efektif proses internal berjalan dengan lancar, karyawan bekerja dengan kegembiraan serta kepuasan yang tinggi, kegiatan masing-masing bagian terkoordinasi secara baik dengan produktivitas yang tinggi. Pendekatan ini tidak memperhatikan lingkungan organisasi, dan memuastkan perhatian terhadap kegiatan yang dilakukan terhadap sumber-sumber yang dimiliki oleh organisasi, yang menggambarkan tingkat efisiensi serta kesehatan organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar