Senin, 17 Maret 2014

Tugas Teori Organisasi
KEEFEKTIFAN ORGANISASI
Disusun Oleh :
Kelas
Muhammad Furqoni 041211233083








DEPARTEMEN MANAJEMEN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2014
KEEFEKTIFAN ORGANISASI
Yang membuat organisasi efektif adalah dengan adanya struktur organisasi yang tepat.
Keefektifan didefinisikan sejauh mana sebuah organisasi mewujudkan tujuan-tujuannya.
Tujuan tersebut ialah kelangsungan hidup
Kriteria tentang keefektifan organisasi :
  1. Keefektifan keseluruhan
  2. Produktivitas
  3. Efisiensi
  4. Laba
  5. Kualitas
  6. Kecelakaan
  7. Pertumbuhan
  8. Kemangkiran
  9. Pergantian pegawai
  10. Kepuasan kerja
  11. Motivasi
  12. Moral/semangat juang
  13. Control
  14. Konflik/solidaritas
  15. Fleksibiltas/penyesuaian
  16. Perencanaan dan penetapan tujuan
  17. Consensus tentang tujuan
  18. Internalisasi tujuan organisasi
  19. Consensus tentang tujuan
  20. Keterampilan interpersonal manajerial
  21. Keterampilan manajerial
  22. Manajemen informasi dan komunikasi
  23. Kesiapan
  24. Pemanfaatan lingkungan
  25. Evaluasi pihak luar
  26. Stabilitas
  27. Nilai sumber daya manusia
  28. Partisipasi dan pengaruh yang digunakan bersama
  29. Penekanan pada pelatihan dan pengembangan
  30. Penekunan pada performa
Kesimpulan dari ketiga puluh poin : organisasi dapat dikatakan efektif atau tidak efektif berdasarkan beberapa faset yang berbeda yang secara relative tidak bergantung satu sama lain, maka keefektifan organisasitidak mempunyai definisi yang operasional.
Organisasi diciptakan untuk mencapai satu tujuan atau lebih yang telah ditetapkan sebelumnya, oleh karena itu pencapaian tujuan merupakan kriteria yang paling banyak digunakan untuk menentukan keefektifan.
  1. Pendekatan pencapaian tujuan
Menyatakan bahwa keefektifan organisasi harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya.
Organisasi adalah kesatuan yang dibuat dengan sengaja, rasional, dan mencari tujuan.
Asumsi :
  1. Organisasi harus mempunyai tujuan-tujuan akhir.
  2. Tujuan tersebut harus diidentifikasi dan ditetapkan dengan baik agar dapat dimengerti.
  3. Tujuan tersebut harus sedikit saja agar mudah dikelola
  4. Harus ada consensus atau kesepakatan umum mengenai tujuan-tujuan tersebut.
MBO (Manangement by objectives) :
Merupakan pendekatan pencapai tujuan yang paling nyata terlihat.
MBO sendiri adalah falsafah manajemen yang menilai keefektifan organisasi serta para anggotanya dengan cara melihat seberapa jauh mereka mencapai tujuan-tujuan khusus yang telah ditetapkan bersama oleh pimpinan dan para bawahan.
Masalah :
  • Tujuan jangka pendek organisasi kerap kali berbeda dengan tujuan jangka panjangnya
  • Tujuan majemuk dan kepentingan yang berbeda-beda dalam organisasi mengakibatkan kesepakatan terhadap tujuan tidak dapat terjadi kecuali bila tujuan tersebut dinyatakan dalam istilah yang mendua dan samar-samar untuk memberi kesempatan pada berbagai kelompok yang berkepentingan untuk mengintrepretasikannya sesuai kepentingan pribadi mereka.
  • Tujuan tidak mengatur perilaku.
  1. Pendekatan sistem.
Tujuan akhir tidak diabaikan namun hanya dipandang sebagai satu elemen didalam kumpulan kriteria yang lebih kompleks.
Model ini menekankan kriteria yang akan meningkatkan kelangsungan hidup jangka panjang dari organisasi.
Asumsi :
-Organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan.
- Keefektifan membutuhkan kesadaran dan interaksi yang berhasil dengan konstituensi lingkungan.
- Kelangsungan hidup membutuhkan penggantian yang terus menerus untuk sumber daya yang dikonsumsi.
Pandangan sistem ini melihat kepada faktor-faktor seperti hubungan dengan lingkungan untuk memastikan adanya penerimaan yang terus menerus dari masukan-masukan serta penerimaan yang menguntungkan dari keluaran-keluaran.
Fokus : cara-cara yang diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup organisasi terus menerus.
Pendukung sistem tidak mengabaikan pentingnya tujuan akhir tertentu sebagai sebuah determinan dari keefektifan organisasi.
Mereka mempertahankan keabsahan tujuan yang dipilih dan ukuran yang digunakan untuk menilai kemajuan terhadap tujuan-tujuan tersebut.
Dimensi keefektifan :
  1. Business volume
  2. Production cost
  3. New member productivity
  4. Youthfullness of members
  5. Business mix
  6. Workforce growth
  7. Devotion to management
  8. Maintenance cost
  9. Member productivity
  10. Market penetration
Kajian diatas mempertimbangkan keluaran-keluaran utama dan memperhatikan cara penting yang harus dipenuhi jika organisasi ingin bisa bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama.
Masalah :
  • Pengembangan alat ukur yang sah dan handal untuk memperoleh kuantitas atau intensitasnya tidak mungkin.
  • Cenderung kurang mementingkan hasil yang cepat
  1. Pendekatan Konstituensi Strategis
Organisasi dikatakan efektif apabila dapat memenuhi tuntutan dan konstituensi yang terdapat didalam lingkungan organisasi tersebut yaitu konstituensi yang menjadi pendukung kelanjutan eksistensi organisasi tersebut.
Pandangan ini tidak memperhatikan semua lingkungan organisasi. Pandangan ini hanya memenuhi tuntutan dari hal-hal didalam lingkungan yang dapat mengancam kelagsungan  hidup organisasi.
Asumsi :
  • Organisasi diasumsikan sebagai arena politik tempat kelompok-kelompok yang berkepentingan bersaing untuk mengendalikan sumber daya.
  • Keefektifan organisasi menjadi sebuah penilaian tentang sejauh mana keberhasilan sebuah organisasi dalam memenuhi tuntutan konstituensi kritisnya yaitu pihak-pihak yang menjadi tempat bergantung organisasi tersebut untuk kelangsungan hidupnya dimasa depan.
  • Para manajer mengejar sejumlah tujuan dan bahwa tujuan yang dipilih mewakili respons terhadap kelompok-kelompok berkepentingan yang mengendalikan sumber-sumber daya yang dibutuhkan organisasi untuk kelangsungan hidupnya.
Berikut ini kriteria EO yang khas dari konstituensi strategis yang dipilih
Konstituensi
Kriteria EO yang khas
Pemilik
Laba atas investasi ; pertumbuhan penghasilan
Pegawai
Kompensasi ; tunjangan tambahan kepuasan pada kondisi kerja
Pelanggan
Kepuasan terhadap harga, kualitas, pelayanan
Pemasok
Kepuasan terhadap pembayaran potensi dari penjualan masa datang
Kreditur
Kemampuan untuk membayar hutang
Serikat buruh
Upah dari tunjangan tambahan yang bersaing; kondisi kerja yang memuaskan, kesediaan untuk melakukan tawar menawar yang adil
Pejabat masyarakat lokal
Keikut sertaan dari para anggota organisasi dalam masalah lokal, tidaki adanya kerusakan pada lingkungan masyarakat
Lembaga pemerintahan
Tunduk pada hukum ; menghindari denda dan teguran


Masalah :
  • Tugas untuk memisahkan konstituensi strategis dari lingkungan yang lebih besar mudah untuk diucapkan, tetapi sukar untuk dilaksanakan.
Dengan mengoperasikan pendekatan ini, para manajer mengurangi kemungkinan bahwa mereks mungkin mengabaikan atau sangat menganggu sebuah kelompok yang kekuasaan nya dapat menghambat kegiatan-kegiatan sebuah organisasi secara nyata.
  1. Pendekatan nilai-nilai bersaing
Tema utama : kriteria yang anda nilai digunakan dalam menilai keefektifan organisasi.
Asumsi :
  • tidak ada kriteria "paling baik" untuk menilai keefektifan sebuah organisasi.
  • Tidak ada tujuan tunggal yang dapat disetujui oleh semua orang dan juga tidak ada consensus yang menetapkan tujuan mana yang harus didahulukan dari yang lainnya.
Kumpulan dasar mengenai nilai-nilai bersaing :
  • Fleksibiltas versus control
  • Pilihan bahwa Penekanan harus ditempatkan pada kesejahteraan dan pengembangan manusia didalam organisasi atau kesejahteraan dan pengembangan organisasi itu sendiri.
  • Cara versus tujuan organisasi ; yang pertama menekankan pada proses internal dan jangka panjang ; yang lainnya menekankan pada tujuan akhir dan jangka pendek.
Empat macam model atau definisi tentang keefektifan organisasi
  1. Human relation model : mendefinisikan EO sebagai adanya tenaga kerja yang terpadu/kohensif sebagai acara dan terampil sebagai tujuan.
  2. Open system model : mencakup sel-sel OFM (organitation, flexibility, means) dan OFE (organitation, flexibility, ends). Keefektifan dalam model ini didefinisikan sebagai fleksibiltas sebagai cara dan kemampuan untuk mendapatkan sumber daya sebagai tujuan.
  3. Rational goal model : adalah sel OCM (organitation, control, means) dan OCE (organitation, control, ends). Keberadaan dari rencana-rencana tertentu dan tujuan sebagai cara serta produktivitas dan efisiensi yang tinggi sebagai tujuan digunakan sebagai bukti dari keefektifan. Akhirnya sel-sel PCM (people, control, means) dan PCE (people, control, ends) membentuk internal proses model
  4. Internal Process model : model ini menekankan pada manusia dan control serta pada penyebaran informasi sebagai cara dan stabilitas serta ketentraman sebagai tujuan didalam penilaian keefektifan.
Delapan sel kriteria EO
SEl
DESKRIPSI
DEFINISI
OFM
Fleksibiltas
Mampu menyesuaikan diri dengan baik terhadap perubahan pada kondisi dan tuntutan dari luar
OFE
Perolehan sumber
Mampu meningkatkan dukungan dari luar dan


memperluas tenaga kerja
OCM
Perencanaan
Tujuan jelas dan dipahami dengan benar
OCE
Produktivitas dan efisiensi
Volume keluaran tinggi, rasio keluaran terhadap masukan tinggi
PCM
Ketersediaan informasi
Saluran komunikasi membantu pemberian informasi pada orang mengenai hal-hal yang mempengaruhi pekerjaan mereka
PCE
Stabilitas
Perasaan tentram, kontinuitas, kegiatan-kegiatan berfungsi secara lancer
PFM
Tenaga kerja yang kohesif
Pegawai mempercayai, menghormati serta bekerja sama dengan yang lain
PFE
Tenaga kerja terampil
Pegawai memperoleh perhatian, mempunyai keterampilan, dan kapasitas untuk melaksanakan pekerjaan nya dengan baik


Lima tahap didalam daur hidup sebuah organisasi
  1. Entrepreneurial : organisasi dicirikan oleh inovasi, kreativitas, dan pengaturan sumber daya. Mendapatkan bantuan dari luar sangatlah penting. Demikian juga, kemampuan untuk menunjukan fleksibiltas.
  2. Collectivity : konstituensi strategis kemungkinan besar juga akan termasuk serikat buruh dan para pegawai itu sendiri. Manajemen perlu menciptakan suasana kekeluargaan didalam organisasi dan mengembangkan komitmen yang tinggi dari para anggotanya.
  3. Formalisasi dan Kontrol : organisasi telah menjadi dewasa dan konstituensi strategis pada titik ini para pegawai, peminjam uang, pemasok, langganan, dan sebagainya. Mengevaluasi organisasi dalam hal stabilitas dan prodiktivitas.
  4. Perluasan struktur : penekanan diletakan pada pemantauan lingkungan eksternal. Konstituensi strategis pada tahap ini menekankan fleksibilitas organisasi, kemampuan untuk memperoleh sumber daya, serta tingkat pertumbuhan organisasi
  5. Kemunduran : konstituensi starategis cenderung untuk sama dengan yang terdapat pada saat organisasi baru dimulai perhatian diletakkan pada kemampuan organisasi untuk melakukan inovasi dan memperoleh sumber daya.
Nilai-nilai bersaing mengakui bahwa kriteria majemuk dan kepentingan-kepentingan yang saling bertentangan mendasari setiap usaha dalam menentukan dan menilai EO.
MEMBANDINGKAN KEEMPAT PENDEKATAN TENTANG EO
PENDEKATAN
DEFINISI
BERGUNA PADA SAAT
Pencapaian tujuan
  • Organisasi efektif sejauh ….
  • Organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan


  • Pendekatan lebih disukai pada saat…
  • Tujuan jelas, dibatasi waktu dan dapat diukur
  • Sistem
    Sistem organisasi memperoleh sumber yang dibutuhkan
    Ada hubungan yang jelas antara masukan dan keluaran
    Konstituensi strategis
    semua konstituensi strategis paling tidak dipenuhi
    Konstituensi memiliki pengaruh yang kuat terhadap organisasi dan organisasi harus menanggapi tuntutan-tuntutan
    Nilai-nilai bersaing
    Penekanan organisasi dikeempat bidang utama sesuai dengan referensi dari konstituen
    Organisasi sendiri tidak jelas mengenal apa yang menjadi penekanan nya atau mengenal minat dalam perubahan kriteria dalam jangka waktu tertentu

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar