Senin, 17 Maret 2014

TUGAS RESUME TEORI ORGANISASI
AGA HERALDIKA PURNOMO
041211232158
BAB 3
Keefektifan Organisasi
PENDEKATAN-PENDEKATAN KEEFEKTIFAN ORGANISASI
  1. Pendekatan Pencapaian Tujuan (goal attainment approach)
Pendekatan pencapaian tujuan mengasumsi bahwa organisasi adalah kesatuan yang dibuat dengan sengaja, rasional, dan mencari tujuan. Oleh karena itu, pencapaian tujuan yang berhasil menjadi sebuah ukuran yang tepat tentang keefektifan.
Namun demikian agar pencapaian tujuan bisa menjadi ukuran yang sah dalam mengukur keefektifan organisasi, beberapa hal yang harus diperhatikan :


1      Organisasi harus mempunyai tujuan akhir.
2.     Tujuan-tujuan tersebut harus diidentifikasi & ditetapkan sehingga mudah  dipahami                    
3.     Tujuan-tujuan tersebut harus sedikit saja agar mudah dikelola.
4.     Harus ada consensus atau ( kesepakatan umum mengenai tujuan-tujuan tersebut)


Oleh karena itu empat asumsi diatas menyatakan bahwa keefektifan sebuah organisasi harus dinilai dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya.
Selain itu ada beberapa kekuraangan yang terjadi dalam pendekatan ini antara lain adalah
  1. apa yang dinyatakan secara resmi oleh sebuah organisasi sebagai suatu tujuan tidak selalu mencerminkan tujuan yang sebenarnya.
  2. Tujuan jangka pendek sering kali berbeda dengan tujuan jangka panjangnya.
  3. Organisasi yang memiliki tujuan majemuk akan kesulitan.
  4. Pendekatan Sistem (system approach)
  1. Pendekatan sistem
Pendekatan sistem terhadap efektifitas organisasi mengimplikasikan bahwa organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan. Jika salah satu sub bagian ini mempunyai performa yang buruk, maka akan timbul dampak yang negative terhadap performa keseluruhan sistem.
Keefektifan membutuhkan kesadaran dan interaksi yang berhasil dengan konstituensi lingkungan. Manajemen tidak boleh gagal dalam mempertahankan hubungan yang baik dengan para pelanggan, pemasok, lembaga pemerintahan, serikat buruh, dan konstituensi sejenis yang mempunyai kekuatan untuk mengacaukan operasi organisasi yang stabil.
Kekurangan yang paling menonjol dari pendekatan system adalah hubungannya dengan pengukuran dan masalah apakah cara-cara itu memang benar-benar penting. Keunggulan akhir dari pendekatan system adalah kemampuannya untuk diaplikasikan jika tujuan akhir sangat samara atau tidak dapat diukur.



  1. Pendekatan Konstituen-Strategis (strategic-constituencies approach)
Pendekatan konstituensi-strategis memandang organisasi secara berbeda. Organisasi diasumsikan sebagai arena politik tempat kelompok-kelompok yang berkepentingan bersaing untuk mengendalikan sumber daya. Dalam konteks ini, keefektifan organisasi menjadi sebuah penilaian tentang sejauh mana keberhasilan sebuah organisasi dalam memenuhi tuntutan konstituensi kritisnya yaitu pihak-pihak yang menjadi tempat bergantung organisasi tersebut untuk kelangsungan hidupnya di masa depan.
Kekurangan dari pendekatan ini adalah dalam praktik, tugas untuk memisahkan konstituensi strategis dari lingkungan yang lebih besar mudah untuk diucapkan, tetapi sukar untuk dilaksanakan. Karena perubahan lingkungan yang sangat cepat, titik fokus perusahaan hari ini tidaklah sama dengan hari kemarin. Dengan mengoperasikan pendekatan konstituensi strategis, para manajer mengurangi kemungkinan bahwa mereka mungkin mengabaikan atau sangat mengganggu sebuah kelompok yang kekuasaannya dapat menghambat kegiatan-kegiatan sebuah organisasi secara nyata.
  1. Pendekatan Nilai-nilai Bersaing (Competing-values approach)
Nilai-nilai bersaing secara nyata melangkah lebih jauh dari pada hanya pengakuan tentang adanya pilihan yang beraneka ragam. Pendekatan tersebut mengasumsikan tentang adanya pilihan yang beraneka ragam.
Pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa berbagai macam pilihan tersebut dapat dikonsolidasikan dan diatur. Pendekatan nilai-nilai bersaing mengatakan bahwa ada elemen umum yang mendasari setiap daftar kriteria efektifitas organisasi yang komprehensif dan bahwa elemen tersebut dapat dikombinasikan sedemikian rupa sehingga menciptakan kumpulan dasar mengenahi nilai-nilai bersaing.Masing-masing kumpulan tersebut lalu membentuk sebuah model keefektifan yang unik.












PERBANDINGAN KEEMPAT PENDEKATAN
Untuk menentukan dalam kondisi bagaimana dari masing-masing pendekatan itu agar dapat dicapai hasil yang optimal, maka dapat melihat tabel berikut:


PENDEKATAN
DEFINISI
BERGUNA PADA SAAT
Pencapaian tujuan
Organisasi efektif jika organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Tujuan jelas, dibatasi waktu, dan dapat diukur
Sistem
Organisasi memperoleh sumber yang dibutuhkan
Ada hubungan yang jelas antara masukan dan keluaran
Konstituensi strategis
Semua konstituensi strategis paling tidak dipenuhi
Konstituensi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap organisasi, dan organisasi harus menanggapi tuntutan-tuntutan
Nilai-nilai bersaing
Pendekatan organisasi dikeempat bidang utama sesuai dengan preferensi dan konstituen
Organisasi sendiri tidak jelas mengenai apa yang menjadi penekanannya, atau mengenahi minat dalam perubahan kriteria dalam jangka waktu tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar