Tugas Teori Organisasi
KEEFEKTIFAN ORGANISASI
Disusun Oleh :
Kelas
Didit Ardy Prasetya 041211231065
DEPARTEMEN MANAJEMEN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2014
KEEFEKTIFAN ORGANISASI
Yang membuat organisasi efektif adalah dengan adanya struktur organisasi yang tepat.
Keefektifan didefinisikan sejauh mana sebuah organisasi mewujudkan tujuan-tujuannya.
Tujuan tersebut ialah kelangsungan hidup
Kriteria tentang keefektifan organisasi :
- Keefektifan keseluruhan
- Produktivitas
- Efisiensi
- Laba
- Kualitas
- Kecelakaan
- Pertumbuhan
- Kemangkiran
- Pergantian pegawai
- Kepuasan kerja
- Motivasi
- Moral/semangat juang
- Control
- Konflik/solidaritas
- Fleksibiltas/penyesuaian
- Perencanaan dan penetapan tujuan
- Consensus tentang tujuan
- Internalisasi tujuan organisasi
- Consensus tentang tujuan
- Keterampilan interpersonal manajerial
- Keterampilan manajerial
- Manajemen informasi dan komunikasi
- Kesiapan
- Pemanfaatan lingkungan
- Evaluasi pihak luar
- Stabilitas
- Nilai sumber daya manusia
- Partisipasi dan pengaruh yang digunakan bersama
- Penekanan pada pelatihan dan pengembangan
- Penekunan pada performa
Kesimpulan
dari ketiga puluh poin : organisasi dapat dikatakan efektif atau tidak
efektif berdasarkan beberapa faset yang berbeda yang secara relative
tidak bergantung satu sama lain, maka keefektifan organisasitidak
mempunyai definisi yang operasional.
Organisasi
diciptakan untuk mencapai satu tujuan atau lebih yang telah ditetapkan
sebelumnya, oleh karena itu pencapaian tujuan merupakan kriteria yang
paling banyak digunakan untuk menentukan keefektifan.
- Pendekatan pencapaian tujuan
Menyatakan bahwa keefektifan organisasi harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya.
Organisasi adalah kesatuan yang dibuat dengan sengaja, rasional, dan mencari tujuan.
Asumsi :
- Organisasi harus mempunyai tujuan-tujuan akhir.
- Tujuan tersebut harus diidentifikasi dan ditetapkan dengan baik agar dapat dimengerti.
- Tujuan tersebut harus sedikit saja agar mudah dikelola
- Harus ada consensus atau kesepakatan umum mengenai tujuan-tujuan tersebut.
MBO (Manangement by objectives) :
Merupakan pendekatan pencapai tujuan yang paling nyata terlihat.
MBO
sendiri adalah falsafah manajemen yang menilai keefektifan organisasi
serta para anggotanya dengan cara melihat seberapa jauh mereka mencapai
tujuan-tujuan khusus yang telah ditetapkan bersama oleh pimpinan dan
para bawahan.
Masalah :
- Tujuan jangka pendek organisasi kerap kali berbeda dengan tujuan jangka panjangnya
- Tujuan majemuk dan kepentingan yang berbeda-beda dalam organisasi mengakibatkan kesepakatan terhadap tujuan tidak dapat terjadi kecuali bila tujuan tersebut dinyatakan dalam istilah yang mendua dan samar-samar untuk memberi kesempatan pada berbagai kelompok yang berkepentingan untuk mengintrepretasikannya sesuai kepentingan pribadi mereka.
- Tujuan tidak mengatur perilaku.
- Pendekatan sistem.
Tujuan akhir tidak diabaikan namun hanya dipandang sebagai satu elemen didalam kumpulan kriteria yang lebih kompleks.
Model ini menekankan kriteria yang akan meningkatkan kelangsungan hidup jangka panjang dari organisasi.
Asumsi :
-Organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan.
- Keefektifan membutuhkan kesadaran dan interaksi yang berhasil dengan konstituensi lingkungan.
- Kelangsungan hidup membutuhkan penggantian yang terus menerus untuk sumber daya yang dikonsumsi.
Pandangan
sistem ini melihat kepada faktor-faktor seperti hubungan dengan
lingkungan untuk memastikan adanya penerimaan yang terus menerus dari
masukan-masukan serta penerimaan yang menguntungkan dari
keluaran-keluaran.
Fokus : cara-cara yang diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup organisasi terus menerus.
Pendukung sistem tidak mengabaikan pentingnya tujuan akhir tertentu sebagai sebuah determinan dari keefektifan organisasi.
Mereka
mempertahankan keabsahan tujuan yang dipilih dan ukuran yang digunakan
untuk menilai kemajuan terhadap tujuan-tujuan tersebut.
Dimensi keefektifan :
- Business volume
- Production cost
- New member productivity
- Youthfullness of members
- Business mix
- Workforce growth
- Devotion to management
- Maintenance cost
- Member productivity
- Market penetration
Kajian
diatas mempertimbangkan keluaran-keluaran utama dan memperhatikan cara
penting yang harus dipenuhi jika organisasi ingin bisa bertahan hidup
dalam jangka waktu yang lama.
Masalah :
- Pengembangan alat ukur yang sah dan handal untuk memperoleh kuantitas atau intensitasnya tidak mungkin.
- Cenderung kurang mementingkan hasil yang cepat
- Pendekatan Konstituensi Strategis
Organisasi
dikatakan efektif apabila dapat memenuhi tuntutan dan konstituensi yang
terdapat didalam lingkungan organisasi tersebut yaitu konstituensi yang
menjadi pendukung kelanjutan eksistensi organisasi tersebut.
Pandangan
ini tidak memperhatikan semua lingkungan organisasi. Pandangan ini
hanya memenuhi tuntutan dari hal-hal didalam lingkungan yang dapat
mengancam kelagsungan hidup organisasi.
Asumsi :
- Organisasi diasumsikan sebagai arena politik tempat kelompok-kelompok yang berkepentingan bersaing untuk mengendalikan sumber daya.
- Keefektifan organisasi menjadi sebuah penilaian tentang sejauh mana keberhasilan sebuah organisasi dalam memenuhi tuntutan konstituensi kritisnya yaitu pihak-pihak yang menjadi tempat bergantung organisasi tersebut untuk kelangsungan hidupnya dimasa depan.
- Para manajer mengejar sejumlah tujuan dan bahwa tujuan yang dipilih mewakili respons terhadap kelompok-kelompok berkepentingan yang mengendalikan sumber-sumber daya yang dibutuhkan organisasi untuk kelangsungan hidupnya.
Berikut ini kriteria EO yang khas dari konstituensi strategis yang dipilih
Konstituensi
|
Kriteria EO yang khas
|
Pemilik
|
Laba atas investasi ; pertumbuhan penghasilan
|
Pegawai
|
Kompensasi ; tunjangan tambahan kepuasan pada kondisi kerja
|
Pelanggan
|
Kepuasan terhadap harga, kualitas, pelayanan
|
Pemasok
|
Kepuasan terhadap pembayaran potensi dari penjualan masa datang
|
Kreditur
|
Kemampuan untuk membayar hutang
|
Serikat buruh
|
Upah dari tunjangan tambahan yang bersaing; kondisi kerja yang memuaskan, kesediaan untuk melakukan tawar menawar yang adil
|
Pejabat masyarakat lokal
|
Keikut sertaan dari para anggota organisasi dalam masalah lokal, tidaki adanya kerusakan pada lingkungan masyarakat
|
Lembaga pemerintahan
|
Tunduk pada hukum ; menghindari denda dan teguran
|
Masalah :
- Tugas untuk memisahkan konstituensi strategis dari lingkungan yang lebih besar mudah untuk diucapkan, tetapi sukar untuk dilaksanakan.
Dengan
mengoperasikan pendekatan ini, para manajer mengurangi kemungkinan
bahwa mereks mungkin mengabaikan atau sangat menganggu sebuah kelompok
yang kekuasaan nya dapat menghambat kegiatan-kegiatan sebuah organisasi
secara nyata.
- Pendekatan nilai-nilai bersaing
Tema utama : kriteria yang anda nilai digunakan dalam menilai keefektifan organisasi.
Asumsi :
- tidak ada kriteria "paling baik" untuk menilai keefektifan sebuah organisasi.
- Tidak ada tujuan tunggal yang dapat disetujui oleh semua orang dan juga tidak ada consensus yang menetapkan tujuan mana yang harus didahulukan dari yang lainnya.
Kumpulan dasar mengenai nilai-nilai bersaing :
- Fleksibiltas versus control
- Pilihan bahwa Penekanan harus ditempatkan pada kesejahteraan dan pengembangan manusia didalam organisasi atau kesejahteraan dan pengembangan organisasi itu sendiri.
- Cara versus tujuan organisasi ; yang pertama menekankan pada proses internal dan jangka panjang ; yang lainnya menekankan pada tujuan akhir dan jangka pendek.
Empat macam model atau definisi tentang keefektifan organisasi
- Human relation model : mendefinisikan EO sebagai adanya tenaga kerja yang terpadu/kohensif sebagai acara dan terampil sebagai tujuan.
- Open system model : mencakup sel-sel OFM (organitation, flexibility, means) dan OFE (organitation, flexibility, ends). Keefektifan dalam model ini didefinisikan sebagai fleksibiltas sebagai cara dan kemampuan untuk mendapatkan sumber daya sebagai tujuan.
- Rational goal model : adalah sel OCM (organitation, control, means) dan OCE (organitation, control, ends). Keberadaan dari rencana-rencana tertentu dan tujuan sebagai cara serta produktivitas dan efisiensi yang tinggi sebagai tujuan digunakan sebagai bukti dari keefektifan. Akhirnya sel-sel PCM (people, control, means) dan PCE (people, control, ends) membentuk internal proses model
- Internal Process model : model ini menekankan pada manusia dan control serta pada penyebaran informasi sebagai cara dan stabilitas serta ketentraman sebagai tujuan didalam penilaian keefektifan.
Delapan sel kriteria EO
SEl
|
DESKRIPSI
|
DEFINISI
|
OFM
|
Fleksibiltas
|
Mampu menyesuaikan diri dengan baik terhadap perubahan pada kondisi dan tuntutan dari luar
|
OFE
|
Perolehan sumber
|
Mampu meningkatkan dukungan dari luar dan
|
memperluas tenaga kerja
| ||
OCM
|
Perencanaan
|
Tujuan jelas dan dipahami dengan benar
|
OCE
|
Produktivitas dan efisiensi
|
Volume keluaran tinggi, rasio keluaran terhadap masukan tinggi
|
PCM
|
Ketersediaan informasi
|
Saluran komunikasi membantu pemberian informasi pada orang mengenai hal-hal yang mempengaruhi pekerjaan mereka
|
PCE
|
Stabilitas
|
Perasaan tentram, kontinuitas, kegiatan-kegiatan berfungsi secara lancer
|
PFM
|
Tenaga kerja yang kohesif
|
Pegawai mempercayai, menghormati serta bekerja sama dengan yang lain
|
PFE
|
Tenaga kerja terampil
|
Pegawai memperoleh perhatian, mempunyai keterampilan, dan kapasitas untuk melaksanakan pekerjaan nya dengan baik
|
Lima tahap didalam daur hidup sebuah organisasi
- Entrepreneurial : organisasi dicirikan oleh inovasi, kreativitas, dan pengaturan sumber daya. Mendapatkan bantuan dari luar sangatlah penting. Demikian juga, kemampuan untuk menunjukan fleksibiltas.
- Collectivity : konstituensi strategis kemungkinan besar juga akan termasuk serikat buruh dan para pegawai itu sendiri. Manajemen perlu menciptakan suasana kekeluargaan didalam organisasi dan mengembangkan komitmen yang tinggi dari para anggotanya.
- Formalisasi dan Kontrol : organisasi telah menjadi dewasa dan konstituensi strategis pada titik ini para pegawai, peminjam uang, pemasok, langganan, dan sebagainya. Mengevaluasi organisasi dalam hal stabilitas dan prodiktivitas.
- Perluasan struktur : penekanan diletakan pada pemantauan lingkungan eksternal. Konstituensi strategis pada tahap ini menekankan fleksibilitas organisasi, kemampuan untuk memperoleh sumber daya, serta tingkat pertumbuhan organisasi
- Kemunduran : konstituensi starategis cenderung untuk sama dengan yang terdapat pada saat organisasi baru dimulai perhatian diletakkan pada kemampuan organisasi untuk melakukan inovasi dan memperoleh sumber daya.
Nilai-nilai
bersaing mengakui bahwa kriteria majemuk dan kepentingan-kepentingan
yang saling bertentangan mendasari setiap usaha dalam menentukan dan
menilai EO.
MEMBANDINGKAN KEEMPAT PENDEKATAN TENTANG EO
PENDEKATAN
|
DEFINISI
|
BERGUNA PADA SAAT
|
Pencapaian tujuan
|
|
Pendekatan lebih disukai pada saat…
Tujuan jelas, dibatasi waktu dan dapat diukur
|
Sistem
|
Sistem organisasi memperoleh sumber yang dibutuhkan
|
Ada hubungan yang jelas antara masukan dan keluaran
|
Konstituensi strategis
|
semua konstituensi strategis paling tidak dipenuhi
|
Konstituensi memiliki pengaruh yang kuat terhadap organisasi dan organisasi harus menanggapi tuntutan-tuntutan
|
Nilai-nilai bersaing
|
Penekanan organisasi dikeempat bidang utama sesuai dengan referensi dari konstituen
|
Organisasi
sendiri tidak jelas mengenal apa yang menjadi penekanan nya atau
mengenal minat dalam perubahan kriteria dalam jangka waktu tertentu
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar