Minggu, 16 Maret 2014

NAMA        : DIAH YUNITA SARI
PRODI        : MANAJEMEN
NIM & KELAS    : (041211231054) / J
BAB 3
KEEFEKTIFAN ORGANISASI
Tingkatan pencapaian organisasi atas tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Kesepakatan Mengenai Efektivitas Organisasi (EO)
Tidak ada kesepakatan mutlak
Tetapi, ada beberapa persamaan  kriteria EO, antara lain:
  • EO membutuhkan kriteria majemuk
  • Fungsi organisasi yang berbeda menuntut  kriteria yang berbeda
  • Melibatkan proses dan hasil
Pendekatan Pencapaian Tujuan
Keefektifan organisasi harus dinilai berdasarkan pencapaian tujuannya (ends) daripada berdasarkan caranya (means).
Asumsi yang digunakan
  • Organisasi harus memiliki tujuan-tujuan akhir
  • Tujuan tersebut harus diidentifikasikan dan ditetapkan dengan baik
  • Tujuan-tujuan tersebut harus sedikit saja sehingga mudah dikelola
  • Harus ada konsensus mengenai tujuan-tujuan tersebut
  • Progress yang terjadi harus dapat diukur
Yang mungkin muncul
  • Harus jelas tujuan jangka pendek atau jangka panjang
  • Tujuan dari SIAPA?
  • Tujuan majemuk terkadang saling bertentangan
  • Penetapan Performance Indicator harus berdasar kriteria:
  1. Spesifik dalam time-frame
  2. Spesifik dalam besaran
  3. Spesifik dalam kuantitas
  4. Fleksibel dan berubah seiring waktu
Keabsahan Tujuan dapat ditingkatkan dengan:
  1. Memastikan bahwa masukan diterima dari semua orang yang memiliki pengaruh penting dalam merumuskan tujuan resmi.
  2. Menyertakan tujuan yang sebenarnya melalui pengamatan perilaku anggota organisasi.
  3. Mengakui bahwa organisasi mengejar baik tujuan jangka pendek maupun panjang.
  4. Menekankan pada tujuan nyata yang dapat diukur.
  5. Melihat tujuan sebagai kesatuan dinamis yang berubah dari waktu ke waktu.
Pendekatan Sistem
Organisasi dinilai berdasarkan kemampuannya untuk memperoleh input, memproses input, dan menghasilkan output, mendistribusikan output, serta mempertahankan stabilitas dan keseimbangannya.
Asumsi-asumsi yang digunakan
  • Organisasi terdiri atas sub-sub bagian  yang saling berhubungan. Jika satu  buruk, yang lain ikut buruk.
  • Efektivtas membutuhkan kesadaran dan  interaksi dengan lingkungan.
  • Survival membutuhkan penggantian  yang terus-menerus untuk sumber daya  yang dikonsumsi.
10 dimensi keefektifan
  • Business Volume jumlah dan nilai produk dibandingkan dengan besarnya perusahaan.
  • Production cost biaya per unit dari volume penjualan.
  • New-member productivity  produktivitas agen yang telah bekerja kurang dari 5 tahun.
  • Youthfulness of member  produktivitas anggota yang berusia dibawah 30 tahun.
  • Business mix kombinasi 3 indikasi prestasi umum.
  • Workforce Growth  perubahan relatif dan absolut pada tingkatan tenaga kerja.
  • Devotion to management  komisi penjualan yang diperoleh para manajer.
  • Maintenance cost  biaya untuk mempertahankan pelanggan.
  • Member productivity rata rata bisnis baru per agen.
  • Market penetration proporsi dari pasar potensial yang dikerjakan.
Manfaat
  • Untuk memastikan adanya  penerimaan  yang terus menerus dari  input dan  penerimaan menguntungkan  dari  output
  • Fleksibilitas respon perubahan
  • Efektivitas organisasi dalam mengelola  Input menjadi output
Masalah yang mungkin muncul
  • Pengukuran untuk proses akan jauh  lebih sulit dibandingkan pengukuran tujuan akhir
  • Cara-cara atau proses yang diukur  apakah memang benar-benar menjadi  determinan yang penting atau tidak.
Pendekatan Konstituensi Strategis
Organisasi dikatakan efektif apabila dapat memenuhi tuntutan dari konstituensi yang terdapat di dalam lingkungan organisasi yang menjadi pendukung kelanjutan eksistensi organisasi.
Asumsi yang digunakan
  • Memandang organisasi sebagai arena politik kelompok yang berkepentingan dan bersaing untuk mengendalikan sumber daya.
  • Organisasi memiliki berbagai konstituensi dengan berbagai tingkat kepentingan dan kekuasaan yang berbeda.
  • Manajer mengejar sejumlah tujuan yang mewakili respon pada kelompok berkepentingan yang mengendalikan sumber daya. Tidak ada tujuan yang bebas nilai dan menguntungkan semua pihak.
Masalah yang mungkin muncul   
  • Pemisahan konstituensi strategis dari lingkungan yang lebih besar sukar untuk dilaksanakan.   
  • Lingkungan berubah dengan cepat, apa yang strategis saat ini, belum tentu tetap strategis di masa yang akan datang.
  • Ketepatan informasi tentang apa tujuan yang benar-benar diharapkan oleh para konstituens.
Pendekatan Nilai-nilai Bersaing
Kritesia yang digunakan untuk menilai keefektifan organisasi bergantung kepada siapa sebenarnya anda dan siapa yang anda wakili dengan mengidentifikasi seluruh variabel utama dan menentukan bagaimana variabel tersebut saling berhubungan.
Asumsi yang digunakan
  • Tidak ada kriteria yang paling baik, tidak ada konsep yang paling baik, dan tidak ada tujuan yang tunggal.
  • Konsep EO merupakan satu hal yang subyektif dan tujuan yang dipilih berdasarkan nilai-nilai pribadi, preferensi, dan minat penilaian.
  • Berbagai pilihan dapat dikonsolidasikan dan diorganisasikan sehingga menciptakan kumpulan dasar nilai bersaing.
Masalah yang mungkin muncul
  • Walaupun mengintegrasikan antara tujuan, sistem, dan konstituensi, tetapi tidak memberikan solusi tentang masalah yang mungkin muncul dalam pencapaian tujuannya.
  • Mengukur persepsi konstituensi mengenai seberapa baik organisasi mengerjakan kedelapan kriteria dibandingkan penjelasan tentang kriteria mana yang dijadikan fokus utama
  • Apakah model keefektifan berubah seiring dengan perkembangan organisasi dalam daur hidupnya dengan cara yang dapat diprediksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar