Nama : Roy Qurrotu Ainin
Nim : 041211231247
Kelas : J
S1 Manajemen
KEEFEKTIFAN ORGANISASI
Pentingnya keefektifan organisasi
Setiap disiplin ilmu dalam ilmu-ilmu administrasi memberi sumbangan dengan satu dan lain cara untuk membantu para manajer untuk membuat organisasinya lebih efektif. Pemasaran, misalnya memandu para manajer dalam meningkatkan pendapatan dan pangsa pasar.
Teori organisasi memberikan jawaban lain terhadap pertanyaan:apa yang membuat organisasi lebih efektif?jawabanya adalah, struktur organisasi yang tepat.
Yang penting,manajer yang memahami struktur yang dipilih dan kondisi struktur tersebut dipilih, pasti akan lebih unggul dibanding dengan para manajer yang mempunyai informasi yang sedikit tentang struktur organisasi.
Upaya mencari definisi
Keefektifan didefinisikan sebagai sejauh mana sebuah organisasi mewujudkan tujuan-tujuannya. Namun didalam definisi tersebut tersembunyi makna ganda yang sangat membatasi baik penelitian mengenai subjek tersebut maupun kemampuan para manajer praktek untuk menangkap arti dan menggunakan konsep tersebut.
Pendekatan pencapaian Tujuan
Pendekatan pencapaian tujuan menyatakan bahwa keefektifan sebuah organisasi harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya. Yang perlu di perhatikan adalah bottom line nya. Yang termasuk kriteria pencapaian tujuan yang populer adalah memaksimalkan laba,memaksa musuh untuk menyerah, memenangkan pertandingan basket, membuat pasien menjadi sembuh kembali, dan sebagainya. Kesamaanya dalah bahwa mereka memperhatikan tujuan karena organisasi diciptakan untuk mencapai hal itu.
Asumsi-Asumsi
Pendekatan pencapaian tujuan mengasumsikan bahwa organisasi adalah kesatuan yang di buat dengan sengaja, rasional, dan mencari tujuan. Oleh karena itu, pencapaian tujuan yang berhasil menjad sebuah ukuran yang tepat tentang keefektifan.
Membuat Tujuan menjadi Operasional
Pendekatan pencapaian tujuan mungkin paling nyta terlihat pada management by objectivites (MBO). MBO adalah falsafah manajemen yang memiliki keefektifan sebuah organisai serta para anggotanya dengan cara melihat seberapa jauhh mereka mencapai tujuan-tujuan khusus yang telah ditetapkan bersama oleh pimpinan dan para bawahannya.
Kondisi-kondisi yang memeungkinkan tujuan tersebut bisa terpenuhi juga telah di tentukan . tingkat sejauh mana masing-masing tujuan harus terpenuhi juga telah ditentukan.
Nilainya Bagi para Manajer
Organisai-organisai itu ada untuk mencapai tujuan-tujuan. masalahnya terletak pada identifikasi dan pengukuranya. Keabsahan dari tujuan-tujuan yang diidentifikasi tersebut mungkin dapat di tingkatkan secara mencolok dengan (1) memastikan bahwa masukan diterima dari semua orang yang mempunyai pengaruh penting dalam merumuskan tujuan-tujuan. (2)menyertakan tujuan yang sebenarnya yang diperoleh melalui pengamatan. (3)mengakui bahwa organisai mengejar tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. (4) menekankan tujuan-tujuan yang nyata. (5) melihat tujuan sebagai kesatuan yang dinamis.
Pendekatan sistem
Organisai memperoleh masukan, melakukan proses transformasi, dan menghasilkan keluaran (output). Telah dikatakan bahwa menetapkan keefektifan organisai hanya atas dasar hasil pencapaian tujuan merupakan ukuran yang tidak sempurna. Sebuah organisai juga harus dinilai berdasarkan kemampuanya untuk memperoleh masukan, memproses masukan tersebut, menyalurkan keluarnya,dan mempertahankan stabilitas dan keseimbangan.
Membuat sistem menjadi operasional
Pandangan sistem melihat kepada faktor-faktor seperti hubungan dengan lingkungan untuk memastikan adanya penerimaan yang terus menerus dari masukan-masukan serta penerimaan yang menguntungkan dari keluaran-keluaran,fleksibilitas respons terhadap perubahan-perubahan lingkungan. Dan juga harus diperhatikan bahwa para pendukung sistem tidak mengabaikan pentingnya tujuan akhir tertentu sebagai sebuah determinan dari keefektifan organisasi.
Pendekatan konstituensi-strategis
Pendekatan konstituensi strategis engemukakan bahwa organisai dikatakan efektif apabila dapat memenuhi tuntutan dari konstituensi yang menjadi pendukug kelanjutan ekstitensi organisasi tersebut. Pendekatan ini sama dengan pandangan sistem tetapi penekananya berbeda. Keduanya memperhitungkan adanya saling ketergantungan, tetapi pandangan konsistensi-strategis tidak memperlihatkan semua lingkungan organisai.
Membuat konstituensi strategis menjadi operasional
Manajer yang ingin mengaplikasikan prespektif ini dapat mulai dengan meminta para angota dominat coalition untuk mengidentifikasi konstituensi yang mereka rasakan kritis bagi kelangsungan hidup organisai. Masukan ini dapat dikombinasikan dan disatukan sehingga akan diperoleh sebuah daftar mengenai konstituensi strategis.
Pendekatan konstituensi-strategis akan diakhiri dengan membandingkan sebagai harapan tersebut, menentukan harapan-harapan yang umum dan yang tidak sesuai, memberi bobot relatif kepada berbagai konstituensi tersebut.
Pendekatan-pendekatan nilai bersaing
Tema utama yang mendasari pendekatan nilai-nilai bersaing adalah bahwa kriteria yang anda nilai dan digunakan dalam menilai keefektifan organisai laba atas investasi, pangsa pasar pembaharuan produk, keamanan kerja-bergantung kepada siapa sebenarnya anda dn siapa yang anda wakili.
Membuat nilai-nilai bersaing menjadi operasional
Untuk menerapkan pandangan ini, kita perlu merinci lebih jauh tentang bagaiman pendekatan tersebut berkembang. Pendekatan ini berawal dengan pencarian terhadap tema-tema umum diantara tiga puluh kriteria EO.
Kumpulan pertama dalah fleksibilitas versus kontrol. Pada dasarnya ini adalah dua dimensi yang saling bertentangan dari sebuah struktur organisai.
Kumpulan kedua ada hubungan ya dengan apakah penekanan harus ditempatkan pada kesejahteraan dan pengembangan manusia di dalam organisasi.
Kumpulan nilai ketiga berhubungan dengan cara versus tujuan organisasi , yang pertama menekankan pada proses internal dan jangka panjang, yang lainya menekankan pada tujuan akhir dan jangka pendek.
Ringkasan
Keefektifan organisai telah terbukti sukar, dan beberapa orang malahan mengatakan tidak mungkin, untuk didefinisikan. Namun karena menjadi tema utama dalam teori organisasi, maka artinya dan ukuranya harus dihadapi.
Dua posisi yang dominan,dan antagonis yang sering ada adalah pendekatan pencapaian tujuan dan sistem. Yang pertama menetapkan EO sebagai kemampuan untuk memperoleh masukan, memproses masukan tersebut, menyalurkan keluaran, dan mempertahankan stabilitas dan keseimbangan di dalam sistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar