TEORI ORGANISASI
KEEFEKTIFAN ORGANISASI BERDASARKAN PENDEKATANNYA
DEDE AGUNG N . (041211233095)
Keefektifan Organisasi adalah kemampuan suatu kelompok orang yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuannya dengan menggunakan sumberdaya baik tenaga, waktu, maupun materi secara tidak tepat. Dengan struktur organisasi yang tepat yaitu menetapkan orang pada pekerjaan yang tepat, menetapkan peran serta hubungannya akan membuat organisasi itu menjadi efektif.
Charles R. Milton (Muhyadi, 1989:p.281), mengemukakan bahwa kriteria keefektifan organisasi dapat dilihat dari berbagai segi sehinga diperoleh berbagai versi keefektifan.
- Dari segi lingkup pengukurannya dikenal adanya keefektifan makro dan mikro;
- Dari segi jumlah variabel yang digunakan dalam pengukuran dikenal adanya efektivitas model variabel tunggal dan jamak;
- Dari segi waktu pengukurannya dikenal adanya keefektifan statis dan dinamis
- Dari segi tingkat generalisasinya dikenal adanya keefektifan terbatas dan umum.
Pendekatan –pendekatan dalam pengukuran keefektifan organisasi.
1. Pendekatan Pencapain Tujuan
Keefektifan organisasi harus dinilai sehubungan dengan pencapain tujuannya daripada prosesnya.
Meskipun pendekatan tujuan itu kelihatannya sederhana, mudah dan masuk akal, tetapi dalam kenyataannya sering juga dihadapkan sejumlah problem. E. Frank Harrison dalam Gibson (1993:p.28) disebutkan beberapa kesulitan yang dikenal secara luas yaitu:
1) Tidak dapat diukur
2) Tujuan yang tumpang tindih
3) Tujuan sepihak yang harus disepakati
2. Pendekatan Sistem
Organisasi terdiri dari sub sub bagian yang saling berhubungan.
Input -> Proses -> output.
Dalam hubungannya dengan pendekatan sistem, Muhyadi (1989:289) memandang organisasi dengan dua penekanan, yaitu:
1) Bahwa organisasi mutlak perlu menyesuaikan diri dengan kebutuhan lingkungan.
2) Bahwa secara intern organisasi harus memberikan perhatian cukup pada siklus input – proses – output
3. Pendekatan Sasaran (goals)
Apabila dapat memenuhi tuntutan dan konstituensi yang ada di lingkungan organisasi. Pandangan ini hanya memenuhi tuntutan dari hal-hal di dalam lingkungan yang dapat mengancam kelangsungan hidup organisasi
4. Pendekatan Pemangku Kepentingan (stakeholders)
Dikatakan efektif apabila dapat memenuhi bagi pemilik adalah laba atau investasi, pertumbuhan penghasilan , pegawai adalah kompensasi, tunjangan tambahan, kepuasaan pada kondisi kerja , pelanggan adalah kepuasan terhadap harga, kualitas, pelayanan , kreditur adalah kemampuan untuk membayar hutang.
5. Pendekatan Balanced Score card
mengakomodasikan berbagai indikator kinerja ke dalam suatu konsep yang kemudian digunakan untuk mengukur kinerja suatu organisasi (Kaplan dan Norton, 1996)
Dalam pendekatan balanced score card. menggunakan empat prespektif . yaitu :
1. Prespektif Financial
2. Prespektif Kepuasan Pelanggan
3. Prespektif Bisnis Internasional
4. Prespektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar